Oleh : Vicky Kurniawan
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi ketika kami chek out dan keluar dari hotel. Tujuan kami selanjutnya adalah ibukota Swiss yaitu Jenewa. Sebenarnya saya kurang suka dengan kota besar dan tidak pernah berniat memasukkannya dalam rencana perjalanan. Tapi setelah mengotak atik rute, untuk menuju kota berikutnya yaitu Paris memang lebih efisien bila saya mampir di Jenewa. Maka jadilah Jenewa menjadi tujuan berikutnya setelah Interlaken. Sebagai kota dengan jumlah organisasi internasional terbanyak di dunia, Jenewa menjadi pusat diplomasi dunia. Walaupun PBB sekarang bermarkas besar di New York, Jenewa boleh dibilang berperan sebagai markas besar PBB di Eropa karena masih banyak kegiatan-kegiatannya yang dilaksanakan di Palais des Nations, Jenewa. Selain itu masih banyak anak-anak organisasi PBB seperti WHO dan ILO dan kurang lebih 20 organisasi internasional diantaranya Palang Merah dunia yang bermarkas di sana.
Disamping menjadi pusat diplomasi, Jenewa juga menjadi pusat keuangan dunia karena banyak perusahaan-perusahaan keuangan yang berperan penting dalam perekonomian dunia bermarkas di sana. Hal itu termasuk bank-bank, jasa pengelolaan keuangan, dan beberapa organisasi keuangan dunia seperti IFC (International Finance Corporation).
Transportasi Interlaken – Jenewa
Perjalanan menggunakan kereta Interlaken – Jenewa memakan waktu rata-rata 3 jam dengan minimal satu kali ganti kereta di Bern. Stasiun utama di tengah kota bernama Genève-Cornavin atau disebut juga Gare de Cornavin (GFF). Walaupun berperan sebagai stasiun utama, banyak kereta api jarak jauh yang mengakhiri jalurnya bukan disini tetapi di Geneva Airport Railway Station (Geneve Aeroport/GVA) yang berjarak 6 menit berkereta. Jadi hati-hati kalau mau turun disini jangan sampai kelewatan. Transportasi dari Hostel Happy Inn (Interlaken) menuju Jenewa dapat dilihat ada gambar dibawah ini :