RSS

Hari Ke 18 & 19 : Amsterdam – Abu Dhabi – Singapura – Surabaya (Mustafa Centre)

Oleh : Vicky Kurniawan

Penerbangan dari Amsterdam ke Abu Dhabi kurang lebih memakan waktu 6 jam. Untung saja dalam perjalanan pulang ini kita full terbang dengan Etihad dan tidak dialihkan ke KLM. Dengan adanya perbedaan waktu, kami sampai di Abu Dhabi International Airport sekitar pukul setengah tujuh pagi. Waktu transitnya juga tidak terlalu lama karena sekitar jam setengah sebelas siang kami sudah terbang lagi menuju Singapura. Penerbangan kali ini durasinya agak panjang yaitu sekitar 8,5 jam dan tetap terasa nyaman karena pelayanan Etihad yang bagus. Akhirnya tepat jam setengah sebelas malam, kami mendarat dengan selamat di Changi Airport. Kita menginap semalam lagi di Changi karena pesawat menuju Surabaya baru akan berangkat besok siang.

Henderson Waves Bridge (Photo by : tnp.sg)

Sebenarnya udah bosen banget tidur di bandara, tapi apa daya uang lagi mepet πŸ™‚ . Untung juga badan lagi capek, jadi begitu kepala nempel di bantal, langsung ngorok terbang lagi dalam mimpi ke Eropa πŸ™‚ dan tahu tahu dibangunin udah subuh aja. Besok paginya seusai sarapan di Staff Canteen, kami berunding untuk mengisi waktu setengah hari di Singapura. Rencana saya pengen mengunjungi Henderson Wave, jembatan kayu terapik di Singapura. Tapi apa daya, ibu sudah kelihatan capek dan enggan kalau disuruh jalan dan naik-naik lagi. Saat itu suhu udara di Singapura memang lagi panas dan lembab sehingga benar-benar tidak mufakat kalau mau dipakai kegiatan outdoor. Akhirnya kami menyepakati usul ibu untuk menjalani kegiatan indoor yang paling disukainya yaitu belanja πŸ™‚ .

Mustafa Centre Singapura

Dari berbagai tempat alternatif belanja yang saya tawarkan (mulai dari Ikea, Bugis sampai Orchard) ternyata ibu memilih tempat belanja murah meriah yaitu di Mustafa Centre. Kebetulan juga tempat ini buka 24 jam. Jadi seusai makan pagi dan nitip barang, kita langsung tancap kesana. Dari Changi Airport tempat ini bisa dicapai dengan menggunakan MRT jalur hijau (East West Line) arah Tuas Link, turun di stasiun Lavender disambung jalan kaki kurang lebih 1 km.

Mustafa Centre

Terletak di daerah Little India, tempat perbelanjaan ini selalu ramai baik oleh orang lokal maupun turis. Disamping harganya yang murah (untuk ukuran Singapura πŸ™‚ ), disini juga tersedia berbagai jenis barang. Mulai souvenir, perhiasan, sampai barang kebutuhan pokok sehari hari bahkan money changer dan travel agenpun ada disini. Pokoknya apa aja, ada di Mustafa. Souvenir yang dijual disinipun tidak terbatas pada pernak pernik bertuliskan Singapura, tapi juga dari Inggris dan beberapa negara lain. Jadi kalau pulang dari Inggris dan transit di Singapura, bisa tuh beli oleh olehnya di Mustafa πŸ™‚ .

Read the rest of this entry »

 
7 Comments

Posted by on September 10, 2019 in Singapura

 

Tags: ,

Hari Ke 17 : Brussel – Amsterdam (Amsterdam Canal Tour)

Oleh : Vicky Kurniawan

Hari terakhir di Eropa. Menurut itinerary yang saya susun, sebenarnya hari ini kita masih punya waktu seharian yang bisa dipilih mau dihabiskan di Brussel ataupun Amsterdam. Apalagi mengingat perjalanan kereta Brussel – Amsterdam hanya memakan waktu 2,5 jam dan penerbangan kita dari Amsterdam menuju Indonesia baru akan berangkat sekitar jam 10 malam. Jadi akhirnya diputuskan untuk dihabiskan setengah hari di Brussel dan setengah hari lagi di Amsterdam sehingga resiko ketinggalan penerbangan juga kecil. Rencananya setengah hari di Brussel akan kita habiskan untuk mengunjungi Place Du Jeu de Balle. Tempat ini semacam Flea Market tapi dikhususkan untuk barang-barang bekas dan barang-barang antik. Pasar terbuka yang terletak didaerah Marroles ini menarik perhatian saya karena ingin tahu gimana sih rupa pasar barang bekas di Eropa πŸ™‚ .

Pemandangan pagi hari dari jendela hotel

Tapi ternyata rencana tinggal rencana, kita bangun kesiangan dan akhirnya diputuskan untuk langsung naik kereta ke Belanda saja dan menghabiskan hari yang tersisa di Amsterdam. Seusai makan pagi, kita packing ulang meninggalkan sisa-sisa persediaan makanan di dapur yang tidak mungkin kita bawa seperti telur, minyak dan bahan bahan basah lainnya. Semua kita masukkan dalam keranjang free goods yang tersedia di Guest Kitchen Hotel Meininger. Tapi dasar emak-emak, walaupun udah telat masih nyempatin juga masak untuk bekal makan siang demi mengirit biaya. Sebenarnya agak sedih juga karena liburan hampir berakhir, tapi rasa kangen rumah dan anak-anak rasanya lebih besar daripada rasa sedihnya. Jadi agak ringanlah di hati waktu akhirnya harus check out dan naik kereta ke stasiun Gare du Midi.

Perjalanan Kereta dari Brussel ke Amsterdam

Kereta yang membawa kami menuju Amsterdam akan berangkat dari stasiun Gare du Midi. Jadi dari hotel kita memutuskan naik tram saja karena malas kalau harus angkat-angkat koper ke stasiun Metro di bawah tanah. Tramnya agak sempit dan sebenarnya sulit juga kalau bawa koper berukuran besar. Namun demikian naik tram lebih menyenangkan daripada naik metro karena paling tidak kita bisa melihat-lihat suasana kota Brussel di pagi hari. Untung saja kartu Jump kita masih berlaku karena kemarin kita mengaktifkannya hampir tengah hari jadi hari ini masih bisa dipakai karena masa 24 jamnya belum berakhir. Rute transportasi dari Hotel Meininger menuju stasiun Gare du Midi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Tram di Brussel merupakan salah satu jaringan trem terbesar di dunia dengan jalur trem yang melewati atas dan bawah tanah sampai wisatawan terkadang rancu dengan Brussel Metro terutama jalur 3 dan 4. Beberapa line bahkan berhenti di beberapa tempat wisata Brussel seperti jalur 92 dan 94 yang berhenti di Rotal Palace of Brussels, jalur 32 dan 33 yangΒ  berhenti di Grand Place atau jalur 51 yang berhenti di atomium dan Mini Europe. Jalur-jalur Tram, Metro dan bis di Brussel dapat dilihat pada website ini.

Read the rest of this entry »

 
7 Comments

Posted by on June 2, 2019 in Amsterdam, Brussel

 

Tags: , , , ,

Hari Ke 16 : Luxembourg – Brussel (Atomium & Walking Tour Brussel)

Oleh : Vicky Kurniawan

Pagi-pagi udah nongkrong di resto hotel untuk sarapan. Baru kali ini rice cooker ibu tidak beraksi dan baru kali ini pula kita bisa gaya pakai sarapan pagi di hotel πŸ™‚ . Tapi segaya gayanya sarapan pagi di hotel tetap tidak bisa mengalahkan sarapan pagi ala Indonesia dimana ada pecel, nasi krawu atau nasi goreng terasi. Hmm membayangkannya saja sudah bikin kangen rumah. Sarapan pagi di hotel ini disajikan dengan sistim buffet. Menunya standar sarapan pagi ala barat yang terdiri dari roti, selai, buah, sereal, macam-macam masakan telur, pancake dan waffles. Ruang makannya terletak di lantai 2 dengan jendela kaca menghadap ke arah Stasiun. Jadi sambil makan kita melihat-lihat suasana pagi dan kesibukan di stasiun yang terletak tepat di seberang jalan.

Gare De Luxembourg

Hari ini kita berencana untuk pindah ke kota dan pindah negara berikutnya yaitu Belgia dengan ibukotanya Brussel. Sebenarnya banyak yang menyarankan untuk pergi ke Bruges. Tapi sayangnya kita tidak punya banyak waktu. Jadi hari ini rencananya kita akan mengeksplore kota Brussel sebelum esok harinya naik kereta kembali ke Amsterdam.

Perjalanan kereta Luxembourg – Brussel

Perjalanan kereta dari Luxembourg ke Brussel memakan waktu kurang lebih 3 jam. Ada 10 pemberangkatan sepanjang hari yang sifatnya langsung dan tidak perlu ganti kereta di tengah perjalanan. Enaknya kereta antara Luxembourg dan Brussel ini walaupun langsung dia tidak memerlukan reservasi. Rute kereta Luxembourg – Brussel dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Nomer dan jenis kereta diatas dapat berubah sesuai jam dan tanggal keberangkatan walaupun destinasinya tetap sama. Jadi jangan lupa dicek kembali di Eurail Timetable dan Google Map. Perjalanan cukup lancar dan akhirnya kita sampai di Stasiun Bruxelles Central kurang lebih jam setengah dua belas siang. Perlu diketahui bahwa ada tiga stasiun kereta api besar di Brussel yaitu : Brussel Nord atau Gare du Nord (FR) atau Noordstation (NL), Brussel Centraal atauΒ  Gare Centrale (FR) dan Brussels Midi atau disebut juga sebagai Gare du Midi (FR) atau Zuidstation (NL). Read the rest of this entry »

 
5 Comments

Posted by on March 27, 2019 in Brussel

 

Tags: , , , , , ,

Hari Ke 15 : Paris – Luxembourg (Vianden & Luxembourg Old Town)

Oleh : Vicky Kurniawan

Pagi pagi sudah nongkrong di balkon kamar hotel. Sambil sarapan, iseng iseng ngelihat dua orang yang lagi tidur nyenyak di trotoar jalan depan stasiun Gare de l’East. Melihat dari gaya tidurnya yang sembarangan terlihat kalau mereka sebenarnya bukan gelandangan profesional tapi orang mabuk yang ketiduran di jalan. Tiba-tiba tanpa diduga, salah satu dari kedua orang itu bangun dan kencing di tempat yang ditidurinya tadi. Otomatis air kencingnya memercik mercik ke wajah temannya yang sedang tidur. Akhirnya terbangunlah temannya itu. Pasti marah nih!, pikir saya. Tapi di luar dugaan ternyata temannya tidak marah malah kencing bareng di trotoar itu. Setelahnya mereka pergi bareng sambil berangkulan mungkin masih puyeng akibat mabuk semalaman. Β Benar-benar pemandangan yang aneh. Tidak mengherankan kalau jalan-jalan di sekitar stasiun Gare de l’East berbau pesing mungkin karena banyak orang mabuk yang kencing sembarangan seperti mereka. Inilah salah satu sisi lain dari Paris yang mungkin tidak banyak orang tahu.

Orang Mabuk di jalanan (Photo by : noticiascuriosas.com)

Β Perjalanan kereta Paris – Luxembourg

Kereta ke Luxembourg akan berangkat pada pukul 8.15. Tapi demi ketenangan hati sejam sebelumnya kami sudah berangkat walaupun diperlukan kurang dari 5 menit untuk jalan kaki dari hotel ke stasiun. Walaupun sudah reservasi jauh jauh hari, kami masih tidak kebagian kereta langsung ke Luxembourg. Jadi dari Paris kami naik kereta cepat ke kota kecil bernama Nancy kemudian dari situ lanjut dengan kereta lain menuju Luxembourg. Yang masuk reservasi hanya kereta cepat menuju Nancy, selanjutnya kereta dari Nancy menuju Luxembourg tidak diperlukan reservasi. Rute perjalanan dari Paris – Luxemborg dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Ingat nomor dan jenis kereta dapat berubah sesuai tanggal dan jam keberangkatan tapi pada intinya destinasi yang dituju adalah sama. Jadi jangan lupa Β cek ulang di Google Map atau Eurail Timetable. Perjalanan kereta dari Paris ke Luxembourg ini memakan waktu kurang lebih 3,5 jam.

Akomodasi Di Luxembourg

Luxembourg hanya punya satu stasiun utama yaitu Gare de Luxembourg yang menjadi tempat pemberhentian akhir kereta domestik dan internasional. Ini memudahkan saya memilih lokasi penginapan yang strategis. Sayangnya akomodasi yang dekat dengan stasiun ini terbilang cukup mahal. Akhirnya pilihan jatuh kepada Hotel Empire yang berjarak hanya 150 meter dari stasiun. Saking dekatnya begitu keluar langsung ci luk ba..hotelnya udah langsung terlihat di depan stasiun. Peta jalan kaki dari stasiun Gare de Luxembourg ke hotel dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Read the rest of this entry »

 
16 Comments

Posted by on January 26, 2018 in Luxembourg

 

Tags: , , ,

Hari Ke 14 : Paris (Chateau de Versailles, Jardin des Plantes, Mosquee de Paris & Walking Tour Gare de East)

Oleh : Vicky Kurniawan

Hari ke dua di Paris. Semalam cukup nyenyak juga tidurnya walaupun ada beberapa orang mabuk yang berteriak teriak di jalan sampai malam. Di hari kedua ini saya berencana melihat salah satu istana terindah dan terluas di dunia yaitu Istana Versailles. Pertama kali kepingin melihat istana ini ketika seorang teman sesama traveler memasang foto Hall of Mirror yang menjadi bagian dari istana Versailles di timelinenya. Sejak itu istana Versailles seolah menjadi destinasi wajib bagi saya bila berkunjung ke Paris. Terletak kurang lebih 20 km sebelah barat Paris, Versailles dapat dijangkau dengan menggunakan kereta yang sebenarnya termasuk juga dalam rute Eurail Pass.

Istana Versailles dilihat dari udara (Photo by : wikimedia.org)

Istana Versailles dilihat dari udara (Photo by : wikimedia.org)

Menurut teori istana ini dapat dicapai dalam waktu 20 menit menggunakan kereta lokal RER C line. Kereta RER sama dengan kereta metro, hanya saja jangkauannya lebih luas sampai di luar batas kota Paris. Salah satu pemberhentian terdekat bila menggunakan kereta RER C adalah stasiun Versailles-Rive Gauche. Pemberhentian ini merupakan pemberhentian terakhir jadi jangan risau karena tidak mungkin terlewat. Keluar dari stasiun ini ada beberapa penunjuk jalan menuju istana yang kurang lebih dapat ditempuh dengan lima belas menit jalan kaki. Transportasi dari hotel menuju istana dapat dilihat pada gambar berikut.

rute-versailles Read the rest of this entry »

 
10 Comments

Posted by on June 4, 2017 in Paris, Perancis, Versailles

 

Tags: , , , ,