Oleh : Vicky Kurniawan
Pesawat yang akan membawa kami ke Kuala Lumpur akan terbang tepat pukul 10.35 waktu Melbourne, jadi start jam 07.35 sudah keluar dari hostel dan jalan kaki ke Southern Cross Terminal. Separuh oleh-oleh masuk semua ke dalam backpack kecuali beberapa jaket Australia (made in China) yang terpaksa harus ditenteng di tas plastik besar. Backpack saya sudah penuk sesak, apalagi ketambahan buku panduan Lonely Planet Australia (hasil ‘nemu’ di Sydney Central YHA) yang beratnya sudah 1 kg sendiri. Pokoknya kalau ada apa-apa buku panduan ini harus selamat dulu mengingat harganya yang mahal kalau beli sendiri. Kebetulan buku ini saya temukan waktu santai di ruang duduk hostel Sydney Central YHA. Di ruang tersebut, selain terdapat beberapa kursi santai juga terdapat rak buku besar yang berisi berbagai macam buku traveling dan novel. Kita bebas meminjam untuk dibaca disitu atau dibawa ke kamar, tapi kalau mau dibawa pulang berlaku sistem barter artinya kita juga harus meninggalkan satu buku yang kita miliki sebagai pengganti.

Bis Skybus menuju Airport
Skybus Super Shuttle
Bis dari Southern Cross Terminal menuju Tullamarine (Melbourne) Airport dinamakan SkyBus yang menawarkan pelayanan bis express dari bandara ke kota dan sebaliknya. Pelayanan ini berlaku 24 jam selama 7 hari termasuk hari libur umum dan berangkat tiap 10 menit sepanjang hari. Harga tiketnya bervariasi antara keluarga, orang dewasa dan anak-anak, tapi yang jelas tiket pulang pergi lebih murah daripada tiket sekali jalan. Tiket bisa dibeli langsung di haltenya atau bisa juga dibeli online di website resmi Sky BusĀ disini. Halte Skybus di Southern Cross Terminal terletak di dekat platform 1 Spencer Street Fashion Station (Level 1) dan perjalanan ke bandara akan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Untuk lebih jelasnya perhatikan peta dibawah ini. Read the rest of this entry »
Tags: Jalan-jalan ke Australia, Jalan-jalan ke Melbourne, Melbourne Tullamarine, Panduan jalan-jalan ke Melbourne, Skybus
Oleh : Vicky Kurniawan
Bis yang membawa kami dari Sydney tiba tepat jam 7 pagi di Southern Cross Terminal, salah satu stasiun kereta dan terminal bis terbesar di Melbourne. Stasiun ini merupakan pemberhentian akhir dari jaringan kereta api antar negara bagian dan kereta api antar kota serta menjadi satu dari lima stasiun yang dilewati oleh City Loop, kereta bawah tanah yang melingkari Melbourne CBD. Bukan hanya itu, tempat ini juga berfungsi sebagai terminal akhir dari bis antar negara bagian dan bis dari dan ke airport. Dengan banyaknya jalur kereta dan bis yang mampir di tempat ini, bisa dibayangkan betapa sibuk dan ruwetnya. Suasananya hampir seperti bandara. Letak strategis inilah yang membuat kami memutuskan untuk mencari hostel disekitar stasiun ini.

Southern Cross Terminal
Akomodasi di Melbourne
Selama di Melbourne, kami menginap di Nomad All Nations Backpackers. Hostel yang terletak di Spencer Street ini berjarak sekitar 350 mt dari Southern Cross terminal dan dapat ditempuh dengan 5 menit jalan kaki. Dengan harga sama seperti kamar dorm berdelapan di Sydney Central YHA yaitu sekitar AUD 40 perorang permalam, di hostel ini kita sudah mendapat satu kamar private berdua dengan kamar mandi bersama diluar. Perabotan dalam kamar sangat minimalis, hanya satu tempat tidur bertingkat, satu kursi dan satu pemanas ruangan. Untungnya disediakan juga satu tempat sampah :). Read the rest of this entry »
Tags: Akomodasi Di Melbourne, Federation Square, Fitzroy Gardens, Imax Theatre Melbourne, Jalan-jalan ke Australia, Jalan-jalan ke Melbourne, Jejak Kaki, melbourne cbd, Melbourne Central
Oleh : Vicky Kurniawan
Pertama kali bangun langsung teringat kalau semalam nge-charge PSP di colokan dekat tempat tidur. Alamak!! @$$??..begitu dilihat, PSP beserta chargenya sudah raib entah kemana. Sempat shock juga karena seumur-umur baru kali ini kehilangan barang di hostel. Biasanya aman-aman saja walaupun teman-teman sekamar (bukan saya lho !) sering meletakkan laptop, handphone dan segala macam gadget sembarangan. Waduh, padahal hari ini saya harus check-out cepat-cepat karena berencana pergi ke Canberra dengan bis paling pagi. Sambil harap-harap cemas akhirnya saya memutuskan mandi dan sholat Shubuh dulu sambil mereka-reka tindakan apa yang selanjutnya akan dilakukan. Kalau nanti dicari tidak ketemu, saya berencana membangunkan teman-teman sekamar satu persatu untuk ditanyai (mereka masih pada ngorok karena saat ini masih jam 4 pagi). Kalau masih tidak ketemu juga saya sudah berencana melaporkan ke pihak hostel. Aduh males banget sebenarnya ribut-ribut saat mau check out.

Illoura Reserve Lookout (Photo By : Xenedis)
Selesai sholat, dengan cuek saya menyalakan lampu besar yang menerangi seluruh ruangan dan mulai mencari-cari diantara barang-barang teman sekamar yang berserakan (busyet bule-bule ini memang tidak rapi). Diantara berbagai tumpukan barang yang berantakan di lantai, nyempil kepala charger PSP saya. Berdoa saja dalam hati semoga charger ini masih nancep di PSP-nya. Kabelnya saya tarik dan ikuti dan Alhamdulillah memang benar masih nancep. PSP-nya sendiri sudah nyemplung ke koper seseorang dan tertutup dengan berbagai macam baju dan barang diatasnya. Saya tidak berprasangka buruk, mungkin saja waktu mau ngecharge karena colokannya penuh mereka main tarik sembarang charger dan melemparkannya entah kemana. Pelajaran penting bagi saya untuk tidak meninggalkan barang-barang sembarangan terutama kalau nginap di dormitory seperti ini. Read the rest of this entry »
Tags: Bondi Beach, Bondi Junction, Jalan-jalan ke Australia, Jalan-jalan ke Sydney, Locker Storage in Sydney, Mrs. Macquaries' Chair, Paddy's Market, Royal Botanical Garden, Sydney Government House
Oleh : Vicky Kurniawan
Hari ini saya lebih cerdas dari kemarin dengan memasang alarm bangun pagi malam sebelumnya, suatu hal yang jarang saya lakukan. Maklum biasanya saya selalu terbangun dengan bisikan dan ciuman lembut dari si sulung Alina yang selalu mengajak saya sholat Shubuh (really miss them a lot š¦ ). Begitu alarm berbunyi jam 5 pagi langsung mandi dan sholat sambil berdoa dalam hati semoga teman-teman sekamar tidak ada yang terbangun. Bukan apa-apa, takut mereka kaget saja soalnya keadaan kamar masih remang-remang. Kebayang aja kalau bangun tidur, kamar gelap terus lihat saya sholat pakai putih-putih, apa tidak jantungan :). Untunglah tidak ada yang terbangun walaupun saya mondar mandir sana sini sambil pegang senter cari barang-barang di loker.

Musim Gugur Di Wentworth Falls, Blue Mountain (Photo By : Xiomensia)
Jam 6 tepat saya sudah turun ke dapur untuk masak sarapan pagi. Selesai sarapan sekitar jam 7 mulailah cabut dari hostel. Hari ini kita berencana mampir lagi ke Sydney Coach Terminal untuk cari tiket bus ke Canberra dan Melbourne (sayang belum dapet juga jadwal yang cocok). Dari Sydney Coach Terminal dilanjutkan pergi ke Blue Mountain, sebuah kawasan pegunungan yang terletak sekitar 65 km dari Sydney. Dinamakan Blue Mountain karena kabut biru yang terlihat mengambang menutupi gunung dan awan. Kabut tersebut berasal dari gas Terpenoid yang dihasilkan oleh pohon Ekaliptus yang banyak tumbuh di area tersebut. Dengan area hutan dan gunung seluas 10.000 km persegi termasuk 7 taman nasional didalamnya, tidaklah mengherankan kalau UNESCO akhirnya memasukkan kawasan ini sebagai salah satu World Heritage Site yang harus dilestarikan dan dilindungi. Read the rest of this entry »
Tags: Echo Point, Gordon Falls, Jalan-jalan di Blue Mountain, Jalan-jalan ke Australia, Jalan-jalan ke Katoomba, Jalan-jalan ke Leura, Jalan-jalan ke Sydney, Scenic World, Three Sisters
Oleh : Vicky Kurniawan
Yipee….inilah hari yang saya nanti-nantikan. Seminggu sebelumnya si kembar (8 tahun) sudah saya beritahu kalau kami akan pergi selama 9 hari. Pemberitahuan itu tentu saja disertai janji-janji manis akan difoto studio ala Princess sepulang kami nanti. Alhamdulillah mereka cukup mengerti sifat orang tuanya yang travel addict :). Mereka hanya bertanya tanggal berapa tepatnya kami akan pulang dan pertanyaan-pertanyaan standar seputar Australia. Dimana letaknya, ada apa disana dan mengira-ngira apa saja yang akan kami lakukan disana.

Untuk meminimalisasi perasaan akan ditinggal, packing dilakukan saat anak-anak sudah tidur. Seperti biasa ransel 25 lt saya hanya terisi separuh karena separuhnya dipersiapkan nanti untuk tempat oleh-oleh. Biasanya separuh tempat saya isi dengan mie instan dan makanan-makanan kering lainnya, tapi karena semua sudah mewanti-wanti agar berhati-hati membawa makanan masuk ke Australia akhirnya saya biarkan saja separuh ransel kosong. Hanya sekaleng kecil kacang mente yang kami bawa sebagai cemilan yang rencananya akan kami habiskan sebelum sampai ke Australia. Benarkah Australia seketat itu?. Karena penasaran sayapun melakukan sedikitĀ browsing kecil-kecilan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibawa masuk ke Australia. Read the rest of this entry »
Tags: Bandara KLIA, Bandara LCCT, Barang yang boleh dan tidak boleh dibawa ke Australia, Jalan-jalan ke Australia, Jalan-jalan ke Sydney, Jejak Kaki, Panduan jalan-jalan ke Australia dan Sydney, Prosedur Check-In Air Asia X