RSS

Berburu Visa Jepang

28 May

Oleh : Vicky Kurniawan

Visa Jepang boleh dibilang merupakan visa ketiga saya setelah VOA Shenzhen dan Visa Australia, tapi tetap saja selalu deg-degan dan berasa ribet waktu mengurusnya. Apalagi waktu membuka website kedutaan Jepang ada kalimat yang bunyinya begini : Visa adalah sebuah rekomendasi yang diberikan kepada warga negara asing untuk dapat masuk ke negara Jepang dan bukan berarti izin mutlak atau jaminan untuk dapat masuk ke negara Jepang. Keputusan terakhir untuk dapat masuk atau tidak ke negara Jepang akan diberikan oleh pihak Imigrasi Jepang pada saat mendarat di Jepang. Nah loh, berarti punya visa Jepangpun tudak menjamin kita bisa masuk kesana, mereka masih memiliki wewenang untuk mencegat dan memulangkan kita di bandara. Tapi saya kira semua visa memang punya aturan seperti itu hanya saja yang disini tertulis dengan jelas dan sudah dikemukakan di halaman depan informasi tentang visa.

2048x15361

Karena saya berdomisili di Malang, maka visa Jepang ini saya ajukan sendiri melalui Konsulat Jendral Jepang di Surabaya yang berkantor di Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Telephone : (031) 503-0008 dan Fax : (031) 503-0037, 502-3007 (Visa). Website resminya http://www.surabaya.id.emb-japan.go.jp/ yang memiliki wilayah yurisdiksi (wilayah kerja) : Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan. Untuk urusan visa alamat e-mail yang bisa diakses adalah visa@sb.mofa.go.jp . Jam kerjanya hari Senin-Jumat (Kecuali pada hari libur nasional dan libur Konjen yang jadwalnya bisa di cek di alamat website diatas) dengan waktu pengajuan visa jam 08:15 -11:30 dan waktu pengambilan 13:15 -15:30. Jadi sebelum mengajukan visa jangan lupa dicek dulu hari libur nasional dan hari libur konjen. Peta jalan kantor Konjen Jepang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

map

Perlu diingat pula bahwa Kedutaan Jepang terkenal tegas dalam menentukan wilayah yuridiksi. Permohonan visa hanya akan diproses di Konsulat yang sesuai dengan wilayah yurisdiksi masing-masing sesuai wilayah domisili WNI yang tertera di KTP. Jadi pemegang KTP Malang seperti saya tidak diperkenankan untuk mendaftarkan aplikasi visa Jepang di Jakarta misalnya (walaupun semisal saya bekerja di Jakarta) karena keduanya berada di wilayah yuridiksi yang berbeda. Mengacu pada pengalaman mengurus Visa Australia yang penuh jantungan itu akhirnya saya memutuskan mengajukan visa Jepang ini tepat dua bulan sebelum tanggal keberangkatan. Dengan pertimbangan kalaupun ada dokumen yang kurang, saya masih punya banyak waktu untuk melengkapinya. Pada prinsipnya pengajuan permohonan visa harus dilakukan oleh pemohon langsung di loket visa. Namun, untuk beberapa kondisi seperti tercantum di bawah ini bisa diwakilkan (oleh staf dari kantor tempat pemohon bekerja dan/atau keluarga):

  1. Anak berusia di bawah 16 tahun, orang berusia lebih dari 60 tahun atau orang dengan keterbelakangan fisik.
  2. Pemohon dengan paspor diplomat atau dinas dengan tujuan kunjungan dinas.
  3. Pemohon yang mengajukan permohonan visa melalui biro perjalanan yang sudah disetujui oleh kantor Konsulat Jenderal Jepang.

Para perwakilan tersebut harus melampirkan Surat tugas dari kantor dan foto copy KTP messenger; atau foto copy bukti hubungan keluarga. Pengalaman saya saat itu, visa saya ajukan sendiri tapi pengambilannya saya nitip (diwakilkan) oleh suami tanpa melampirkan surat apapun karena pengajuan visanya memang satu paket dengan suami.

Before You Apply

Pertama, sebelum mengajukan aplikasi, kita harus menentukan dahulu jenis visa yang kita perlukan. Jenis visa yang saya ajukan adalah Visa Kunjungan Sementara untuk Kunjungan Wisata dengan Biaya Sendiri yang diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin berkunjung ke Jepang dalam rangka wisata, dilakukan dengan biaya sendiri dengan frekuensi masuk hanya satu kali. Bila tidak yakin jenis visa yang akan diapply (maklum jenisnya banyak sekali), kita dapat mencarinya disini.

untitled1-crop

Kedua, Download Application Form yang diperlukan dan cetak diatas kertas A4. Untuk visa dengan jenis diatas kita harus mengisi Application form yang bisa didownload disini. Setelah itu isi dan lengkapi Formulir Aplikasi tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris. Cara pengisiannya bisa mengikuti contoh dibawah ini.

img002-horz1

Formulirnya memang tidak banyak (hanya 2 halaman ditambah 1 halaman untuk detail itinerary) tapi saya harus mengulang kembali pengisiannya karena walaupun sudah berhati-hati dalam mengisi dan melihat contoh, ternyata pengisian saya tetap banyak yang salah :).  Selain diisi sesuai dengan contoh diatas beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

  1. Karena orang Indonesia tidak mengenal nama keluarga, maka untuk pertanyaan no. 1 tentang “Surname (as shown in paspport)” ditulis saja nama panjang kita. Untuk pertanyaan kedua tentang “Given and Middle names (as shown in passport)” ditulis NONE.
  2. Setiap pertanyaan yang tidak ada jawabannya atau kosong ditulis NONE. Salah satu sebab mengapa formulir aplikasi saya dikembalikan karena saya memberi  tanda “-” (garis mendatar) untuk pertanyaan yang tidak ada jawabannya.

Ketiga, lengkapi formulir aplikasi dengan foto ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram. Tanpa latar disini berarti latarnya harus putih dan benar-benar harus putih, tidak kelabu atau putih buram. Selain itu juga ada beberapa spesifikasi seperti tidak boleh berkacamata serta jarak antara kepala dengan tepi atas dan samping kiri kanan tidak boleh terlalu mepet. Formulir aplikasi saya ditolak juga karena foto ini. Foto saya dianggap tidak memenuhi syarat dan disarankan untuk foto kembali di studio yang dianggap sudah terbiasa dengan spesifikasi visa Jepang. Yah maklum saja, saya akui foto itu hasil jepretan sendiri dengan dinding rumah sebagai latar :).

Contoh Foto Yang Baik

Contoh Foto Yang Baik

Contoh Foto Yang Tidak Sesuai Standar Visa

Contoh Foto Yang Tidak Sesuai Standar Visa

Baiknya mereka memberikan informasi alamat dua studio foto tersebut yang lokasinya tidak jauh dengan kantor Konjen. Kedua studio yang dimaksud adalah :

  1. Muara Photo , Jln. Raya Gubeng no. 50 Surabaya. Telp. (031) 5021437
  2. Gaya Indah Photo Studio, Jln Kertajaya No. 49-A Surabaya. Telp (031) 5039184

Peta kedua studio foto tersebut bisa dilihat dibawah ini. Waktu itu saya memilih Muara Photo karena jaraknya dekat dan bisa dijangkau dengan jalan kaki. Enaknya lagi, fotonya langsung jadi dan hanya perlu menunggu sekitar satu jam yang saya gunakan untuk mengisi ulang aplikasi saya yang ditolak.

Peta Studio Foto1

Keempat, lengkapi Application Form dengan berkas-berkas yang diperlukan. Semua berkas-berkas pelengkap tersebut harus difotokopikan ke kertas ukuran A4 termasuk berkas yang berukuran kecil seperti KTP, Surat Nikah dan Paspor. Berkas-berkas tersebut antara lain :

  1. Paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan.
  2. Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili).
  3. Fotokopi Kartu Mahasiswa/Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)/ Surat Keterangan Kerja dari Perusahaan bagi yang masih berstatus karyawan seperti saya. Surat tersebut harus berisi keterangan tentang jabatan dalam perusahaan, lama bekerja, gaji (yang ini tidak saya cantumkan), dan berapa lama mengambil cuti untuk pergi ke Jepang.
  4. Bukti pemesanan tiket pesawat (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang) dan bukti pemesanan hotel selama di Jepang. Khusus soal hotel ini, pemerintah Jepang mewajibkan mencantumkan nama hotel, alamat dan nomor telepon di jadwal perjalanannya. Jadi untuk meminimalisasi kerugian bila visanya ditolak, booking saja hotel melalui situs-situs yang hanya memerlukan uang muka 10% (seperti hostelworld.com) atau yang tidak memerlukan uang muka sama sekali (seperti booking.com). Begitu juga dengan tiket pesawat, booking saja dulu di travel agen dan minta nomor bookingnya, tapi jangan dibayar dulu. Nomor booking tersebut memiliki jangka waktu (biasanya seminggu) dan otomatis akan hangus bila tidak dibayar.
  5. Jadwal Perjalanan yang mencantumkan semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang. Jadwal perjalanannya bisa didownload disini, Saat itu detail itinerary yang saya buat menggunakan format dari link diatas salah sehingga pihak Konjen memberikan format baru yang saya isi seperti contoh dibawah ini. Jadwal perjalanan yang saya buat pertama kali salah karena kurang detail. Ada 3 kesalahan yang saya buat, Pertama, saat itu saya tidak mencantumkan nomor telepon dan alamat hotel tempat menginap (karena di format pertama tidak ada kolom nomor telepon). Kedua, saya hanya mencantumkan kegiatan saya di Jepang. Pihak Konjen meminta semua kegiatan dicantumkan mulai dari Indonesia sampai ke Indonesia kembali (sesuai destinasi tiket). Ketiga, kurang detail menulis tempat-tempat yang akan saya kunjungi. Jadi misalnya akan berkunjung ke Nara, tidak boleh hanya dituliskan Nara saja tapi harus dicantumkan tempat-tempat mana saja di Nara yang akan dikunjungi. Contoh penulisan Jadwal Perjalanan yang benar bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
  6. Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, surat nikah, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
  7. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan. Bila pihak Pemohon yang bertanggungjawab atas biaya maka harus mencantumkan Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya). Saldo yang ada harus mencukupi biaya kebutuhan pemohon selama berada di Jepang.

Dokumen-dokumen tersebut harus disusun berurutan sesuai nomor sebelum diserahkan ke loket.

Contoh Pengisian Jadwal Perjalanan (Itinerary)

Contoh Pengisian Jadwal Perjalanan (Itinerary)

Contoh Lain Pengisian Jadwal Perjalanan Oleh placesiwillgo.blogspot.com

Contoh Lain Pengisian Jadwal Perjalanan Oleh placesiwillgo.blogspot.com

Applying

Setelah semua dokumen siap segera berangkat ke kantor Konjen Jepang. Pada saat apply beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

  • Jangan lupa mengecek dulu jadwal dan jam kerja kantor Konsulat Jendral. Sebaiknya begitu mereka buka, kita sudah siap untuk masuk. Jadi bila formulir aplikasi kita ada yang salah, kita masih punya cukup waktu untuk memperbaiki dan menyerahkannya kembali. Perlu diingat bahwa selepas istirahat tengah hari pengajuan visa akan ditutup dan mereka ganti melayani pengambilan visa saja. Jadi kalau tidak ingin bolak-balik, pergilah awal saat kantor baru buka.
  • Bawa serta dokumen-dokumen asli. Siapa tahu akan diminta sebagai bukti keabsahan.
  • Jangan membawa barang-barang yang tidak perlu. Saat memasuki kantor Konjen, kita akan melewati pemeriksaan yang ketat. Semua gadget dan alat elektronik harus dititipkan di pos satpam. Tas akan diperiksa via alat scanner seperti di bandara. Supaya tidak banyak waktu yang terbuang untuk pemeriksaan, maka bawa saja barang-barang yang diperlukan.
  • Jawablah dengan singkat dan jelas jika ditanya tentang tujuan lawatan ke Jepang. Ada satu hal yang menarik saat wawancara singkat antara petugas Konjen dengan saya. Setelah memeriksa berkas-berkas kami dan menandai formulir-formulir mana yang salah, petugasnya bertanya :
    • Petugas : Ke Jepang berangkat sendiri? tidak pakai tur ya?.
    • Saya : Iya (dengan muka PD).
    • Petugas : Memang bisa ?
    • Saya : ???!!! (speechles dengan muka kebingungan, antara tidak mengerti dengan maksud pertanyaanya dan mikir gimana jawabnya). Untung suami saya orangnya cepat tanggap, dengan tenang dia berkata
    • Suami : Ibu bisa lihat di paspor kami, negara-negara mana saja yang sudah kami kunjungi. Perlu saya tambahkan kalau semuanya sudah kami kunjungi tanpa ikut tur. Jadi YA, kami yakin kami pasti bisa.
    • Petugas : oh, okey kalau begitu.

Hah, jadi disini ketenangan dan kecepatan berpikir memang sangat diperlukan. Gugup seperti saya tidak akan banyak membantu dan satu lagi jangan berbohong misalnya kalau pada hari pertama saya menginap di Haneda Airport, maka sebutkan saja kalau kita memang mau menginap di airport. Katakan dengan jelas alasan kita menginap disana, kalau pada kasus saya karena jadwal penerbangan Air Asia yang mendarat jam 23.00 (diperkuat dengan tiket). Kalau jadwal perjalanannya dibuat asal-asalan asal contek, maka saat ditanya tentang hal tersebut, pasti akan langsung bingung. Jadi persiapkan segalanya dengan baik dan matang sehingga hati tenang (seperti maju ujian aja :)).

under-the-Japanese-Cherry-B

Setelah semua dokumen diterima, kita akan diberi lembar pengambilan yang berisi Nama, Nomor Aplikasi dan Nomor Passport serta pemberitahuan kapan kita bisa mengambil paspor kembali. Pengambilannya bisa diwakilkan dengan membawa lembar tersebut. Biaya pembuatan visa hanya akan ditarik saat visa disetujui (baik sekali pemerintah Jepang ini) dan dibayarkan saat pengambilan.

After You Apply

Setelah memasukkan aplikasi ada beberapa hal yang masih perlu dilakukan, antara lain :

  • Berdoa sekuat tenaga supaya visanya diterima.
  • Mengecek proses permohonan visa. Proses pembuatan visa memakan waktu empat hari kerja, semisal aplikasi visa dimasukkan pada hari Senin, maka permohonan bisa dicek pada hari Kamis. Cara mengeceknya mudah saja, pemohon cukup menelepon pihak Konjen untuk memastikan apakah permohonan visanya sudah selesai atau belum berdasarkan nomor aplikasi pada lembar pengambilan.
  • Menjaga lembar pengambilan dengan baik. Simpanlah baik-baik tanda bukti pengambilan paspor (resi). Bila resi hilang, maka pemohon sendiri yang harus datang mengambil dengan membawa Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh pemohon dan bukti identitas diri. Pemohon disarankan untuk menghubungi kantor Konjen ketika kehilangan resi tersebut supaya tidak disalahgunakan oleh orang lain.
  • Mempersiapkan biaya pembuatan visa. Terhitung mulai tanggal 1 April 2013, biaya Visa berubah menjadi Rp. 350.000 untuk visa Single Entry, Rp. 700.000 untuk Multiple Entry dan Rp. 80.000 untuk Visa Transit.

Sedikit Cerita

Sebagai pegawai kantoran dengan jadwal cuti yang ketat, saya hanya punya waktu 1 hari untuk mengurus permohonan visa ini. Just one shot, so I should give the best shot.

09.30 : Payahnya walaupun berangkat dari Malang sudah pagi, sampai di kantor Konjen Surabaya jam sudah menunjukkan pukul 09.30 soalnya masih pakai acara kesasar mencari alamatnya. Sampai didepan kantornya pun masih ragu, karena bentuknya seperti rumah biasa dengan pagar rapat dan penjagaan yang ketat. Apalagi saat itu kantornya tampak sepi seperti tidak ada aktivitas.Setelah masuk kedalam ternyata sudah pada ramai dengan antrian. Waktu itu saya masih tenang karena sudah PD dengan aplikasi saya, toh saya masih punya waktu 2 jam sebelum jam 11.30. Waktu duduk sambil iseng-iseng melihat-lihat lembar pengumuman yang tertempel, udah mulai sedikit keder waktu secara tidak sengaja melihat pengumuman tentang spesifikasi foto yang dimaksud. Ah, biarlah wong foto saya cuman beda-beda dikitlah.

10.00 : Giliran dipanggil dan menyerahkan dokumen, makin lemes aja melihat petugasnya udah mencoret-coret formulir aplikasi saya sambil menerangkan ini itu yang perlu diperbaiki dan makin lemes ketika dia meminta foto ulang sambil menyerahkan peta studio foto yang dimaksud.

10.15 : Mulai jalan ke Studio Foto. Untung saja antrian di studionya tidak banyak, hanya satu orang dan kemudian kami dipersilahkan masuk. Jepret-jepret senyum sedikit, bayar dan disuruh menunggu kurang lebih 1 jam. Untung juga di studio ini tersedia juga jasa fotokopi. Jadi sambil menunggu fotonya jadi, saya menulis kembali formulir aplikasi dan detail itinerary dan mengfotokopi ulang semua berkas pendukung ke kertas A4.

11.15 : Foto sudah jadi dan berkas suami sudah siap, tinggal berkas saya yang belum. Akhirnya untuk mengejar waktu kami cepat-cepat jalan kaki kembali ke kantor Konjen dengan berkas saya belum siap sama sekali.

11.20 :Terengah-engah dan kepanasan karena jalan cepat ditengah hari, sampai di Kantor Konjen, diperiksa lagi, menulis buku tamu lagi dan discan lagi oleh satpam.

11.25 : Tempat apply visa sudah sepi sekali hanya tinggal kita berdua, suami cepat-cepat memasukkan berkasnya dan saya cepat-cepat menyiapkan berkas saya. 5 menit terstress dalam hidup saya, ketika petugas bertanya kepada suami mana berkas saya, dengan stress juga dia menjawab itu masih disiapkan.

11.30 : Berkas saya selesai dan cepat-cepat lari ke loket untuk menyerahkan dokumen tersebut. Untung saja petugasnya baik hati dan mau menunggu. Setelah diterima dan diperiksa, mulailah sedikit sesi wawancara. Setelah semua berkas oke, betapa leganya saya ketika si mbak menyerahkan lembar pengambilan. Wah, akhirnya bisa selesai tepat waktu juga.

Didasari pengalaman inilah saya berkeinginan menuliskannya di Blog supaya teman-teman sesama traveler tidak stress dan jantungan seperti yang saya alami. Tapi semua itu berbuah manis ketika empat hari kemudian paspor saya diambil dengan visa Jepang tertempel manis didalamnya :).

Contoh Visa Jepang (Foto Pemegang Visa Berada di Bundaran Kiri)

Contoh Visa Jepang (Foto Pemegang Visa Berada di Tempat Kosong Sebelah Kiri)

 
161 Comments

Posted by on May 28, 2013 in Jepang, Panduan

 

Tags: ,

161 responses to “Berburu Visa Jepang

  1. mila said

    May 28, 2013 at 3:29 pm

    wuih asik, mau ke Jepang hihihiiyy

     
    • aremaronny

      May 29, 2013 at 6:28 am

      He he he udah dong Maret kemarin..BTW mil, waktu kamu ke Shanghai itu ikut tur kah?

       
    • Hanggar PS

      July 17, 2013 at 8:22 am

      asyiknya jalan jalan ke jepang

       
      • aremaronny

        July 18, 2013 at 1:27 pm

        Alhamdulillah iya mas…blognya keren juga 🙂

         
      • Hanggar PS

        July 18, 2013 at 2:54 pm

        makasihhh atas kunjungan baliknya

         
  2. omnduut

    May 28, 2013 at 5:03 pm

    Sangat detail. Terima kasih atas informasinya mbak 🙂

     
    • aremaronny

      May 29, 2013 at 6:39 am

      Terima kasih om ndut..

       
  3. JIM ROCK

    May 29, 2013 at 2:05 pm

    matursuwun infonya mbak 😀

     
    • aremaronny

      May 30, 2013 at 7:34 am

      Sama-sama mas Jim

       
  4. mahadewi

    June 5, 2013 at 11:58 pm

    wow,mbak vicky mau ke jepang? Kpn renc ?
    Sya terinspirasi bgt ke hongkong,macau n shenzhen gr2 mbaca tulisan mbak..mudah2an sgra terlaksna..
    Ditggu huru haranya di jepang ya mbak..

     
    • aremaronny

      June 6, 2013 at 8:12 am

      Sudah selesai mbak Mahadewi, sekarang tinggal nulis artikelnya yang belum. Jepang seru banget mbak, once in a life time you should go there

       
      • Dayu Sri

        May 25, 2015 at 10:35 am

        mbak boleh tanya…saya juga lagi urus visa bolak balik juga, stress jadinya, oya biasanya kita ditelpon ga ke kantor untuk mengecek bener tidaknya kita kerja di perusahaan tersebut? Terima kasih sebelumnya.

         
      • Vicky Kurniawan

        May 25, 2015 at 7:25 pm

        Nah yang itu saya nggak tahu mbak Dayu Sri. Tapi selama ini sih saya tidak pernah ditelepon sama pihak kedutaan.

         
  5. Nurul

    June 27, 2013 at 1:25 pm

    Halo Mbak Vicky , baru baca kalau per 1 Juli 2013 ke Jepang bebas visa untuk kunjungan singkat max. 15 hari …. jadi nggak mengalami deg-deg plas kayak mbak dech kalau mau ke sana he3

     
    • aremaronny

      July 2, 2013 at 5:58 pm

      Sayangnya masih berlaku untuk Malaysia dan Thailand saja mbak Nurul. Tapi sebelum apply mohon dicek dulu ke kedutaan Jepang siapa tahu peraturannya sudah berubah.

       
  6. desy

    July 3, 2013 at 11:57 am

    mbak vicky…ikutan stress nih baca pengajuan visanya mbak…hehehe apalagi 5 menit terakhir…

     
    • aremaronny

      July 3, 2013 at 7:21 pm

      He he he..makanya saya tulis disini supaya stressnya tidak menular dan pembaca jadi lebih ‘prepare’ dibanding saya :).

       
  7. Tony

    July 22, 2013 at 1:35 am

    Menambahkan sedikit:
    Pada saat wawancara di kedutaan/konjen, JANGAN berbohong! Akan ketahuan pada pertanyaan2 berikutnya. Kadang pertanyaan yg sama diulang dengan konteks yg berbeda.
    Untuk suami istri pada saat wawancara akan dipanggil berbarengan. Ini akan mempermudah wawancara saat yg satu macet (ga bisa jawab, gugup, dsb) pasangannya bisa meng-cover (seperti Mbak Vicky ini).
    Pemeriksaan syarat visa Jepang memang menurut saya lebih detail dibanding negara lain, termasuk itinerary yang kita buat benar2 mereka periksa
    Juga apakah bukti budget yang kita masukkan sesuai (masuk akal) dengan itinerary yg kita buat.
    Jadi jangan misalnya apply atas biaya sendiri cuma punya bukti rekening 2 juta, tapi di itinerary tertulis mau ke Disneyland, keliling danau Kawaguchiko, naik Gunung Fuji, nginep di hotel (bukan hostel), nonton konser AKB48 (!!!) trus nyobain naik Shinkansen juga. Jelas visanya bakal ditolak. hehehe… 😀

     
    • aremaronny

      July 22, 2013 at 3:17 pm

      Betul itu mas Tonny. Orang sering bertanya kepada saya, kok visanya ditolak sedang punya temannya diterima? padahal semuanya sama. Tapi menurut saya tidak mungkin ada dua aplikasi yang persis sama tapi satunya ditolak dan satunya diterima. Pasti ada bedanya. Satu lagi orang sering meremehkan masalah itenerary ini, jadi saya sangat berterimakasih karena mas Tonny mau mengingatkan kembali disini.

       
  8. nisamama

    August 18, 2013 at 9:20 am

    lengkap banget ulasannya mba. bermanfaat banget nih. saya pernah undang ibu saya ke jepang (karena saya tinggal di jepang, jd undang ibu pake visa kunjungan keluarga). untungnya lancar urusannya ga pake wawancara malah. tapi sempet tersendat waktu di bandara jepang karena ibu saya ga bisa bahasa jepang dan inggris, hihihi. untung ada no kontak suami sebagai penjamin ibu selama di jepang, jd alhamdulillah lolos. 😀

     
    • aremaronny

      August 18, 2013 at 9:46 am

      He he iya nih mama Nisa, baru tahu juga kalau mama berdomisili di Jepang. Apalagi info soal Jepangnya komplit banget di blog. Coba saya nemunya sebelum pergi yah 🙂

       
      • nisamama

        August 18, 2013 at 10:38 am

        aih, masih belum bisa nulis se-komlpit mba viky. keren mb ulasannya. 🙂

         
      • aremaronny

        August 18, 2013 at 8:03 pm

        He he he..saya malah terpesona sama tulisan mama Nisa yang sederhana Walaupun topiknya juga sederhana tapi menambah wawasan seperti postingan tentang membawa sampah pribadi pulang ke rumah. Yang jelas nanti kalau pulang ke Indonesia, kebiasaan-kebiasaan yang baik di Jepang dibawa pulang juga mbak. Biar Nisa juga tetap terbiasa dan tumbuh menjadi anak yang juga sadar lingkungan.

         
  9. Nurul NOE

    August 19, 2013 at 12:07 pm

    di bookmark, ke jepangnya entah kapan tapi 😀

     
    • aremaronny

      August 19, 2013 at 7:14 pm

      He he he…mimpi adalah kekuatan terdahsyat dan bila dibarengi dengan usaha dan doa Insyallah pasti akan terwujud.

       
  10. Devyn

    October 2, 2013 at 7:13 pm

    mba vicky…artikelnya sangat membantu sekali.
    saya Insya Allah saya akan mengurus visa jepangnya Februari thn depan di konsulat jepang di denpasar.
    saya mau tanya mba, kalau seperti saya yang pekerjaannya bukan pegawai tapi wirausaha ,
    untuk surat keterangan kerjanya bagaimana ya?
    apa cukup hanya melampirkan SIUP,TDP dan NPWP ?
    mohon infonya ya mba vicky, makasiih

     
    • aremaronny

      October 3, 2013 at 12:16 pm

      Cukup melampirkan SIUP, TDP dan NPWP, kalau mbak tidak punya bisa bikin surat keterangan kerja dari perusahaan mbak sendiri. Sebutkan saja jabatannya sebagai General Manager atau Direktur, nanti bagian HRDnya minta menanda tangani surat tersebut.

       
  11. Neni

    October 31, 2013 at 2:04 pm

    Mbak kapan mau Jeju Island saya tunggu artikel nya…. saya pengen ke sana tapi nunggu pengalaman mbak dulu biar mantap…

     
    • aremaronny

      November 5, 2013 at 7:04 pm

      He he sayang saya belum ada rencana ke Korea dalam waktu dekat, tapi siapa tahu ya Allah berkehendak mengirim saya kesana 🙂

       
  12. shana

    December 13, 2013 at 7:43 pm

    Mba saya mo tnya
    saya ud pesen tiket pp
    D jepang selama 18 harii
    Kira kita tabungan uang mesti brp juta ya….
    Apakah deposito bsa diperhitungkan?

     
    • aremaronny

      December 14, 2013 at 9:34 am

      Dibikin hitungan kasar saja mbak kira-kira 1 juta perhari.

       
  13. devyn

    January 26, 2014 at 10:28 am

    mba vicky….daku tanya lagi yaa…
    untuk yang berkerudung, pas fotonya apa di perbolehkan tetap berkerudung tapi cuman terlihat wajah saja ( telinga dan leher tetap tertutup ) mohon infonya yaa
    makasiih

     
    • aremaronny

      January 27, 2014 at 4:17 pm

      Nggak apa-apa fotonya tetep pakai kerudung mbak.

       
  14. Theresia Intan

    February 17, 2014 at 6:21 pm

    Wow mbak, infonya okeee banget nih mbak. Kebetulan bulan Juli aku dan kakak perempuanku berencana ke Jepang. Tapi ada kendala nih mengenai bukti keuangannya.

    Kakak perempuanku saat pulang ke Jakarta nanti bulan Juni baru selesai dari studi S2nya di US dan pastinya ga punya tabungan di Jakarta dan belum bekerja. Sedangkan aku sendiri juga bekerja di perusahaan orangtua.
    1. Nah bukti keuangannya lebih baik pakai buku tabungan orang tua (yang sebenarnya memang penanggung seluruh biaya perjalanan) atau pakai buku tabungan saya saja yang menunjukkan saya sebagai pemohon yang menanggung biaya saya sendiri dan kakak perempuan saya?
    2. Dan untuk status kakak perempuan saya juga masih bisa digolongkan pelajar ga ya saat isi form aplikasi pengajuan visanya?
    3. Saya masih butuh surat keterangan kerja dari perusahan orangtuakah (karena saya kerja di perusahaan orangtua)?
    4. Kalo mau mengajukan visa awal bulan Juni dan perginya awal bulan Juli terlalu mepet ga ya gan?

    Oh ya, situasinya kedua orangtua TIDAK IKUT serta dalam travel kami ke Jepang.
    Mohon pencerahannya ya mbak vicky 😉
    Arigatou gozaimasu!

     
    • aremaronny

      February 20, 2014 at 7:03 pm

      Halo mbak Theresia Intan :\
      1. Apakah keadaan tabungan mbak lebih baik daripada punya ortu, kalau punya mbak lebih baik aliran kasnya mending memang pakai buku tabungan mbak sendiri. Selain itu mbak juga membuat surat sponsor kalau mbak atau ortu (kalau pakai buku tabungan ortu) yang akan menanggung semua biaya perjalanan.
      2. Kalau statusnya disebutkan pelajar biasanya mereka minta surat keterangan sebagai mahasiswa atau pelajar. Apakah saat itu masih menungkinkan untuk mendapatkan surat keterangan?. Kalau tidak memungkinkan mending dibuatkan surat keterangan kerja saja dari perusahaan ortu.
      3. Sebaiknya tetap pakai surat keterangan kerja mbak, supaya mereka mantap kalau mbak tidak akan tinggal di Jepang dan mencari pekerjaan.
      4. Saya kira waktunya cukup.
      Iya tidak apa-apa orang tua tidak ikut, asal mbak berdua sudah cukup umur (diatas 17 tahun). Kalau dibawah umur tersebut masih butuk surat ijin dari orang tua.

       
  15. Dini

    February 18, 2014 at 10:44 am

    Hi Mba Vicky, aku mau tanya soal itinerary… Di itinerary Mba , salah satunya Mba menyebutkan “Bus to Tokyo”. Waktu itu Mba ditanya soal booking-an bus nya ga yah?

    Thanks yah 🙂

     
    • aremaronny

      February 20, 2014 at 7:09 pm

      Untungnya tidak ditanya, karena saat mengajukan visa itu saya sebenarnya belum pesan bisnya sama sekali 🙂

       
  16. devyn

    February 22, 2014 at 11:50 pm

    mba vicky…makasih banyak yaa atas infonya, ngebantu banget untuk aku yang belum pernah ngurus visa 🙂
    akhirnya aku dapet juga visa jepang, gak sabar nih nunggu tgl 3 april.
    thanks banget..

     
    • aremaronny

      February 23, 2014 at 8:10 am

      Wah jadi ikutan seneng juga, saya selalu ikut excited kalau ada yang mau berangkat traveling, cuman melihat orang pergi ke bandara, terminal atau stasiun aja sudah ikutan seneng..nggak tahu kenapa..he he he

       
  17. alterina

    February 26, 2014 at 11:44 am

    mbak vicky untuk kelengkapan pembuatan visa untuk anak2 saya yang masih SMP dan SD harus buat surat keterangan pelajar juga ya mba.. ? Lalu surat keterangan pelajar dan surat keterangan bekerja harus dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia ? Rencananya saya ke Jepang tgl 18 Juni 2014 …. visa bisa saya urus sekarang atau dekat waktu berangkat ?… Maaf ya mba nanya nya panjang banget nih…maklum perdana ngurus visanya….makasih ya mbaaa……

     
    • aremaronny

      February 28, 2014 at 9:35 am

      Halo mbak Alterina…sayang saya tidak punya pengalaman mengurus visa bila anak-anak ikut. Tapi untuk amannya mending buat saja surat keterangan belajar. Surat-surat tersebut harus dalam Bahasa Inggris. Visa mending diurus jauh-jauh hari mbak, paling tidak 3 hari sebelum tanggal berangkat.

       
  18. Rusmini

    April 13, 2014 at 9:36 am

    Mba vicky… Insya Allah akhir Mei nanti mau ke Jepang dan minggu depan baru mau urus visa. kebetulan saya nyontek abis ittin mba vicky. Yang jadi pertanyaan di form visa aplikasi hanya ada 2 name and address hotel yang diisi sedangkan aslinya khan kita nginap di 3 tempat yaitu Kyoto, Osaka dan Tokyo. Nah yang satu lagi tulis dimana ya? Trus di Purpose of visit ti Japan kita tulisnya apa? Travelling aja?

     
    • aremaronny

      April 14, 2014 at 1:59 pm

      Nggak usah ditulis semua mbak, tulis aja yang pertama kali ditinggali. Kecuali di form itinerary memang mesti ditulis lengkap. Purpose of visit tulis aja holiday 🙂

       
  19. Gilang Prama Putra

    May 16, 2014 at 1:25 pm

    Halo mba vicky, blognya sangat bermanfaat dan menarik sekali. ada beberapa yang ingin saya tanyakan mba mengenai dokumen bekenaan dengan biaya perjalanan.

    saya bersama teman saya (masih pelajar/mahasiswa) berencana apply visa ke jepang, apakah saya dapat menjadi penanggung jawab keuangan untuk teman saya juga?
    dan bukti dokumen seperti apakah yang bisa saya gunakan untuk membuktikan hubungan dengan teman saya?

    terima kasih banyak mba, pencerahannya sangat saya nantikan.

    cheers
    Gilang P

     
    • aremaronny

      May 29, 2014 at 1:56 pm

      Sepertinya tidak bisa mas Gilang, kalau bisa sih ada bukti kekerabatan atau kalau tidak seperti pegawai yang biaya perjalanannya di tanggung perusahaan. Lain ceritanya kalau dari Jepang ada teman yang invite.

       
  20. sandra hadjoh

    May 27, 2014 at 4:20 pm

    Mba Vicky, tulisannya membantu sekali. Saya rencana mau mengajukan visa bulan Juni nanti utk keberangkatan akhir Juli. Di form visa halaman 2 tentang guarantor dan inviter itu tidak ada yang saya isi (karena atas biaya sendiri) kecuali mark x untuk pertanyaan2 di bawah. Pertanyaannya adalah apakah saya harus mengisi NONE atau dibiarkan kosong? Terima kasih sebelumnya Mba 🙂

     
    • aremaronny

      May 29, 2014 at 2:06 pm

      Terima kasih mbak Sandra. Lebih baik ditulis None aja mbak. Semoga visanya approve yah…

       
    • aremaronny

      June 18, 2014 at 5:06 pm

      He he tapi masih ada syarat dan ketentuan berlaku ya mas Tonny…..Tapi apapun itu tetep Alhamdulillah…

       
      • Jason Carlo

        July 8, 2014 at 1:59 pm

        Mbak vicky udah pernah ke Korea belum? Kira2 pembuatan visa korea sama ya dengan jepang?

         
      • aremaronny

        July 8, 2014 at 5:41 pm

        Sayang saya belum pernah ke Korea mas Jason, tapi kalau baca-baca di internet sepertinya tidak jauh-jauh dari visa ini.

         
  21. reza

    July 12, 2014 at 8:33 am

    ibu apakah diminta menunjukan dokumen asli ktp untuk bukti keabsahan?

     
    • aremaronny

      July 14, 2014 at 9:09 pm

      Seingat saya waktu itu kok tidak diminta tunjukkan yah mas Reza 🙂

       
  22. Syafiq shafwan

    August 8, 2014 at 12:30 am

    Maaf mbak, mau tanya nih. Saya mengundang keluarga dengan jaminana dari saya, lamanya sekitar 36 hari. Adik yang akan saya undang, bekerja di swasta. Pertanyaan, yang diperkukan itu keterangan bekerja atau ijin cuti dari kerja? Sebenarnya, kalau keterngan bekerja punya, tapi kalau ijin susah minta, karena beberapa hari sebelum berangkat, adik habis kontrak /berhenti dari pekerjaannya. Bagaimana mbak? Terima kasih

     
    • aremaronny

      August 8, 2014 at 5:23 pm

      Sementara pakai surat keterangan kerja saja mas.

       
  23. Ita

    August 11, 2014 at 1:50 pm

    Mba CVicky, maap mau tanya, ini pertama kalinya saya mau bikin Visa.
    Issuing Authority itu maksudnya Imigrasi yg mengeluarkan paspor kita kah?
    Boleh ga saya tulis ” Kantor Imigrasi Kelas III Bekasi”? Terima kasih

     
    • aremaronny

      August 11, 2014 at 6:31 pm

      Boleh mbak Ita, Issuing Authority memang benar artinya kantor yang mengeluarkan paspor kita.

       
  24. okamura silitonga

    August 12, 2014 at 10:31 am

    akooooohhh mau ke jepanggg ayeayyyy

     
    • aremaronny

      August 12, 2014 at 10:36 am

      Hadoh…jadi kepengen ikut lagi nih…he he..semoga perjalanannya lancar dan menyenangkan ya mas…

       
      • Noni

        September 1, 2014 at 1:45 pm

        Mbak Vicky, terima kasih atas infonya, sangat bermanfaat sekali 🙂 Saya rencananya mau mengajukan Visa September ini untuk keberangkatan Oktober 2014. Saya berangkat berdua Adik saya yg masih kuliah (belum ada penghasilan). Biaya yg akan kami keluarkan berasal dari rekening Saya. Yang saya ingin tanyakan, bagaimana dokumen Adik saya? Apakah dokumen adik saya digabungkan dgn milik saya? Atau pengajuan Adik saya terpisah, Adik saya sebagai pemohon sendiri namun mengambil Bukti Keuangan milik saya? Terima kasih 🙂

         
      • aremaronny

        September 2, 2014 at 11:02 am

        Dokumennya tetap dibuat terpisah mbak, tapi saat pengajuan dijadikan satu. Untuk dokumen adik tetap disertakan fotokopi buku tabungan milik mbak disertai surat keterangan yang ditanda tangani oleh mbak yang menyatakan bahwa mbak menanggung semua biaya pengeluaran adik selama di Jepang. Sebagai penguat ada baiknya menyertakan pula kartu keluarga yang menunjukkan adanya hubungan kekeluargaan.

         
  25. asambackpacker01

    September 14, 2014 at 3:12 am

    Just share, bulan lalu pas ke konjen Jepang di Surabaya, ada info di papan pengumuman bahwa gratis biaya visa kalau di itinerary kita ada rencana ke Okinawa. Sayang, terlanjur tak ada rencana ke sana, so minggu depan waktunya ambil visa, kata ibu2 petugasnya biaya visa 320 ribu.

     
    • aremaronny

      September 14, 2014 at 6:29 am

      Semoga visanya approve ya mas..

       
      • asambackpacker01

        September 14, 2014 at 10:05 am

        Amin mbak

         
      • asambackpacker01

        September 25, 2014 at 12:25 pm

        Saya kemarin bawa copy Buku tabungan, DPLK-tabungan Simponi BNI dan surat pajak tahunan (SPT). Sama petugasnya cuma diambil yang DPLK, yg lain dikembalikan. alhamdulillah dah dapat visa Jepang buat berdua.

         
  26. Lauren

    September 25, 2014 at 3:57 am

    Halo mbak Vicky,
    saya masih mahasiswa dengan paspor polos dan mau solo backpacker ke Jepang.
    saya mau tanya untuk bukti keuangan, bentuk yang disarankan seperti apa? maksudnya rekening koran atau fc buku tabungan atau print dari e-banking? sempet baca di thread lain ada yang bisa dan ada yang nggak bisa dengan fc buku tabungan atau print dari e-banking.
    Terimakasih.

     
    • aremaronny

      September 25, 2014 at 11:53 am

      Waktu itu saya pakai print dari E banking ditambah FC buku tabungan untuk lebih meyakinkan

       
      • Lauren

        November 1, 2014 at 3:51 am

        Makasih mbak atas tulisan blogn dan sarannya, saya akhirnya dapat visa dengan selamat tanpa perlu banyak salah. sekarang tinggal persiapan berangkat. 🙂

         
      • aremaronny

        November 2, 2014 at 7:19 am

        Waduh jadi ikutan seneng nih…semoga perjalanannya lancar ya…

         
  27. Julian

    October 12, 2014 at 1:51 pm

    Mbak Vicky di itin kan mbak nulis place of staynya di Bus to Kyoto sama Bus to Tokyo ( Willer ) nah pas di loket ditanyain gak mbak tiket busnya?

    thanks in advance mbak

     
    • aremaronny

      October 21, 2014 at 2:14 pm

      Nggak ditanyain kok mas…

       
  28. dayat

    November 17, 2014 at 9:16 pm

    untung saya baca page ini, barusan saya foto foto istri+anak2 pake kamera hp buat aplikasinya hahahahahahahhaha…ya wis, serahkan ke ahlinya saja lah 😀

     
    • aremaronny

      November 18, 2014 at 7:21 am

      ha ha ha…sama mas Dayat. Waktu itu dengan alasan pengiritan waktu dan biaya saya pakai kamera sendiri dan diprint sendiri. Tentu saja sampai disana ditolak. Nanti CD foto di studio disimpan saja mas karena bisa untuk apply visa berikutnya seperti visa Schengen.

       
  29. dila

    December 1, 2014 at 3:47 pm

    dear mba vicky,

    Saya mau tanya tentang estimasi jumlah tabungan yang aman utk syarat visa ke Jepang.
    Jenis perjalanan yang akan saya lakukan : backpack, lama perjalanannya : 7 hari 6 malam.
    Saya dan suami jadi rada galau karena khawatir ditolak karena syarat ini mba..hehe. Berhubung kami nabung ke bentuk yang lain (bukan Rp). Jd jumlah tabungan di buku tabungan gk bgitu besar. Mau nanya amannya ada berapa banyak uang di tabungan saya dan suami biar syarat tabungan gk menjadi masalah. Saya dan suami dua duanya bekerja 😀

    Makasih banyak sebelumnya Mba

    regards,
    Dila

     
    • aremaronny

      December 2, 2014 at 11:10 am

      Untuk amannya mending anggarkan 1 juta perhari mbak, berarti dikalikan 7 hari dikalikan 2 sama dengan 14 juta. Ditambah tiket pesawat kalau belum pesan sekitar 16 juta berdua jadi kemungkinan 30 juta itu batas minimal. Kalau bisa sih lebih untuk uang emergency. Selain itu pastikan juga aliran kas masuknya mbak, yang penting teratur dan tidak ada lonjakan tiba-tiba. Minimal 3 bulan percantik dulu tabungannya baru apply visa..

       
  30. dila

    December 2, 2014 at 4:07 pm

    Mba Vicky kalau kita udah beli tiket PP, biaya tiket yang 16 juta apa masih dipertimbangkan jg kah mba ? Hmmm… 30 juta itu biaya ber 2 kan ya mba ? artinya ditabungan saya 15 jt, suami 15 jt, is it ok, right ? 😀

    Saya rencananya januari akhir apply VISA nya, berangkatnya awal April. Kalau tanpa biaya 16 juta. berarti kalau tabungannya 10 jutaan udah aman utk periode 7 hari di Jepang :)…hehe.. #hope…

    anyway…makasih udah di response commentnya mba. Maafkan banyak nanya 😀

    — dila

     
    • aremaronny

      December 3, 2014 at 3:52 pm

      Iya itu untuk berdua mbak, kalau pakai E paspor malah tidak usah ngurus visa mbak.

       
      • dila

        December 3, 2014 at 4:34 pm

        wah…padahal tiket udah dibeli tapi tetep harus ngitung seolah2 belum beli tiket yah mba tabungan uangnya.

        Iyah.. tapi sayangnya e-passpor belum dilakukan secara merata. Di medan belum ada euy 😀

         
      • aremaronny

        December 4, 2014 at 11:52 am

        He he berdoa aja mbak Dilla semoga tahun 2015 program pemerintah kalau semua wajib E – Paspor dapat terlaksana..

         
  31. winnymarch

    January 19, 2015 at 3:06 pm

    kaka vicky sebaiknya beli jr pass di indonesia atau tidak ta kak kalau perjalanan cuma 7 hari?

     
    • aremaronny

      January 21, 2015 at 6:54 am

      Kalau tidak sampai keliling Jepang dan panjang durasi perjalanannya mending tidak usah beli Winny.

       
      • winnymarch

        January 21, 2015 at 11:52 am

        Makasih sarannya kak

         
      • Vicky Kurniawan

        January 25, 2015 at 8:00 pm

        sama-sama Winny

         
  32. iLa

    January 22, 2015 at 6:55 pm

    mba vicky, aku insya Allah april ini berangkat. mau ajuin visa maret mungkin. nah aku baca di webnya, kalo karyawan BUMN ga perlu melampirkan copy butab/ rekening koran 3 bln terakhir ya? bener ngga sih? thanks infonya ^^

     
  33. eruhime1412

    February 11, 2015 at 4:43 pm

    Terima kasih banyak infonyaa, sangat membantu sekali 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      February 13, 2015 at 7:51 am

      Sama-sama, semoga visanya lancar dan disetujui.

       
      • eruhime1412

        February 17, 2015 at 7:51 pm

        amiiinn makasihhh banyaaakk

         
  34. Aryarangga Ramadhika Saroso

    March 2, 2015 at 4:57 pm

    terima kasih untuk info yang detail, rabu besok lagi mau apply visa jepang di Embassy Jakarta,, doakan sayaa yaaa

     
    • Vicky Kurniawan

      March 5, 2015 at 2:39 pm

      Iya mas Arya..semoga sukses ya…

       
  35. iLa

    March 3, 2015 at 8:22 pm

    haloo mba vicky aku nanya lagu dong 😄
    di visa application form itu kalo misal kita stay di 4 hotel apakah 4-4nya ditulis semua atau salah satu saja? kalo salah satu yg dipilih yg mana, mba? yg pertama, yg terakhir, apa yg paling lama kita staynya? makasih banyak yaa 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      March 5, 2015 at 2:59 pm

      Kalau untuk visa Jepang harus ditulis semua mbak lengkap dengan alamat dan nomor teleponnya

       
  36. iLa

    March 3, 2015 at 8:43 pm

    haloo mba vicky.. mau nanya mba..
    untuk visa application form halaman 2 pertanyaan no. 1 itu yg partner’s profession/ occupation itu diisi apa ya mba? nama dan pekerjaan temen yg berangkat bareng kita gitu kah? mohon infonya mba. makasih banyak 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      March 7, 2015 at 6:58 am

      Itu hanya diisi bagi yang minor participants mbak yaitu bagi peserta dibawah 18 tahun

       
      • iLa

        March 7, 2015 at 10:36 am

        berarti dikosongin/ ditulis none ya mba? ehehe maap bawel

         
      • Vicky Kurniawan

        March 8, 2015 at 9:25 pm

        Iya mbak Ila

         
  37. lorentz

    March 5, 2015 at 8:27 am

    Hallo mba vicky, info di blog mba bener2 ngebantu aku buat bikin itinerary..
    aku mau tanya mba..
    di form visa application ada perrtanyaan guarantor or reference in Japan itu harus diisi ya?
    kalo misalnya gak ada gimana? boleh ditulis none ?
    Tks yah mba..

     
    • Vicky Kurniawan

      March 7, 2015 at 7:10 am

      Kalau tidak guarantornya ditulis none aja mbak..

       
  38. Dewi Wulan

    May 12, 2015 at 3:56 pm

    Dear Mbak Vicky,
    salam kenal dari Samarinda, Saya rencana juga mau ngurus visa di Surabaya, untuk pengambilan boleh diwakilkan sama kakak kandung atau om kandung? dokumen apa ya yg dibutuhkan untuk pengambilan yg diwakilkan tsb, selain surat pengambilan dari komjen nya?

     
    • Vicky Kurniawan

      May 16, 2015 at 9:16 pm

      Waktu itu hanya membawa surat pengambilannya saja mbak Dewi Wulan. Tapi kalau mbak ragu, buatkan saja surat kuasa nanti si pengambil membawa surat kuasa, KTP dan surat pengambilan dari Konjen

       
  39. chelly

    June 12, 2015 at 9:23 am

    Pagi Vicky Kurniawan,mau nanya neh,kalo dah pny visa australia,perlukah kita buat visa jepang lg?visa australia multi entry,dan skrg saya sdh blk dr australia,skrg rencn ke jepang

     
    • Vicky Kurniawan

      June 23, 2015 at 11:49 am

      Kalau paspornya sudah E paspor tidak perlu bikin Visa Jepang lagi mbak Chelly. Cukup lapor aja ke Konjen atau kedutaan

       
  40. Olly

    August 31, 2015 at 2:47 pm

    mba vicky, form itinerarynya dari web kedutaan jepang kok beda yah?disana tidak ada kolom contactnya. boleh buat sendiri form itinerarynya?

     
    • Vicky Kurniawan

      August 31, 2015 at 2:49 pm

      Waktu itu saya dikasih sama pihak Konjen mbak. Saya sudah download dari website tapi kemudian disuruh menulis ulang lagi karena kurang detail. Nah, form yang saya upload itu yang dikasih sama mereka.

       
  41. Rini

    September 1, 2015 at 6:58 am

    Mba Vicky mau nanya dong. Waktu itu mba Vicky melampirkan surat referensi bank nggak? Soalnya di persyaratannya nggak ada, cuma print out buku tabungan doang. Apakah harus melampirkan surat referensi bank? Terima kasih.

     
    • Vicky Kurniawan

      September 1, 2015 at 5:41 pm

      Saya tidak mencantumkan referensi bank mbak Rini. Hanya print out tabungan saja karena kalau buat referensi dari bank mesti bayar lagi 🙂

       
  42. DL

    September 10, 2015 at 11:30 am

    Hi Mbak.. Jadi kalau pergi suami istri, cuma perlu melampirkan copy buku tabungan salah satunya aja ya? Dalam hal ini penanggung jwb biayanya? Dan boleh minta tlng diemail itinerary lengkapnya ga? ke i70r3yn@yahoo.com Thanks..

     
    • Vicky Kurniawan

      September 10, 2015 at 4:19 pm

      Iya cukup melampirkan satu buku tabungan yang menjadi penanggung jawab saja.

       
  43. Arry サイレント

    September 12, 2015 at 12:55 am

    Malam Mbak..saya mau tanya nih kebetulan ada rencana ke jepang oktober nanti..yamg mau saya tanyain itu :
    1. Saya baru aja lulus dan belum bekerja..rencana ke jepang sama keluarga dan biaya di tanggung oleh orang tua, surat keterangan apa yang perlu saya lampirkan Mbak ?
    2. apakah saya juga harus menyertakan foto copy buku tabungan atau saya lampirkan buku tabungan orang tua? (Orang tua saya juga ikut pergi ke jepang) atau cukup orang tua yang melampirkan 1 fc buku tabungan ?

    Terima kasih sebelumnya Mbak vicky

     
    • Vicky Kurniawan

      September 13, 2015 at 12:02 am

      Halo mas Arry…
      1. Kalau semua pengeluaran ditanggung orang tua, maka bisa dibuat surat keterangan yang isinya menerangkan bahwa semua pengeluaran mas selama di Jepang akan ditanggung oleh mereka. Surat keterangan ini juga harus menyebutkan hubungan mas dengan kedua orang tua.
      2. Hanya perlu melampirkan foto kopi tabungan orang tua saja.

       
  44. Arry サイレント

    September 13, 2015 at 1:44 am

    Terima kasih jawabannya Mbak Vicky..oh iya sebaiknya surat keterangan dibuat dalam bahasa inggris atau boleh bahasa Indonesia Mbak ?

     
  45. Ana

    October 10, 2015 at 11:45 pm

    Halo mba Vicky, ada yg mau saya tanyakan. Jadi saya mau apply visa jpg, biar sekalian ke korea tanpa harus apply visa korea. Untuk salah satu persyaratan nya si SK dari Kantor, untuk kasus seperti saya yang buka karyawan tetap, alias karyawan kontrak gitu biasanya agak dipersulitkah mba? Untuk persyaratan lain nya insyaAllah sudah beres, tapi kok tetiba kepikiran untuk status kepegawaian ku, mungkin mba punya solusi? Terimakasih mba 🙂

     
  46. Dini

    October 25, 2015 at 11:25 pm

    Mbak Vicky, mau tanya ya… bagaimana sebaiknya…

    Saya sudah issued tiket ke jpg desember ini… hanya masih kendala perpanjangan pasport dan pengajuan visa.
    untuk status pasport saya masih karyawan swasta, ttp saya sudah resign dan mulai berwirausaha selain paruh waktu sebagai property consultant… nah jika saya ajukan visa dengan status wirausahanya tanpa legalitas siup, tdp, atau lainnya bisa nggak ya mbak atau jika saya sampaikan ibu rumah tangga yang menjalankan bisnis rumahan tanpa ada legalitas akan diapprove atau tidak ya mbak? soalnya saya jalan sendiri nich nggak bareng suami….
    Mohon pencerahannya ya mbak…

     
    • Vicky Kurniawan

      October 26, 2015 at 7:03 am

      Insyaallah bisa mbak Dini. Jadi mbak buat surat keterangan kalau bekerja sebagai wirausaha. Soalnya ada teman saya waktu mengajukan visa schengen juga begitu. Pertama dia mengaku kalau kerja kantoran padahal tidak. Nah, saat wawancara ketahuan terus visanya ditolak. Kemudian disuruh perbaikan dgn mencamtumkan surat kalau bekerja sendiri. Visa akhirnya disetujui.

       
      • Dini

        October 26, 2015 at 7:28 am

        makasih banyak responnya mbak vicky…. alhamdulillah saya jadi tenang…

         
  47. Maria

    November 5, 2015 at 9:14 am

    Mbak Vicky, mau tanya… jika saya ingin membuat visa Jepang brp jumlah kisaran tabungan yang harus ada di buku rekening? Saya pergi dengan orang tua saya dan orang tua saya tidak bekerja sehingga saya yang membiayainya selama di Jepang, Trus harus melampirkan surat apa ya agar visa orang tua saya bisa lolos?. Thanks

     
    • Vicky Kurniawan

      November 5, 2015 at 1:17 pm

      Kira-kira hitungan kasarnya Rp. 1 juta dikali masa kunjung ke Jepang ditambah tiket pesawat PP Jepang – Indonesia kemudian dikalikan tiga mbak Mria (sesuai jumlah orang yang ditanggung plus penanggung). Nanti orang tua melampirkan surat keterangan kalau mbak yang membiayai seperti yang dibuat saya dan ibu saat membuat visa Schengen disini https://jejakvicky.com/2015/08/16/berburu-visa-schengen/

       
  48. Si Ogie

    January 21, 2016 at 4:59 pm

    Halo Mba,

    Saya mau nanya dong, Itu contoh itinerary yang hari pertama akomodasi di isikan HANEDA AIRPORT punya siapa? Apakah punya Mba sendiri? Apakah di approve?

    Soalnya saya akan tiba di airport HANEDA jam 23.30 malam dan terpaksa bermalam di HANEDA Airport. 🙂

    Mohon pencerahannya ya mba..

    Thanks

     
    • Vicky Kurniawan

      January 22, 2016 at 10:04 pm

      Itu punya saya sendiri mas Ogie. Sebelumnya saya ragu mau menuliskan menginap di bandara, tapi petugasnya tanya, “lho mana bookingan hotel hari pertama?”. Saya bilang terus terang karena penerbangannya malam saya mau menginap di bandara. Kemudian sama petugasnya diminta untuk menulis apa adanya yaitu menginap di bandara.

       
  49. Irma Juwita

    January 24, 2016 at 4:50 pm

    Mbak Vicky, mau nanya~~ Sy kan mau ke Jepang dengan biaya sendiri, baru selesai kuliah (masih punya kartu mahasiswa) dan sudah bekerja. Tp, buku tabungan saya jumlahnya sedikit dikhawatirkan ga mengcover~~ untuk apply visanya bagaimana baiknya ya? Pakai surat keterangan kerja atau fotokopi ktm? rencananya saya mau pakai tabungan orang tua sy sekaligus surat yang menyatakan orang tua yang menanggung biaya~~ Makasii mbaak

     
    • Vicky Kurniawan

      January 27, 2016 at 10:09 am

      Mending bilang aja masih kuliah mbak Irma dan pakai tabungan orang tua. Alternatif kedua kalau mau mengaku sudah bekerja minta surat keterangan keja dari kantor. Nanti selama 3 bulan tabungannya dipercantik dengan meminta orang tua setor sedikit sedikit sehingga arus kasnya terlihat lancar.

       
      • Irma Juwita

        January 30, 2016 at 5:12 pm

        Oke. Makasii ya mbak. Kemungkinan pake opsi pertama. Hehe. 🙂

         
  50. halija

    February 8, 2016 at 5:29 pm

    Hi mbak vicky,

    Mo nanya
    InsyaAllah agustus nanti saya akan ke jepang. Tiket PP udah di booking. Penginapan juga dah di booking semua.
    Rencana saya di jepang 7 hr 6 malam.
    1. Klo jumlah uang di rekening cm 15 juta kira2 dah aman nggak mbak?
    2. Ini bakal jd pengalaman pertama sy keluar negri. Kira2 chance visa saya di terima ada nggak mbak?
    3. Bisa minta contoh surat keterangan kerja dari perusahaan nggak? Kirim ke email ijhahalija@gmail.com
    4. Saya akan menginap di 3 hotel. Apakah semua nama hotel di tulis pd halaman pertama visa application?
    Makasih sblmnya
    Blog nya sangat membantu mbak.

     
    • Vicky Kurniawan

      February 8, 2016 at 10:00 pm

      Halo mbak Halija :
      1. Insyaallah jumlah tabungannya sudah aman. Dengan perhitungan biaya hidup perhari kurang lebih 1 juta ditambah biaya tiket pesawat pp bila sewaktu-waktu ketinggalan pesawat.
      2. Nah visa diterima atau tidak itu tergantung pada banyak faktor mbak, insyaallah kalau dokumen lengkap tidak ada yang perlu ditakutkan apalagi kalau mbak memang bisa benar-benar membuktikan kalau tidak akan tinggal di Jepang dan akan balik ke Indonesia.
      3. Contoh surat keterangan kerja bisa dilihat disini https://jejakvicky.com/2015/08/16/berburu-visa-schengen/
      4. Cukup tuliskan satu nama hotel pertama yang akan mbak inapi.

       
  51. David

    February 13, 2016 at 12:29 pm

    Permisi mbak Vicky,

    Apakah surat keterangan kerja wajib untuk buat visa jepang? Soalnya saya pekerja lepas IT di salah satu instansi pemerintah. Jadi gak bisa dibuat kan surat keterangan kerja.

    Terima kasih.

     
    • Vicky Kurniawan

      February 14, 2016 at 5:45 am

      Halo mas David..sebenarnya di persyaratan resminya tidak diminta dokumen surat keterangan kerja tersebut. Biasanya dokumen tersebut disertakan sebagai tambahan untuk memperkuat bukti kalau kita tidak akan mencari kerja di Jepang dan akan kembali ke Indonesia karena kita memiliki pekerjaan tetap di Indonesia. Menurut pendapat saya, kalau kesusahan cari surat keterangan kerja jangan dicantumkan dulu nanti kalau diminta buat saja surat keterangan kerja sejujurnya kalau mas David bekerja sebagai pekerja lepas IT. Minta surat keterangan kerja (atau kerja sama) dari salah satu klien/mitra Anda yang menyatakan bahwa dia pernah menggunakan jasa Anda berikut dengan durasi atau gambaran garis waktu (time line) kontrak kerjanya. Minta klien Anda untuk mencetak surat di atas kop surat perusahaannya dan dilengkapi dengan tanda tangan orang yang bersangkutan/menggunakan jasa Anda. Berikan informasi yang jujur dan relevan di surat keterangan tersebut.

       
      • David

        February 23, 2016 at 2:47 pm

        Terima kasih banyak mbak vicky, visa saya akhirnya jadi. Tidak ditanyakan perihal surat keterangan kerja oleh pihak kedubes :p. Sekali lagi terima kasih atas blog nya yang bermanfaat.

         
      • Vicky Kurniawan

        February 23, 2016 at 10:31 pm

        Alhamdulillah…semoga perjalanannya lancar ya mas dan enjoy Jepang…

         
  52. Nana Lee

    February 23, 2016 at 11:02 pm

    Halo mbak vicky, saya rencana ke Jepang bulan April nanti selama 9 hari dan akan meng-apply visa minggu depan. Saya msh mengambil kuliah dan sudah meminta surat keterangan aktif kuliah dikampus. Untuk tabungan sendiri, saya rasa cukup untuk menanggung biaya hidup saya selama di jepang nanti. Saya juga meminta surat referesnsi bank dan rekening koran tabungan orang tua sata. Pertanyaannya, karena saya belum bekerja dan saya msh bisa dibilang tanggungan orang tua, apakah saya perlu melampirkan surat keterangan kerja orang tua saya? (orang tua saya tdk ikut jepang). Kira-kira dokumen apa lagi yg saya perlukan selain surat aktif kuliah, kk, akte, referensi bank dan rekening koran? Terima kasih sebelumnya, blog ini sangat bermanfaat ^^

     
    • Vicky Kurniawan

      February 24, 2016 at 1:01 pm

      Halo mbak Nana.. tidak usah meminta surat keterangan kerja orang tua mbak, rekening korannya saja sudah cukup. Dokumen yang kurang mungkin surat keterangan bahwa orang tua akan menanggu semua pengeluaran mbak Nana selama di Jepang. Contoh surat keterangan itu bisa dilihat disini https://jejakvicky.com/2015/08/16/berburu-visa-schengen/

       
  53. Mira

    March 1, 2016 at 7:42 pm

    Hallo mba, aku mau tanya, untuk pengisian itinerary, format dari kedubes kan tanpa mencantumkan rincian biaya selama disana (hotel, transportasi, tmpt wisata), apakah perlu kita membuat tambahan di kertas lain untuk detail itinerary plus biaya perkiraan (untuk meyakinkan bahwa saldo mencukupi), atau hanya melampirkan form itinerary dari kedubes saja?

     
    • Vicky Kurniawan

      March 1, 2016 at 9:24 pm

      Tidak usah pakai rincian biaya mbak Mira. Cukup melampirkan itinerary dari kedutaan saja.

       
      • Mira

        March 25, 2016 at 2:08 pm

        Ah okay, makasih banyak ya mba (aku baru ngeh mba udah bales huhuhuhu)

         
      • Vicky Kurniawan

        March 25, 2016 at 5:18 pm

        Jadi gimana? udah keluar keputusannya?

         
  54. Dinny

    April 7, 2016 at 4:44 pm

    Blog nya sangat membantu mba, dari awal tahun udah pgn bgt traveling ke jepang taun ini.. semoga tercapai. Aminn 🙂 nanti kalau ada yang bingung aku tanya2 di blog mba Vicky lagi yaa.. hehe

     
    • Vicky Kurniawan

      April 7, 2016 at 10:07 pm

      Semoga perjalanannya lancar ya mbak Dinny dan Enjoy Jepang…

       
  55. nita

    July 30, 2016 at 3:15 pm

    halo mba, mau tanya. di PAspor dan KTP masih tertulis Pegawai Swasta, sedangkan sekarang sudah resign dan punya OL shop kecil kecilan. saya rencana ke jepang dengan suami (kerja kantor) dan anak 1. Apakah bisa memakai Rek suami untuk pengajuan apply saya ? bgmn dengan surat keterangan kerjanya sedangkan pihak kedutaan pasti meminta karena ktp saya tertulis pegawai swasta. thank you

     
    • Vicky Kurniawan

      August 14, 2016 at 9:03 pm

      Halo mbak Nita. Boleh kok pakai rekening suami nanti suami buat surat keterangan kalau semua biaya perjalanan mbak akan ditanggung suami. Contoh suratnya seperti di artikel ini https://jejakvicky.com/2015/08/16/berburu-visa-schengen/ .Mengenai surat keterangan kerja tidak usah dicantumkan kalau sudah resign mbak. Tapi nanti bawa aja surat keterangan resign sebagai jaga-jaga saja kalau ditanya.

       
  56. Nadia Risa

    August 1, 2016 at 10:17 pm

    mbak vicky, untuk format itinerary antara kedubes jepang di surabya dan jkt memang beda kah? kalo yg surabaya 4 kolom kalo yg jkt cma 3 kolom? trims

     
    • Vicky Kurniawan

      August 8, 2016 at 9:58 pm

      Iya mbak Nadia. Jadi itinerary yang saya download website kedutaan Jepang itu ternyata lain dengan yang disodorkan pada saya saat di Konjen Surabaya. Makanya akhirnya saya ganti semua.

       
  57. Tama

    September 4, 2016 at 5:51 am

    sangat membantu sekali informasinya mbak vicky..kebetulan sy ada rencana ke jepang akhir oktober, itinerarynya bener2 bermanfaat buat sy yang tidak punya pengalaman trip ke luar negeri.
    sy mau tanya beberapa hal nih mbak vicky:)
    1. sy punya teman warga jepang dan bersedia menjadi penjamin sy, apakah lebih baik sy menggunakan visa undangan teman atau visa wisata ? sehingga visa sy punya kesempatan lbih besar ketrima..ini adalah pengalaman pertama sy ke luar negeri.
    2. karena dia tinggal di yokohama, sy membuat itinerary dengan tempat2 wisata di yokohama saja selama 7 hari. apakah ini tidak apa2 ?
    3. aliran kas tabungan sy tidak terlalu lancar beberapa bulan ini…dan baru sy isi kembali minggu lalu, sy khawatir kas yang tiba2 naik terlihat tidak wajar…apakah sy lebih baik menggunakan rekening orang tua sy ?
    terima kasih sebelumnya mbak vicky 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      September 11, 2016 at 8:07 pm

      Halo Tama :
      1. Kalau ini menjadi pengalaman pertama keluar negeri mending pakai undangan saja. Cuman kadang-kadang visa undangan ini ada kelemahannya juga terutama bila yang mengundang adalah lawan jenis dan tidak memiliki hubungan keluarga. Pihak konjen biasanya takut visanya disalahgunakan untuk menikah secara ilegal.
      2. Tidak apa-apa membuat itinerary seputaran Yokohama.
      3. Kalau tidak terlalu lancar mending pakai rekening orang tua. Bila memakai rekening Orang Tua jangan lupa mencantumkan surat pernyataan bahwa semua biaya selama di Jepang akan ditanggung oleh orang tua

       
  58. Novi

    April 6, 2017 at 12:05 pm

    Halo mb, bole ikutan nimbrung yaa..
    Kalo Guarantor or reference in Japan itu wajib diisi ga ya mba?

    Terimakasih

     
    • Vicky Kurniawan

      May 15, 2017 at 4:28 pm

      Tidak wajib diisi mbak Novi

       
  59. Anggraeny Verina Tarigan

    June 25, 2017 at 11:09 pm

    Halo mbak !
    Makasi infonya saangat membantu untuk jadi referensi
    mau nany” sedikit nih , untuk pembuatan visa itu berapa hari selesai ya ?
    Dan untuk formulir itin yang baru itu tidak ada kolom untuk kontak telpon dll , jadi apa masi perlu di sertakan ?
    Maaf jika banyak pertanyaan , masi buta soal visa mbak 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      June 30, 2017 at 3:04 pm

      Proses pembuatan minimal 4 hari kerja. Kalau di formulir yang baru tidak ada kolom telepon yah tidak usah diisi.

       
  60. Anggraeny Verina Tarigan

    June 26, 2017 at 1:04 pm

    halo mba 🙂 salam kenal saya anggi
    saya punya rencana untuk ke Jepang tahun depan ,jadi saya punya beberap pertanyaan
    1. jika saya apply visa nya sekarang apa tidak masalah ?
    2. jika di lampirkan surat keterangan dari HRD itu apakah nanti akan di hubungi ke perusahaan nya langsung untuk klarifikasi ?
    3. saya bekerja di luar Indonesia jadi cuma punya waktu beberapa hari di Indonesia , apakah apply visa bisa selesai dalam waktu 3-4 hari ?
    4. Jika apply visa tidak selesai dalam 3-4 hari bisa kah saya membatalkan apply visa nya ? karna jika melebihi waktu tertentu saya sudah harus kembali terbang ke negeri orang untuk bekerja mbak
    maaf jika pertanyaannya terlampau , terima kasih sebelum nya mbak 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      June 30, 2017 at 3:09 pm

      Halo mbak Anggi, maaf ya baru bisa balas sekarang :

      1. Apply visa paling tidak 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan.
      2. Jika di lampirkan surat keterangan dari HRD itu apakah nanti akan di hubungi ke perusahaan nya langsung untuk klarifikasi ? Terkadang klarifikasi terkadang juga tidak mbak Anggi.
      3. saya bekerja di luar Indonesia jadi cuma punya waktu beberapa hari di Indonesia , apakah apply visa bisa selesai dalam waktu 3-4 hari ? Pembuatan visa minimal 4 hari kerja mbak, tapi nggak apa apa apllynya dan pengambilan visanya bisa diwakilkan kok.
      4. Jika apply visa tidak selesai dalam 3-4 hari bisa kah saya membatalkan apply visa nya ? karna jika melebihi waktu tertentu saya sudah harus kembali terbang ke negeri orang untuk bekerja mbak. Mending jangan dibatalkan mbak, soalnya kalau begitu dianggap tidak serius.

       
  61. hilda

    September 20, 2017 at 12:03 pm

    kalau kita pindah2 hostel, ada 5misalnya… di form permohonan visa apakah harus diisi semua? soalnya ngak muat mbak

     
  62. aldila

    December 24, 2017 at 11:52 am

    halo siang, mau tanya nih. mas / mba tau nga yah nomor visa jepang itu yg mana ? apakah issue no ? soalnya saya mau web check in dan di minta nomor visa. ditunggu jawabannya.

     
    • Vicky Kurniawan

      January 2, 2018 at 7:40 pm

      Halo mbak Aldila, mohon maaf telat banget jawabnya. Nomer Visa Jepang terletak di kanan atas. Kalau di foto di blog ada di nomer 14 itu mbak.

       
  63. Amel

    April 13, 2018 at 11:36 am

    Hai Mba Vicky… boleh share info ga? Kalau saya ga ada undangan, jd memang hanya utk liburan.. lalu nama Undangan diisi apa ya Mba?

    Lalu misalnya ada 1 malam yg tidak ada hotel, krn kami bermaksud malan itu di perjalanan dari osaka ke tokyo dgn vus malam, apakah tiket bus harus dilampirkan juga?

    Terimakasih

     
    • Vicky Kurniawan

      July 21, 2018 at 5:41 pm

      Kalau tidak punya undangan yah nggak usah pakai undangan mbak Amel. Tiket busnya tidak usah dilampirkan.

       
  64. Dewi anggraini

    September 7, 2019 at 9:27 pm

    Mba saya mau menanyakan tentang pengisian form aplikasi visa.
    1. Disitu ditulis pertanyaan guarantor or reference in japan ini diisi siapanya mba? Karena dicontohnya terisi saudara yang tinggal disana, tetapi jika tidak ada saudara yang tinggal disana bagaimana?
    2. Jika saya booking hotel lebih dari satu apakah semuanya dicamyumkan di form aplikasi pengajuan visanya?

     
    • Vicky Kurniawan

      September 10, 2019 at 7:19 pm

      Halo mbak Dewi..
      1. Kalau tidak ada saudara yang tinggal disana nama guarantor or referencenya diisi none.
      2. Boleh dicantumkan dua-duanya biar jelas dan bila dicek ada kesinambungan tanggal, permalamnya ketahuan nginap dimana.

       
  65. upik

    September 26, 2019 at 3:55 pm

    mba, mau tanya, untuk pengisian form nya, STATUS IMIGRASI nya di tulis apa aja ya mba? saya mau ngunjungi suami saya yang sedang bersekolah di sana, kalo gitu status imigrasinya apa? makasi….

     
    • Vicky Kurniawan

      November 11, 2019 at 7:47 pm

      Kalau mbak Upik mau mengunjungi suami yang sedang sekolah di Jepang, visanya lain sama yang turis. Jadi formulirnya juga lain. Untuk Visa Kunjungan Keluarga bisa dilihat persyaratannya disini https://www.id.emb-japan.go.jp/visa_1.html

       

Leave a comment