RSS

Hari Ke 1 : Surabaya – Kuala Lumpur – Tokyo

23 Jun

Oleh : Vicky Kurniawan

Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea dan Rusia. Terdiri dari 6.852 pulau yang terbentang dari utara ke selatan dengan 4 pulau terbesar adalah adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya dan 70% hingga 80% terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan. Karena kondisi daerah pegunungannya yang curam dengan kondisi tanah lunak dan mudah longsor maka permukiman penduduk banyak terpusat di kawasan pesisir. Letak kepulauan yang berada diatas Lingkaran Api Pasfik dan di pertemuan tiga lempeng tektonik menyebabkan Jepang sering mengalami gempa bumi, bahkan di setiap abadnya terjadi beberapa kali tsunami. Keadaan geografi tersebut juga menguntungkan karena Jepang akhirnya memiliki banyak sumber mata air panas dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.

Peta Jepang (Sumber : www.lonelyplanet.com)

Peta Jepang (Sumber : http://www.lonelyplanet.com)

Persiapan Sebelum Pergi

a. Keadaan Cuaca

Perjalanan kali ini saya tempuh hanya berdua dengan suami dan ini merupakan perjalanan ke-5 yang kami jalani berdua. Sebelum pergi yang menjadi perhatian saya pertama kali adalah keadaan cuaca. Jepang sendiri memiliki enam zona iklim yang berbeda dan terkadang perbedaannya sangat ekstrim, sebagai contoh saat saya kesana di bulan Maret, daerah Kansai (Osaka, Kyoto) dan Kanto (Tokyo) sudah masuk musim semi, tapi di daerah Hokkaido (Sapporo) masih musim salju yang tebal. Tapi karena perginya hanya ketiga kota yaitu Tokyo, Kyoto dan Osaka jadi saya hanya memperhatikan daerah Kanto dan Kansai saja. Pada dasarnya kedua daerah ini memiliki model cuaca yang sama yaitu berbentuk pelana kuda dengan bulan Agustus sebagai puncak musim panas. Tabel cuaca Tokyo, Kyoto, Osaka dapat dilihat dibawah ini (Sumber dari Buku Lonely Planet Japan edisi ke 12).

Weather Tokyo

Weather Kyoto

Weather in Osaka

Kalau melihat tabel diatas terlihat bahwa di bulan Maret suhu rata-rata berkisar antara 10-20 derajat celcius dengan curah hujan rendah. Karena Maret masih merupakan awal musim semi jadi suhu cukup dingin dan angin bertiup cukup kencang yang terkadang dibarengi hujan. Dengan cuaca yang demikian tidak perlu membawa baju banyak-banyak karena kita tidak akan berkeringat (bila cuaca seperti itu saya malah kadang tidak bisa membedakan baju yang kotor dan bersih karena baunya sama :)). Perlengkapan tambahan yang perlu dibawa adalah baju Longjohn, sweater, jaket Windbreaker yang ringan, tipis tapi tahan angin plus syal, sarung tangan, dan topi yang bisa menutupi telinga. Semua perlengkapan tersebut saya beli di toko perlengkapan outdoor yang banyak menjual perlengkapan kemping dan pendakian. Keadaan cuaca di Jepang bisa dicek secara akurat di website berikut ini

b. Daftar Restoran Halal di Jepang

Terus terang mencari makanan halal di Jepang lebih susah dibanding di Sydney dan Melbourne, apalagi bila kita perginya tidak ke daerah komunitas muslim karena daging ayam, sapi, dan domba, banyak tersedia di toko bahan makanan halal, yang biasanya ada di sekitar masjid. Halal disini bukan berarti hanya makanan non babi tapi juga daging yang tak disembelih dengan menyebut asma Allah dan makanan atau minuman yang mengandung alkohol. Dua hal yang mempersulit antara lain, Pertama, banyaknya masakan Jepang yang mengandung Mirin dan Sake yang beralkohol. Bahkan saos celupannya terkadang juga terbuat dari Sake. Selain itu yang kedua banyak makanan yang kandungan isinya ditulis dalam bahasa Jepang tanpa sedikitpun bahasa Inggris. Jadi payah juga kalau kita tidak mengenal tulisan Jepang. Tapi bagi yang punya pengetahuan dasar Bahasa Jepang dan tahu sedikit tentang Hiragana, Katakana atau Kanji bisa belajar membaca kandungan isi makanan Jepang di website ini.

Contoh Food Label Di Jepang (Photo By : survivingjapan.com)

Contoh Food Label Di Jepang (Photo By : survivingjapan.com)

Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain : Masak Sendiri. Biasanya saya belanja di supermarket pada malam hari sebelum balik ke Hostel karena banyak supermarket di Jepang yang memberikan diskon sampai 50% di malam hari. Untuk amannya juga bisa membawa Bahan Makanan Kering dari Indonesia seperti abon dan bumbu masakan kering. Selain itu jangan ragu untuk bertanya atau meminta petugas supermarket memilihkan makanan yang sesuai. Tips yang terakhir adalah Menjadi vegetarian kagetan, tidak makan daging bukan berarti makan yang tidak enak. Rata-rata makanan di Jepang rasanya sangat enak walaupun tidak ada dagingnya. Kalaupun harus makan diluar dan tidak menemukan restoran halal ada beberapa hal yang perlu diingat antara lain :

  • Kalau mau makan mie hangat-hangat pilih mie Udon dan Soba yang kuahnya memakai kaldu ikan dan rumput laut. Jangan memilih Ramen karena umumnya Ramen memakai kuah kaldu daging.

index

  • Makanan lain yang bisa dicoba adalah : Sushi dan Sashimi yang bahan utamanya adalah ikan, Takoyaki (Cumi-cumi goreng tepung), Okonomiyaki (sejenis pancake tapi minta diisi sayur atau seafood saja), Tempura (Udang atau sayuran yang dibalut dengan bumbu tempura kemudian digoreng), Onigiri (nasi sushi berbentuk segitiga berlapis rumput laut kering yang kebanyakan isinya adalah seafood)
Onigiri Di Toko (Kiri) dan Okonomiyaki (Kanan)

Onigiri Di Toko (Kiri) dan Okonomiyaki (Kanan)

  • Untuk restoran waralaba, sebisa mungkin hindari McDonalds karena menurut informal survey yang diadakan oleh JapaneseMuslims.com semua restoran McDonalds menggunakan animal oil dalam menggoreng termasuk menggoreng ikan dan kentang. Di Kentucky Fried Chicken (KFC) mereka masih menggunakan minyak sayur untuk menggoreng ikan, kentang dan apple pie. Jadi terlepas dari ayamnya ketiga makanan tersebut masih bolehlah dikategorikan halal.

Untuk lebih lengkapya berikut saya sertakan daftar restoran halal di Jepang yang dapat dilihat disini dan disini

c. Telpon dan Akses Internet

Telepon dan akses internet di Jepang memang agak khusus, yang pertama harus diperhatikan adalah mereka tidak menjual SIM Card semudah negara-negara lain di Asia. Kedua, Untuk akses internet, Jepang tergolong agak susah. Fasilitas Free WI-Fi Hotspot memang tersedia dimana-mana, tapi kebanyakan dilock dan untuk mengaksesnya perlu registrasi terlebih dahulu. Waktu itu yang benar-benar free hanya di hostel. Padahal bila tidak ingin banyak nyasar seperti saya, akses ke Internet itu harus ada secara kontinu untuk mengecek arah dan keberadaan kita. Kemudian yang ketiga, usahakan memakai telepon 3 G karena jaringan handphonenya menggunakan 3 G, Jadi jangan heran kalau banyak non-Japanese cell phones tidak dapat berfungsi dengan baik disini.

Salah Satu Konter Persewaan Handphone Milik Mobile Centre di Haneda

Salah Satu Konter Persewaan Handphone Milik Mobile Centre di Airport Haneda

Untuk itu bila komunikasi tetap ingin terjaga ada beberapa pilihan berikut :

  1. Bila ingin telpon saja, cara yang paling mudah adalah dengan menyewa ponsel. Sewanya bisa melalui internet yang kemudian diantar ke hotel atau airport atau sewa langsung melalui Rental Booth yang banyak terdapat di Airport dan Stasiun. Biaya sewanya bervariasi, umumnya berkisar antara 250-1000 Yen per hari atau 3900 Yen perminggu ditambah biaya pemakaian sekitar 35 yen per menit untuk panggilan lokal dan 45-70 Yen permenit untuk panggilan interlokal. Harga dan cara penyewaan bisa dicek disini.
  2. Bila ingin akses Internet saja secara kontinu, ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu : menyewa SIM Card (Data Only) atau menyewa Pocket Wi-Fi. Detail cara persewaan SIM Card (Data Only) dapat dilihat pada blog BAUR milik mbak Ayu Umahat berikut. Sedangkan pilihan kedua dengan menyewa Pocket Wi-Fi bisa dicek disini. Biaya sewa Pocket Wi-Fi bervariasi tergantung tipe dan kecepatan tapi umumnya berkisar antara Y3900 sampai Y4900 perminggu.
  3. Bila ingin telepon dan akses internet, selain mengkombinasikan kedua cara diatas dapat juga dengan menyewa SIM Card Voice and Data dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi seperti SoftBank Global Rental (http://www.softbank-rental.jp/e/) atau Global Advanced Communications (http://www.globaladvancedcomm.com/).
Contoh Pocket Wi-Fi dari Global Advanced Communications (Photo By : misstravelosopher.com)

Contoh Pocket Wi-Fi dari Global Advanced Communications (Photo By : misstravelosopher.com)

Saat itu, mengamati harga-harganya yang cukup menguras kantong akhirnya saya memutuskan membawa Handphone dengan SIM Card dari Indonesia yang hanya digunakan untuk SMS saja. Tapi jangan lupa menghubungi customer service untuk membuka nomornya terlebih dahulu. Untuk telepon saya mengandalkan tablet milik suami yang sudah dilengkapi aplikasi Skype, WhatsApp, Tango dan Line dengan memanfaatkan Wi-Fi gratis dari hostel. Walaupun hanya bisa berteleponan pada malam hari saja bila sedang di hostel, tetapi cukup lumayan lah. Agar tidak banyak kesasar, kebutuhan akan peta bisa diakali dengan mendownload aplikasi peta yang bisa diakses offline seperti Triposo (http://www.triposo.com/).

d. Masalah Keuangan

Masalah uang ini saya singgung karena baru kali ini saya mengalami kesulitan menarik uang di suatu negara. Biasanya kalau pergi traveling, saya sudah tahu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan karena dalam penyusunan itenerari selalu saya sertakan perhitungan anggarannya. Selama ini di Indonesia kami hanya membeli sedikit mata uang negara yang akan dikunjungi, selanjutnya membawa US dollar untuk ditukar di negara yang dituju, kartu ATM dan kartu kredit. Demi keamanan sebisa mungkin kami hanya membawa sedikit uang cash dan US dollar selalu terbukti ampuh nilai tukarnya. Tapi ternyata US Dollarpun kena batunya di Jepang. Saat kami kesana, nilai tukarnya anjlok terhadap Yen Jepang sehingga kami tidak menukarkannya bila tidak terpaksa. Akhirnya semua pembayaran dilakukan dengan kartu kredit tapi bagaimanapun juga kami tetap memerlukan uang cash. Payahnya banyak ATM di Jepang tidak menerima kartu kredit atau kartu debit yang dikeluarkan oleh bank-bank diluar Jepang.

Salah Satu ATM yang Menerima Kartu Debit dan Kredit oleh Bank Di Luar Jepang

Salah Satu ATM yang Menerima Kartu Debit dan Kredit oleh Bank Di Luar Jepang

Waktu kami kesana, ATM yang bisa menerima hanyalah ATM yang berada di 7 Eleven dan kantor pos. Tandanya mudah saja, kalau ATM tersebut memiliki menu berbahasa Inggris berarti dia menerima ATM luar Jepang. Kabar buruknya per tanggal 1 April 2013, ATM di 7 Eleven tidak lagi menerima kartu debit atau kredit bertanda Mastercard, Maestro, dan Cirrus sedangkan ATM di kantor pos masih mau menerima asalkan kartunya tidak menggunakan chips. Jadi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ATM di Jepang adalah :

  1. Pastikan bahwa kartu debit atau kartu kredit yang anda bawa bisa digunakan di Jepang. Pada umumnya kartukartu tersebut berlogo Visa, Plus, Mastercard, Maestro, Cirrus, American Express, JCB, Union Pay, Discover dan Dinners Club International.
  2. Ketahui fee dan limit penarikan untuk International Withdrawals.
Kantor Pos Di Jepang yang ATM-nya menerima Kartu Debit dan Kredit Internasional

Kantor Pos Di Jepang yang ATM-nya menerima Kartu Debit dan Kredit Internasional

Beberapa link berikut berguna untuk menunjukkan letak ATM yang menerima kartu debit atau kredit yang diterbitkan oleh bank diluar Jepang, link-link tersebut antara lain : Seven Bank dan Visa ATM Locator.

Perjalanan Surabaya – Kuala Lumpur

Pesawat yang saya tumpangi dari Surabaya menuju Kuala Lumpur berangkat jam 05.40 pagi. Jadi paling tidak saya harus sudah ada di bandara sekitar jam 03.30 dan berangkat dari Malang jam 01.30. Tidak ketemu travel yang mau berangkat jam segitu, akhirnya diputuskan berangkat naik mobil pribadi. Saat paling berat adalah ketika memandang ketiga mutiara hati saya yang tertidur pulas. Saya ciumi satu persatu sambil membisikkan doa semoga Allah melindungi kami semua. Pertama kali backpack berdua meninggalkan anak-anak, tiada malam yang saya lalui tanpa menangis merindukan mereka. Tapi sekarang saya sudah agak terbiasa mengendalikan sisi sentimental dengan menekankan pentingnya perjalanan ini bagi saya dan mereka. Mereka jadi lebih mandiri setiap kali ditinggal dan saya memerlukan perjalanan ini untuk meng-charge “baterei kehidupan” saya dengan memberikan waktu sepenuhnya untuk suami dan diri saya sendiri.

Selalu Kangen Mereka Setiap Kali Traveling

Selalu Kangen Mereka Setiap Kali Traveling

Sesampai di Juanda prosedur yang diikuti adalah melakukan self check inn di kios check inn kemudian pergi ke Kounter Air Asia untuk menyerahkan paspor dan boarding pass dari kios check inn sekaligus membayar biaya airport tax sebesar Rp. 150.000. Kalau punya bagasi bisa didrop disini tapi kalau tidak punya seperti saya bisa langsung naik ke lantai 2 untuk proses imigrasi. Kelar urusan imigrasi, sebelum masuk gate sholat Shubuh dulu di Mushola yang Alhamdulillah dekat sekali dengan gate Air Asia.

Perjalanan Kuala Lumpur – Tokyo

Pesawat yang kami tumpangi dari Surabaya mendarat tepat jam 09.10 di LCCT, sedangkan penerbangan lanjutan ke Tokyo akan berangkat jam 14.45 waktu setempat. Karena tidak beli tiket Fly Through kami harus menjalani prosedur sepert biasa yaitu masuk ke imigrasi Malaysia kemudian nanti keluar lagi. Waktu 3 jam menunggu kami gunakan untuk makan siang sekaligus sholat Dhuhur dan Ashar. Untuk makanan, saya tetap merekomendasikan FC Food Garden yang berada diluar gedung LCCT karena harganya jauh lebih murah dibandingkan restoran-restoran dalam area LCCT. Dengan 6 RM (sekitar Rp. 19.200) sudah dapat Nasi Lemak lengkap dengan lauknya. Harga ini hampir separuh harga Nasi Lemak di restoran Taste Of Asia dalam LCCT.

Food Garden

Food Garden

Penerbangan Kuala Lumpu – Tokyo dikelola oleh Air Asia X yaitu bagian dari penerbangan Air Asia yang dikhususkan bagi penerbangan jarak jauh (Long Haul) dengan jarak terbang lebih dari 6 jam. Untuk kenyamanan penumpang maka rata-rata pesawat yang digunakan berbadan lebar (Wide-Body Aircraft) seperti Airbus A330 dan Airbus A340 yang mampu terbang non stop. Bedanya dengan pesawat yang lebih kecil, si besar ini jauh lebih anteng, guncangan hampir tidak terasa sehingga tidur bisa lebih nyenyak.

Bagian Dalam Pesawat Air Asia X (Photo By : blog.airasia.com)

Bagian Dalam Pesawat Air Asia X (Photo By : blog.airasia.com)

Prosedur check-in bagi penumpang pesawat Air Asia X sedikit berbeda dan lebih ketat baik soal bagasi maupun dokumen. Pertama, kita melaksanakan Self Check-In yang bisa dilakukan melalui internet atau handphone yang berlaku mulai 48 jam sampai 4 jam sebelum jam keberangkatan atau bisa juga melalui Self Check-In Kiosk di Airport yang berlaku mulai 6 sampai 1 jam sebelum keberangkatan. Jadi pastikan 1 jam sebelum keberangkatan anda sudah melakukan check-in karena proses ini ditutup 1 jam sebelum berangkat. Setelah Check-In, prosedur kedua adalah drop bagasi bagi yang memiliki bagasi. Proses ini dapat dilakukan di konter Baggage Drop sambil membawa paspor dan bukti check-in. Sebaiknya jatah bagasi dibeli melalu internet karena jatuhnya akan lebih mahal bila beli di konter. Bila tidak punya bagasi seperti saya bisa langsung menuju Document Check Counter. Disini sekali lagi dokumen-dokumen kita akan diperiksa mulai dari paspor, visa dan boarding pass. Setelah selesai penumpang bisa langsung menuju Departure Gate. Dari Departure Gate ini masih akan ada 6 pemeriksaan lagi seputar paspor, visa dan boarding pass sebelum penumpang dapat duduk dengan enak di pesawat.

Kiosk Check-In (Kiri), Baggage Drop (Kanan Atas), Document Check Counter (Kanan Bawah)

Kiosk Check-In (Kiri), Baggage Drop (Kanan Atas),
Document Check Counter (Kanan Bawah)

Karena penerbangan ini akan berlangsung lama (direncanakan akan mendarat jam 23.00 waktu Jepang, maka untuk pertama kalinya kami pesan makan malam di pesawat. Pilihan saya jatuh pada Nasi Lemak Pak Nasser (bah, seharian makan Nasi Lemak terus) seharga 13 RM. Makanan lebih baik dipesan juga lewat internet karena jatuhnya akan lebih murah dan penumpang yang sudah memesan akan dilayani terlebih dahulu daripada yang pesan ditempat.

Menginap Di Bandara Haneda

Alhamdulillah, pesawat kami mendarat tepat jam 23.00 di bandara Haneda. Rencananya kami akan menginap disini malam ini dengan pertimbangan untuk menghemat biaya hotel, selain itu setelah cek sana-sini kereta yang menghubungkan Haneda dan Shinjuku memang hanya beroperasi maksimal sampai jam 24.00. Selewat itu ada taksi dan Airport Bus yang harga tiketnya dua kali lipat dari harga siang hari, jadi menginap di airport memang satu-satunya cara ekonomis untuk melewatkan malam. Kalau ingin menginap di Hotel, di Domestic Terminal ada Haneda Excel Hotel Tokyu  (Domestic Terminal 2, regular hotel) dan First Cabin Tokyo Haneda ((Domestic Terminal 1, capsule hotel) yang harganya melebihi harga tiket pp saya ke Jepang.

Hotel Kapsul "First Cabin" di Haneda

Hotel Kapsul “First Cabin” di Airport Haneda

Saat mengantri di imigrasi, kami berkenalan dengan serombongan backpacker asal Indonesia yang akhirnya sepakat untuk menginap bareng di Bandara. Yang jelas tidak usah kuatir menginap disini karena banyak penerbangan internasional yang datang dan berangkat pagi-pagi sekali (antara jam 4 sampai jam 6 pagi) dan malam sekali (antara jam 10 sampai jam 2 malam). Jadi sangatlah wajar kalau banyak yang menginap di bandara, bahkan orang Jepang sendiri yang harus mengejar pesawat pagi juga menginap di bandara agar tidak ketinggalan pesawat.

Tempat Tidur Saya di Haneda (Kiri) dan Cowok ini Menjadi Teman Tidur Saya Karena Satu Jajaran Kursi Ini Kami Kuasai Berdua (Kanan)

Tempat Tidur Saya di Haneda (Kiri) dan Cowok ini Menjadi Teman Tidur Saya Karena Satu Jajaran Kursi Ini Kami Kuasai Berdua (Kanan)

Setelah keluar dari imigrasi, kami naik menuju Departure Lobby di lantai 3 yang salah satu sudutnya cocok dijadikan tempat menginap. Kursinya berjajar memanjang, dekat dengan colokan listrik untuk mengcharge gadget dan tidak jauh dari kamar mandi. Setelah membasuh diri (tidak mandi karena kamar mandinya memang hanya untuk buang air kecil dan besar), saya sholat Maghrib merangkap Isya’ di salah satu Nursery Room disana. Nursery Roomnya sangat bersih dan lengkap, ada meja lebar untuk mengganti popok, mesin air panas untuk mensteril dan membuat susu serta sofa yang nyaman untuk sekedar duduk. Didalam Nursery Room itu ada dua kamar kecil dengan pintu lipat untuk menyusui. Kalau berani sebenarnya bisa juga dipakai untuk menginap, karena kalau pintunya ditutup akan tercipta kamar pribadi seluas 2×1 yang lumayan juga dipakai tiduran. Tapi saya tidak tidur ditempat ini (hanya numpang sholat saja) karena khawatir ada yang memeriksa dan curiga kok tempat menyusuinya tertutup terus :).

Tempat Saya Sholat Di Nursery Room (Kiri Atas), Mesin Air Panas (Kanan Atas), Bagian Dalam Nursery Room (Bawah)

Tempat Saya Sholat Di Nursery Room (Kiri Atas), Mesin Air Panas (Kanan Atas), Bagian Dalam Nursery Room (Bawah)

Setelah selesai menunaikan kewajiban, saya pun tertidur sambil memeluk kamera dan tas daily pack yang berisi paspor dan uang. Tidak lupa berdoa dan memasrahkan pada Allah barang-barang selama saya tidur. Alhamdulillah, sampai terbangun keesokan harinya barang-barang saya tetap utuh dan sampai akhir perjalanan, Jepang benar-benar membuktikan pada saya betapa negara ini adalah negara yang sangat aman untuk traveling dan tidak perlu kuatir untuk meninggalkan barang-barang tanpa pengawasan yang berlebihan.

Biaya Hari Ke 1

Hari Ke 1

 
64 Comments

Posted by on June 23, 2013 in Jepang, Tokyo

 

Tags: , , , , , ,

64 responses to “Hari Ke 1 : Surabaya – Kuala Lumpur – Tokyo

  1. omnduut

    June 23, 2013 at 9:27 am

    Selalu suka dengan tulisan mbak Vicky 🙂 Sangat terperinci ^^

     
    • aremaronny

      June 24, 2013 at 1:57 pm

      Terima kasih Om Nduut…

       
  2. yustika

    June 24, 2013 at 1:25 pm

    Asiiiik banget mba vicky… jadi terinspirasi 🙂

     
    • aremaronny

      June 24, 2013 at 2:02 pm

      Iya ayolah kesana…

       
  3. Pakponidi

    June 24, 2013 at 7:56 pm

    Ooo ternyata begitu wajah anak-anak malang yang sering ditinggal nglencer oleh kedua orang tuanya 😀 Kadang suka ga nyangka klo Mbak Vicky anaknya sudah 3. Kapan-kapan klo gathering diajak dong, biar sharing suka dukanya selama ditinggal nglencer. Hehehe…

     
    • aremaronny

      June 25, 2013 at 9:20 pm

      He he he iya nih Pak Pon. Tapi kita berusaha berlaku adil, kalau kita sempat Honeymoon misal dua kali setahun, kita juga harus menyempatkan Family Trip dua kali dalam setahun juga. Jadi semua dapat. Tapi terus terang hal tersebut menguras tabungan. Tapi buat apa tabungan berjibun tapi hati nggak bahagia :).

       
  4. anisa

    July 21, 2013 at 7:16 am

    pengen tanya dong (saya juga orang malang 🙂 ) gimana caranya dapet tiket semurah itu apa mbak harus cek promo air asia dan beli tiket terpisah (itu murah banget ya tiketnya…..) terimakasih dan tulisannya bener2 nngebantu banget

     
    • aremaronny

      July 21, 2013 at 5:30 pm

      Halo mbak Anisa..kalau mbak orang Malang dan senang traveling juga ayok gabung disini mbak https://www.facebook.com/groups/263714413750696/. Biasanya kita gathering sebulan sekali untuk menambah ilmu traveling. Kalau mau dapat tiket murah memang harus sering-sering mantengin websitenya maskapai-maskapai penerbangan terutama penerbangan low cost carrier seperti Air Asia, Tiger, Cebu

       
  5. Tony

    July 22, 2013 at 1:02 am

    Hmmm.. Haneda masih sama, ya? Dapet tiket promo juga (1,7 jt pp KL-HND) Juni 2012 dulu. Tidur di kursi juga sampe subuh. Salah satu keunikan Jepang menurut saya adalah berbagai macam Dispenser dan TOILET-nya! Semoga di tulisan selanjutnya ada ‘pembahasan’ ttg hal tersebut!

    Sebenarnya di Haneda untuk mandi ada shower room, mbak, tapi mbayar, ndak gratis, jadi saya pakai wastafel saja utk cuci muka, wudhu dan refill air. Saya subuhan di dpn kursi panjang yg sy tiduri (masa cowok masuk nursery room?) Lancar2 saja tuh. Hehehe… 😀

     
    • aremaronny

      July 22, 2013 at 3:15 pm

      Iya mas Tonny, masalah toilet dan shower mandi sudah saya tulis di draft hari ke dua. Terima kasih atas sharingnya 🙂

       
  6. Levi Olivia

    July 27, 2013 at 11:04 am

    Mbak tanya dong, gimana caranya selalu dapat promo tiket murah?
    Saya selalu liatin promo tiket2 pesawat tapi tidak pernah dapat yang semurah mbak
    Bagi tips nya dooong

     
    • aremaronny

      July 27, 2013 at 10:36 pm

      Biasanya setiap maskapai punya promo besar-besaran setahun sekali. Biasanya semakin jauh periode terbangnya akan semakin murah.

       
  7. Halim Santoso

    October 8, 2013 at 9:12 am

    Penasaran ngerasain hotel kapsulnya di Airport Haneda… Nice share mbak Vicky…
    Bikin semangat cari tiket ke Tokyo buat tahun depan 🙂

     
    • aremaronny

      October 8, 2013 at 8:19 pm

      He he he…Jepang itu setinasi wajib paling tidak sekali seumur hidup menurut saya 🙂

       
  8. Medine D FreYa

    October 23, 2013 at 8:38 am

    Wow…. Detail banget mbaaa… Sangat suka tulisan mba. Salam kenal ya mba.

     
    • aremaronny

      October 23, 2013 at 2:57 pm

      Salam kenal juga mbak Medine….

       
  9. asambackpacker01

    November 12, 2013 at 10:31 am

    Makasih mbak sharingnya. Keren,terperinci,foto2 dan sumber infonya juga bagus.ada info halal dan tempat sholat.gue banget deh.semoga tambah rezeki dan sehat selalu buat mbak sekeluarga. 🙂

     
    • aremaronny

      November 12, 2013 at 3:46 pm

      Terima kasih mas Widodo. Blognya keren juga kok.

       
  10. Mayuyu

    November 19, 2013 at 12:33 pm

    Rencananya saya mw tahun baru di sana mbak.. tapi lok sendirian kayaknya masih kurang brani… soalnya tidak tau daerah sana 😀

     
    • aremaronny

      November 20, 2013 at 10:12 am

      Itinerarynya dibuat selengkap dan sedetail mungkin. Insyaallah hati akan tenang dan mantap.

       
  11. dina

    December 3, 2013 at 4:10 am

    Senang sekali baca ceritanya …………sangat bermanfaat, sukses selalu mbak

     
    • aremaronny

      December 3, 2013 at 10:34 am

      he he terima kasih mbak Dina

       
  12. dilaruru

    December 10, 2013 at 4:23 pm

    mbak vicky,
    saya dila, mbak. dari Medan.
    mbak, selama mbak di Jepang mbak ngabisin berapa ya, mbak?
    trus kalo transportasi memang harus JR pass ya?
    mahal banget soalnya mbak
    kira-kira ada tips gak berapa budget dan cara supaya meminimalisir pengeluaran di Jepang?

    Makasi sarannya, mbak.

     
  13. Medina

    December 11, 2013 at 3:42 pm

    Google dapat blog ini…rencana januari 2014 mau ke tokyo..ulasannya sangat membantu..makasih

     
    • aremaronny

      December 12, 2013 at 8:57 am

      Sama-sama mbak Medina, semoga perjalanannya lancar yah..

       
  14. Arif

    April 7, 2014 at 2:51 pm

    Salam kenal mbak Vicky, terima kasih ulasan blog perjalanan ke Jepang nya, membantu sekali dalam penyusunan itinerary. Insya Allah saya tahun depan berangkat ala backpacker ke sana 🙂

     
    • aremaronny

      April 8, 2014 at 6:38 pm

      Salam kenal juga mas Arif…terima kasih juga karena sudah mau mampir kesini. Semoga perjalanannya lancar dan menyenangkan ya..

       
  15. Jane

    April 17, 2014 at 12:47 pm

    Mbak, nanya dong. Jepang (tokyo, kyoto, osaka) paling indah dikunjungi musim semi apa musim gugur ? Maunya sih ke 3 kota itu pas bunga sakura mekar sekalian bisa ngerasain salju….😉

     
    • aremaronny

      April 18, 2014 at 8:18 am

      Yang bagus pas musim semi (sekitar bulan Maret sampai Mei) sama musim gugur mbak (sekitar bulan September sampai November)

       
      • Jane

        April 18, 2014 at 6:10 pm

        Makasih infonya, Mbak… Saya sukses ke bangkok tahun lalu krn baca blognya Mbak. Tulisan perjalanan Mbak ini makin membulatkan niat utk mengikuti jejak kakinya Mbak ke Jepang… 😉 Btw, tahun lalu ke Filipine kan, Mbak? Kok blum ada di blog ?

         
      • aremaronny

        April 19, 2014 at 6:35 am

        He he iya mbak Jane belum sempat nulis…

         
  16. arieharsa

    April 21, 2014 at 5:22 pm

    ok…saatnya nongkrong disini. ijin nyedot semua info jepangnya mb vicky 🙂

     
    • aremaronny

      April 22, 2014 at 6:39 am

      He he monggo mas Arie..

       
  17. arieharsa

    April 21, 2014 at 5:26 pm

    mb pengajuan visa jepang sesulit apa sih? apakah ketat sekali? kebtln kan di makassar ada konsul jepang,jd selangkah sdh ada kemudahan dulu,cm prosesnya itu yg sy bayanginnya aja ngeri2 sedap ghimana gitu hahaha

     
    • aremaronny

      April 22, 2014 at 6:42 am

      He he orang Makassar rupanya. Saya kenal anak Makassar namanya Ardiyanto Dwi Putra yang berhasil apply visa Jepang di konsulat Makassar. Kalau mas mau kenalan ini link FB nya https://www.facebook.com/ardyantodp?fref=ts&ref=br_tf. Pengurusan visa Jepang sudah saya tulis disini https://jejakvicky.com/2013/05/28/berburu-visa-jepang/

       
      • arieharsa

        April 22, 2014 at 11:31 pm

        Wow…trm ksh mb vicky. Sy tepatnya org Solowesi. Org solo yg tinggal di sulawesi mb 😀

         
      • aremaronny

        April 23, 2014 at 1:07 pm

        He he semoga sukses dengan visanya ya mas…

         
      • arieharsa

        April 24, 2014 at 3:54 pm

        hehehe trm ksh mb

         
  18. indung

    July 11, 2014 at 10:43 am

    makasih bayak infonya mbak Vicky,,kita rencana mau ke jepang juga th 2015.mohon info terbaik dan murah buat hotel di tokyo,dan kyoto.makasih ya .

     
  19. Nagisa

    August 3, 2014 at 1:23 pm

    untuk transit di KL apa perlu visa ,ba?

     
    • aremaronny

      August 8, 2014 at 8:10 am

      Tidak perlu mbak Nagisa.

       
  20. dotherightthingright

    September 19, 2014 at 10:34 am

    Hallo Mba Vicky… saya berkunjung lagi ke blog mba… hehe..

    Anyway… sptnya aku bakal mencontoh itinnya mba utk next journeynya saya dan suami kelak… Moohon izin yah mba sebelumnya ^_^

    Kalau mba Vicky landing dari Tokyo dan Plg ke Indo dari Tokyo jg. Nah kalau saya landingnya ntar di OSAKA, trus pulangnya lewat Kyoto. Jadi rada2 gk bs contek itin mba secara keseluruhan…hihihi. #maunya 😀

    Mba ada yang mau aku tanya tentang booking bus, kalau dari pengalaman mba bagusnya booking lewat internet atau saat tiba d sana ? kalau lewat internet aku rada panik liat tulisan kanji semua…haha…

    Terus mba tentang penggunakan paket data (internetan), seberapa riskan kalau kita gk pake GPS ya mba ? kalau aku baca, mba vicky disana kan gk ada pake paket data. Mendingan pake atau gimana ya mba ?

    Kalau mba vicky tidak keberatan, boleh gk dila kirim itineray dila ke mba utk di review. Kalau boleh, dila minta email addressnya mba.

    Thanks banget sebelumnya yah mba..

    Salam,
    Dila

     
    • aremaronny

      September 23, 2014 at 2:18 pm

      Halo mbak vadilla…
      1. Booking bus (waktu itu saya pakai Willer karena satu-satunya yang punya website berbahasa Inggris)mending dilakukan di Indonesia saja mbak. Karena kalau mendadak disana ada kemungkinan nggak ada tempat.
      2. Waktu itu saya nggak pakai paket data (memang banyak nyasarnya). Tapi itu sebelum saya kenal aplikasi Maps With Me yang mirip google map tapi bisa dipakai offline (tanpa perlu sambungan internet).
      3. Email saya Oktavi23@yahoo.com

       
      • vadila

        October 7, 2014 at 10:47 am

        ooo bgitu yah mba… Terima kasih nih mba sarannya kalau gitu ntar kalau udah deket2 berangkat baru saya book tiket busnya ^_^

        Anyway makasih banget atas kesediaan nya mau review itin saya … #jingkrak2 kesenengan

        — vadila

         
    • arifitra

      October 2, 2014 at 7:42 am

      Halo Mbak Vadila,

      Ngasih info aja moga2 berguna. Kalo pgn internet-an via smartphone di jepang, mungkin bisa sewa mobile wireless modem mbak. Coba cek disini http://www.japan-wireless.com. Mobile wireless modem nya di “booking” dulu secara online, nanti dikirim ke hotel tempat kita menginap. Syaratnya hrs pake smartphone dgn OS ios / android atau blackberry 10.

      Salam,
      Arif

       
      • vadila

        October 7, 2014 at 10:49 am

        wah makasih banget nih mas arif infonya. hmmm kira kira hematan mana yah mas, pake mobile wireless dari pakai paket data (internetan) ?

        *dan kemudian sambil browsing2 cari info di internet ^_^

         
  21. dayat

    November 5, 2014 at 9:53 am

    sangat menarik 🙂 kayanya itenerary nya bakal tak contek mbak, tp mungkin bbrp tak skip krn travelling sama anak kecil 🙂
    ijin tak share ke forum sebelah ya 🙂
    arigatou :ngakaks

     
    • aremaronny

      November 6, 2014 at 7:57 am

      Terima kasih karena sudah mau mampir kesini ya mas Dayat. Iya, kalau untuk anak kecil itinerary ini termasuk berat. Kombinasikan saja dengan beberapa atraksi khusus untuk anak kecil. Beberapa rekomendasi bisa dilihat disini http://en.wikivoyage.org/wiki/Japan_with_children

       
      • dayat

        November 14, 2014 at 9:46 pm

        mbak vicky, aku udah nemu emailnya mbak di ‘reply’an komentar disini…nanti deket2 mau berangkat, aku nanya2 via email boleh ya…matur nuwun 🙂

         
      • aremaronny

        November 15, 2014 at 12:46 pm

        Boleh mas Dayat. Terima kasih karena sudah mau mampir kesini ya. Alamat email saya : Oktavi23@yahoo.com

         
  22. saras

    November 11, 2014 at 2:14 am

    mbak vicky keren sekai tulisannya^^ benar2 terperinci dan jadi pengin bnget bisa ke jepang…
    mbak tanya dong,gimana caranya mbk bisa dapat tiket ke jepang semurah itu? hehe,,mklum msh newbie jd blm ngerti.
    saya cek di AA lagi ada promo jg tp kok pilihan tiket buat pulangnya gk dapat promo.
    maaf y mbk tanyanya panjang,soalnya blm pernah ke luar negeri dan beli tiket promo jd gak paham..
    mbk vicky adakh rencana thn depan trip ke jepang,?
    klo ada boleh gabung dong ,mbk…
    makasih

     
    • aremaronny

      November 11, 2014 at 2:21 pm

      Terima kasih banyak mbak Saras…AA memang kalau promo kadang-kadang nggak niat, berangkatnya murah pulangnya mahal. Tapi terkadang setahun dua kali pas promo besar (biasanya bulan Mei) itu pergi pulang kadang bisa dapat murah. Apalagi kalau Free Seat.

       
  23. Bernhard Saragih

    March 27, 2015 at 3:02 pm

    Hallo Mba Vicky tulisannya dan infonya lengkap. Jadi siap ke Jepang bwt tahun dpn brgkt 1-11 Mei 2016. Karena dpt tiket promo yg cukup murah hehe. Mba itinnya ada yg aq contek ya. Izin aq ya mba.hehe
    Nanti aq nanya-nanya lg mba. Makasih.

    Cheers,
    Bernhard Saragih

     
    • Vicky Kurniawan

      March 28, 2015 at 9:28 am

      Terima kasih sudah mampir kesini ya mas Bernhard. Semoga bermanfaat..

       
  24. miky

    May 11, 2015 at 2:51 pm

    Mbak mau nanya..semua biasa transportnya habis berapa lebih irit mana sama pake jr pass yg 7 hari itu? Terimakasih sebelumnya

     
    • Vicky Kurniawan

      May 16, 2015 at 8:46 pm

      Kalau perginya sesuai dengan itin saya di bog lebih murah bila tidak pakai JR pass.

       
  25. vera

    July 25, 2015 at 5:38 pm

    Hai Mba Vicky,

    kalo saya sampe di haneda malem jem 22.30 dan rencana mao ke kota. masih ada train ga ya, Mba? atau harus naek taksi?
    terima kasih

     
    • Vicky Kurniawan

      August 4, 2015 at 8:34 am

      Kereta terakhir jam 12 malam mbak
      Selanjutnya kereta pertama akan nerangkat lagi dari haneda jam 5 pagi.

       
  26. Ilo

    April 6, 2016 at 1:49 pm

    Mbak . Ada No HP atau e-mail yg bisa saya hubungi ? Saya ada mau tanya2 lebih detil nich. E-mail saya : iloilo24@yahoo.com

     
  27. kusumatrisna

    May 13, 2016 at 1:39 pm

    Mba…mau dong kalau nanti backpacer an yg agak deket ikutan

     
  28. SAUQI

    March 29, 2017 at 8:39 am

    Luar biasa nih …sy aj yg pernah 3 thn di jepang gak pernah bikin gini2 an…hehehehe.
    Inspiratif bagi yg pgn pertama x berkunjung kesana sebagai referensi

     

Leave a reply to omnduut Cancel reply