Oleh : Vicky Kurniawan
Terbangun oleh suara hiruk pikuk pengumuman penerbangan, sempat bingung juga ini lagi tidur dimana. Pria Jepang yang tidur berbagi kursi dengan saya semalam, bergegas merapikan perlengkapan tidurnya dan bergerak menuju gate keberangkatan. Setelah mengumpulkan nyawa yang tercecer entah kemana, saya menuju kamar mandi untuk sekedar berwudhu dan mandi bebek di wastafel. Yeah, lagi-lagi harus menerima kenyataan bahwa saya tidak bisa mandi lagi pagi ini karena kamar mandi yang super bersih dan luas hanya menyediakan fasilitas BAB dan buang air kecil saja. Sebenarnya kalau memang berniat mau mandi, Haneda menyediakan fasilitas Shower Room yang terdapat di Arrival Lobby Lantai 2. Disitu terdapat 15 shower cubicles dengan tarif 1000 Yen per 30 menit dan 500 Yen tiap 15 menit sesudahnya. Handuk, Hair Dryer dan perlengkapan mandi sudah tersedia. Tapi karena sayang buang uang Rp. 120.000 hanya untuk mandi, akhirnya saya memilih mandi bebek saja di wastafel. Untung saja suhu masih cukup dingin jadi sama sekali tidak berkeringat, sehingga masih tahanlah kalau seminggu tidak mandi 🙂 (yaiks, jangan sampai lah yauw).
Toilet Unik Di Jepang
Selain Bullet Train, Bunga Sakura dan Capsule Hotel, mungkin satu hal yang membuat saya terkesan di Jepang adalah toiletnya yang unik. Dinamakan Bidet Toilet Seat, toilet ini pertamakali ditemukan di Amerika Serikat yang kemudian berkembang pesat di Jepang yang berusaha mengkombinasikan kegilaan mereka akan kebersihan sekaligus kenyamanan dengan memproduksi “Washlet”, bidet toilet dengan berbagai macam tombol canggih. Paling tidak ada 4 tombol tambahan selain tombol Flush (menyiram) yaitu tombol stop menyiram, tombol semprot besar dan kecil serta tombol pengering. Selain itu, terkadang Washlet juga dilngkapi dengan tombol pewangi, tombol otomatis pembuka penutup dudukan toilet dan tombol pemijat. Bagi penggemar toilet unik bisa mampir di Sega Mega-Store di Akihabara’s Electric Town yang memasang Free Gaming Urinal di toilet pria lantai 2,3 dan 4. Disitu kamu bisa buang air kecil sembari main game. Read the rest of this entry »