RSS

Hari Ke 7 (Kuala Lumpur)

30 Jun

Oleh : Vicky Kurniawan

Agenda kami hari ini adalah mengunjungi salah satu landmark paling terkenal di Kuala Lumpur yaitu Menara Petronas. Tidak seperti dulu, sekarang tiket untuk masuk ke Sky Bridge, jembatan yang menghubungkan kedua menara ini sangat susah didapat. Untuk itu, jam setengah delapan pagi tanpa sarapan kami langsung cabut dari hotel naik LRT Putra Line menuju stasiun KLCC.

Petronas Di Waktu Malam

Sayang disayang, sampai disana ternyata tiketnya sudah habis. Antrian dibuka sejak jam 6 pagi walaupun konter tiketnya baru dibuka jam 08.30. Bila dihitung kira-kira 1600 tiket sudah terjual maka antrian ditutup walaupun konter tiketnya belum buka. Jadi ketika kami sampai disana sekitar jam 08.15 sudah tidak diperbolehkan antri lagi, sempat berargumen juga dengan petugasnya dengan alasan klasik ‘kami turis jauh’, ‘this day is our last day in KL’, tapi nggak nyantol juga. Memang kalo dipikir-pikir, 1600 orang yang sudah antri juga turis jauh (he he he). Yah, sudahlah kan hanya jembatan doang (menghibur diri), akhirnya kami keluar dan harus puas hanya berfoto-foto diluarnya saja.

Petronas Tower

Dari tahun 1998 sampai tahun 2004, menara ini merupakan gedung tertinggi di dunia sebelum disalip dengan menara Taipei 101. Dengan tinggi 452 meter setidaknya menara ini tetaplah menara kembar tertinggi di dunia. Dua menaranya dihubungkan dengan jembatan yang bernama Sky Bridge yang terletak di lantai 41.

The Skybridge

The Skybridge buka dari Selasa sampai Minggu. Jam berkunjung dari jam 9.00 pagi sampai jam 5.00 sore. Pada hari Senin, the Skybridge akan dibuka setengah hari dari jam 9.00 pagi sampai jam 1.00 siang bila liburan sekolah dan di buka full day bila hari itu termasuk dalam Public Holiday. Sayangnya tiketnya tidak lagi gratis, sejak tahun 2010 tiket masuknya dijual seharga RM 10.

Pemandangan Dari Sky Bridge Ke Arah KLCC Park

The Skybridge Ticket Counter terletak di Concourse Floor (underground) dari Petronas Twin Towers yang bisa diakses dari kedua menara. Selain The Skybridge, juga terdapat Observation Deck yang berada di Level 86 Menara 2 dengan tiket masuk senilai RM 40 bila digabung dengan tiket Skybridge. Jam masuk ke Skybridge akan tercetak di tiket dan kita hanya boleh masuk sekitar 5 sampai 10 menit. Pada kunjungan terakhir saya disini, sebelum masuk ke Skybridge kita diajak menonton video tentang Petronas dalam 3D sebelum masuk ke dalam lift berkecepatan tinggi menuju ke puncak. Semua tas, makanan dan minuman tidak diperbolehkan masuk ke dalam dan harus disimpan di loker. Informasi lain tentang Petronas Twin Tower dapat dilihat disini http://www.petronastwintowers.com.my/internet/pett/pettweb.nsf/frm_home_hi?OpenFrameset.

The Skybridge Ticket Counter (Photo By Superstock)

KLCC Park

Bila tidak kebagian tiket (seperti kami), jelajahi saja KLCC Park yang terletak dibawah Petronas Twin Tower. Taman seluas 20 hektar ini merupakan karya terakhir desainer taman terkenal dari Brazil Roberto Bule Marx. Didesain untuk menghijaukan kawasan Twin Tower dan sekitarnya, pohon-pohon dan tumbuhan di taman ini dipilih dengan seksama dari yang langka, yang dapat menghasilkan buah dan dapat menarik burung-burung untuk pindah ke tempat ini.

Salah Satu Sudut KLCC Park

Di dalam taman ini terdapat Lake Symphony, danau buatan manusia seluas 10.000 meter persegi dengan air mancur yang dapat menyemprotkan air setinggi 42 meter. Di danau ini terdapat pertunjukan musical water yang bisa dinikmati sambil minum teh atau kopi dari kafe-kafe sepanjang promenade Suria KLCC dengan jam pertunjukkan sebagai berikut : Senin – Jum’at jam 12 – 2 siang dan jam 6-11 malam serta Sabtu – Minggu jam 10 pagi sampai jam 12 malam.

Lake Symphony Di Waktu Malam

Selain danau buatan, taman ini juga dilengkapi dengan 1.3 km jogging track yang dilapisi karet khusus demi keamanan dan kenyamanan. Melengkapi jogging track ini di beberapa tempat juga terdapat gazebo tempat istirahat dan water tap yang airnya dapat langsung diminum. Kalau menginap di hotel sekitar sini, kita bisa jogging malam-malam sambil menikmati keindahan menara Petronas di waktu malam (hmmm…).

Jogging Track KLCC Park

Untuk anak-anak dibawah 12 tahun, di sebelah barat taman disediakan playground dan kolam rendam (bukan kolam renang lho) gratis.  Playgroundnya sendiri walaupun gratis permainannya lumayan lengkap dan sekitarnya juga dialasi karet khusus untuk keamanan bermain anak-anak. Di dekat playground ini terdapat kolam rendam yang buka dari jam 10:00 pagi sampai jam 7:30 malam selama weekdays (Selasa sampai Jumat) dan sampai jam 9:30 malam selama akhir pekan.

Kolam Rendam Untuk Anak-Anak

The Colourfull Playground

Satu lagi yang istimewa, di taman ini juga terdapat salah satu masjid terindah di Kuala Lumpur yaitu masjid As-Syakirin. Dibangun oleh para pengrajin marmer dan granit dari Uzbekistan, masjid ini terasa istimewa dengan hiasan kaligrafi dan ukiran-ukiran yang rumit di dinding dan kubahnya. Desainnya sendiri merupakan perpaduan arsitektur  Asia Barat dan Timur yang dapat menampung 6000 sampai 12.000 jemaah.

Masjid Asy Syakirin

Bagian Dalam Masjid

Setelah puas menjelajahi taman, kami makan pagi (brunch) di Rasa Food Arena sebuah Food Court yang terletak di lantai 4 Suria KLCC. Food Court ini menyediakan berbagai macam masakan Eropa, Cina dan tentu saja Melayu. Harga makanan berkisar antara 3-10 RM. Di sini saya mencoba makan Mie Hot Plate seharga 5 RM. Untuk pengiritan, tidak usah pesan minuman tapi bawa air mineral yang disediakan gratis dari hotel. Sebetulnya ngiler juga liat jus warna warni yang dijual disitu. Tapi harga minuman dan makanan hampir sama jadi akhirnya cuma menghibur diri toh air putih jauh lebih menyehatkan (he he he).

Bagian Depan Rasa Food Arena Food Court

KLCC Fruit

Selain Rasa Food Arena, dilantai 2 juga terdapat Signature Food Court dengan pemandangan kearah KLCC Park. Sehabis makan, kami melanjutkan perjalanan menuju atraksi berikutnya yaitu Petrosains KLCC.

Petrosains KLCC

Terletak di lantai yang sama dengan Rasa Food Arena, Petrosains sebenarnya adalah sebuah museum interaktif tentang science dan penemuan yang akan membawa kita ke jaman dinosaurus, bagaimana gempa bumi menyebabkan pergeseran tanah dan bagaimana kehidupan manusia berubah setelah ditemukannya bahan bakar. Dalam museum ini kita diharapkan menggunakan kelima panca indera kita untuk belajar. Dengan melihat, mendengar, membaui, meraba dan merasa kita diajak untuk belajar tentang alam dan ilmu pengetahuan.

Gerbang Masuk Petrosains Yang Futuristik

Beberapa atraksi yang menarik antara lain : Helicopter Flight Simulator and Oil Platform, dalam atraksi ini seolah-olah kita diajak naik helicopter melewati badai menuju kilang minyak. Speed, sebuah galeri pertunjukkan bagi penggemar F1 yang akan mengupas tuntas kecanggihan teknologi dibelakang arena balap F1. Dark Ride, dalam atraksi ini kita naik kereta berbentuk tetesan minyak yang akan membawa kita merasakan suasana hutan tropis Malaysia, naik ke atas gunung dan menyelam ke dasar samudera sebelum akhirnya dipameri kemajuan dan perubahan yang telah dicapai Malaysia dan apa misinya untuk millennium mendatang (melihatnya sambil membatin duh kapan ya Pertamina bisa membuat discovery centre seperti ini?). Untuk mengeksplorasi tempat ini dengan maksimal diperlukan waktu sekitar 2-3 jam. Harga tiketnya bervariasi tergantung usia. Jam buka dan harga tiket dapat dilihat disini http://www.petrosains.com.my/index.html.

Helicopter Flight Simulator and Oil Platform

Mobil F1 di Galeri Speed

Sehabis menjelajahi Petrosains, kami turun ke lantai 1 untuk makan siang di Kentucky Fried Chicken. KFC Malaysia memiliki menu nasi dan ayam seperti di Indonesia tetapi variasi paketnya jauh lebih beragam dengan harga berkisar dari 3-10 RM. Jadi sebelum membeli, cermati dulu mana paket yang lebih murah. Jangan lupa, harga masih ditambah dengan pajak 6 %.

KFC Suria KLCC

Setelah makan, baru teringat kalau besok sudah harus pulang dan belum beli oleh-oleh. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Central Market salah satu pusat souvenir murah di Kuala Lumpur.

Central Market (Pasar Seni)

Untuk menuju tempat ini, dari KLCC kami naik LRT Putra Line (Kelana Jaya) menuju stasiun Pasar Seni dan dilanjutkan dengan ber jalan kaki sekitar 10 menit menuju jalan Hang Kasturi. Walaupun tidak ada penunjuk arah yang jelas, gampang saja menemukan pasar ini. Dari stasiun jalan saja terus ke arah kiri sampai menemukan pintu masuk pasar berwarna biru bertuliskan Central Market Since 1888. Di sebelahnya ada jalan lurus dengan banyak toko bernama Kasturi Walk yang merupakan perluasan dari Central Market. Dengan gerbang berbentuk layangan tradisional Malaysia Wau Bulans, tempat yang baru dibuka bulan Pebruari 2011 sangat mudah untuk dikenali.

Pintu Masuk Central Market

Kasturi Walk

Dulunya pasar ini merupakan ‘Wet Market’ yang kemudian berkembang menjadi pusat perbelanjaan produk-produk Malaysia seperti kerajinan tangan, kebaya, songket, lukisan. Area belanjanya dibagi menjadi 3 zona yaitu Lorong Melayu, Straits Chinesse dan Lorong India yang menggambarkan perbedaan cultural dan ras di Malaysia. Dari nama-nama tersebut sudah terlihat bahwa setiap zona memiliki jenis produk yang berbeda. Bila ingin membeli sari dan barang-barang yang berbau India, pergi saja ke Lorong India atau bila ingin membeli baju-baju Cheongsam atau lampion kita dapat pergi ke Strait Chinesse. Selain ketiga area besar diatas juga terdapat Lorong Kelapa yang khusus menjual snack tradisional Malaysia terbuat dari kelapa dan Lorong Kolonial yang menjual barang-barang kuno saat Malaysia dijajah Inggris.

Strait Chinesse

Lorong Kelapa

 

Lorong Kolonial

Seperti layaknya pasar, di tempat ini juga berlaku tawar menawar. Tawar saja sampai jelek, kalau tidak cocok harganya pergi saja ke toko lain karena barang-barangnya hampir sama. Kebanyakan pembantu penjual di tempat ini adalah para TKW Indonesia yang bekerja di Malaysia. Kalau sudah ketemu saudara sebangsa setanah air ini enak dah. Tidak usah terlalu ngotot menawar mereka sudah memberikan harga pas-nya. Untuk barang yang mahal dan berkelas di tempat ini juga terdapat Malaca Jonker Street yang khusus menjual batik-batik rancangan desainer terkemuka di Malaysia. Tapi kalo batik mah, Indonesia paling jago. Kalau capek berbelanja kita bisa istirahat dan makan di outlet-outlet makanan yang banyak terdapat di sekitar tempat itu. Seluk beluk tentang Central Market dapat dilihat disini http://www.centralmarket.com.my/index.php.

Salah Satu Food Court di Central Market

Di bagian belakang Pasar Seni ini terdapat Central Market Annexe yang banyak menjual karya-karya seniman Malaysia seperti lukisan, ukiran, patung-patung. Bahkan di lantai 3 terdapat Museum Of Ethnics Arts yang dipenuhi dengan benda-benda seni langka termasuk lukisan, kebaya-kebaya encim tempo dulu, dan kain-kain kuno. Di lantai atas terdapat The Annexe Gallery yang menjadi tempat pertunjukkan teater, musik dan seni utamanya seni kontemporer. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti US Embassy, Japan Foundation dan British Council, gallery ini juga menjadi tempat bagi para pecinta seni untuk mengespresikan perasaannya.

Pintu Masuk Central Market Annexe

Salah Satu Koleksi Museum

Setelah belanja oleh-oleh dirasa cukup, kami naik LRT kembali menuju ke hotel. Malam harinya ketika keluar untuk makan malam kebetulan ada arak-arakan dalam rangka memperingati hari Waisak. Jadilah kami menonton pertunjukkan gratis itu. Arak-arakan sepanjang 2 km yang dipenuhi dengan lampion dan mobil hias itu memang menarik. Ada mobil hias dengan patung Budha Tidur, ada yang dihiasi dengan pagoda dan hiasan-hiasan lain yang cukup rumit. Ternyata banyak juga pemeluk agama Budha di Malaysia karena arak-arakan tersebut berakhir sekitar pukul 11 malam.

Kereta Hias Budha Floats (Photo By : Shutterstock)

Salah Satu Kereta Hias (Photo By : Dreamstime.com)

Perhitungan Biaya Hari Ke 7 (Per Satu Orang Dewasa)

 
30 Comments

Posted by on June 30, 2011 in Kuala Lumpur

 

Tags: , , , , ,

30 responses to “Hari Ke 7 (Kuala Lumpur)

  1. Faiz Suchao

    July 28, 2011 at 12:44 pm

    dulu saya di pasar seni ketemu orang tasikmalaya yang jualan..lumayan lah, harga jadi lebih murah 🙂

     
    • Vicky Kurniawan

      July 28, 2011 at 7:15 pm

      Lha udah pernah ke Kuala Lumpur gitu…

       
  2. dian

    February 17, 2012 at 7:30 pm

    mb vicky.. di KL yg paling murah belanja oleh2 nya di central market yah? saya mei nanti pertama kali nya ke KL. trims mbak.

     
    • aremaronny

      February 18, 2012 at 12:40 am

      Ada satu lagi di Petaling Street, tapi semuanya tergantung kepandaianmu menawar. Harga 1 kaos berkisar 6 – 10 RM.

       
  3. cumi

    June 6, 2012 at 11:35 pm

    baca tulisan + foto2 nya jadi kangen ke KL …..

     
    • aremaronny

      June 7, 2012 at 6:12 am

      Pergi lagi dong. Btw, Perjalanan Tak Berujungnya juga bagus terutama liputan ke Pantai Rantung.

       
      • cumi

        June 7, 2012 at 6:44 am

        Lagi ngumpulin duit hehehe, btw makasih dah berkunjung ke blog perjalanan tak berujung. Lg belajar bikin blog nich hehehe

         
      • aremaronny

        June 8, 2012 at 9:21 am

        Terusin ngumpulin duit dan buat blognya ya…

         
  4. ade

    February 1, 2013 at 10:36 pm

    mbak itu dinotrek2 ada di sana atau ditempat lain ya?

     
    • aremaronny

      February 2, 2013 at 9:31 am

      Dinotrek itu artinya apa ?

       
  5. princearthur85

    July 12, 2013 at 8:02 pm

    pengen ke kl tapi nanti taon depan

     
  6. Quince Bee

    July 24, 2013 at 10:20 am

    Mba Vicky,

    Kira2 selain kaos, barang2 apa yg kita cuman bisa temuin di malaysia yah? semisal kerajinan kaya di chinatown singapura gitu ada ngga disini? Terus letak central market sama petaling street itu jauh atau dekat?

     
    • aremaronny

      July 25, 2013 at 11:26 am

      Ada bermacam-macam kerajinan mbak, tapi saya kurang begitu tertarik karena hampir sama dengan produk kerajinan Indonesia. Central Market dekat dengan Petaling Street.

       
      • Quince Bee

        July 29, 2013 at 10:14 am

        oke mba sipp 🙂

         
  7. Theresia Tia Budi J (@tiialicious)

    August 30, 2013 at 1:03 pm

    mbak vicky….. rencana di tgl 11 Okt di hari terakhir liburan mau mampir ke Batu caves, kira2 kalau mampir ke batu caves dulu sempat enggak ya mbak, penerbangan saya jam 3 sore. trimakasih

     
    • aremaronny

      August 31, 2013 at 10:34 am

      Insyaallah bisa mbak, tapi berangkatnya mesti pagi-pagi. Soalnya kalau penerbangan jam 3 sore berarti jam 1 mbak sudah harus di bandara. Jadi diperkirakan berangkat dari KL Sentral jam 11.

       
  8. rusli

    November 23, 2013 at 10:27 am

    Salam,
    Maaf Mbak Vicky, kalau masuk kawasan simfino lake itu bayar ga, terus masuk ke kawasan itu lewat mana, bisa langsung di akses dari LRT KLCC/Suria mall itu kah?

     
    • rusli

      November 23, 2013 at 10:42 am

      maaf..*simfino=Simfoni

       
    • aremaronny

      November 25, 2013 at 11:25 am

      Nggak usah bayar mas, Simfono Lake letaknya dihalaman belakang mall KLCC Suria.

       
      • Rusli

        December 3, 2013 at 4:46 pm

        Terimakasih banyak Mba..

         
      • aremaronny

        December 4, 2013 at 9:22 am

        Sama-sama mas Rusli

         
  9. Rusli

    December 3, 2013 at 4:49 pm

    Eh maaf Mba, kalau mesin tiket itu bisa memberikan kembalian ga ya, jika harga tiket LRT or monorail itu 1.6 dan saya bayar dengan 2 lembar MYR 1
    terimakasih sebelumnya

     
    • aremaronny

      December 4, 2013 at 9:24 am

      Mesinnya ada dua macam mas, ada yang bisa mengeluarkan pengembalian ada yang harus pakai uang pas. Kalau yang pakai uang pas berarti mas harus tukar uang dulu di loket yang memang khusus dibuka buat tukar uang.

       
      • Rusli

        December 17, 2013 at 10:19 am

        terimaksih banyak Mba, maaf baru buka lagi, ga papa kan saya tanya-tanya lagi..
        1. Jika saya ada kesalahan memilih mesin, memasukan uang MR 2 untuk harga ticket KL Sentral – KLCC MR1,6 apakah proses tetep terjadi dan tidak ada kembalian uang atau proses itu menjadi gagal?
        2. LCCT itu dimana ya Mba, apakah masih daerah KLIA, karena katanya untuk Airasia terminalnya di LCCT?
        maaf ya mba, terimakasih..

         
      • aremaronny

        December 18, 2013 at 11:18 am

        1. Nanti ada kembaliannya, kalau mesin tidak punya kembalian transaksi akan dinyatakan gagal dan uang akan dikembalikan.
        2. LCCT kira-kira 30 menit dari KLIA.

         
  10. Rusli

    December 18, 2013 at 4:36 pm

    Terimaksih Mba,
    infonya sangat membantu..

     
  11. Erna Amir

    April 8, 2014 at 10:55 am

    ada referensi hotel yang bagus, murah n deket klo kemana2 gak, soalnya rencana mei ini mau jalan2 kesana 🙂

     
    • aremaronny

      April 10, 2014 at 9:16 am

      Waktu itu saya menginap di My Hotel @ Sentral mbak, ulasannya ada disini https://jejakvicky.com/2011/06/22/hari-ke-6-kuala-lumpur/. Tapi kalau yang mau lebih murah ada disekitar area Bukit Bintang walaupun saya lebih suka yang dekat KL Sentral karena enak kalau mau kemana-mana.

       
  12. vie

    June 4, 2014 at 9:49 pm

    Salam kenal mbak vicky …… blognya sangat membantu dan menarik sekali…. saya ada rencana mau ke KL (bersama anak2) melalui Penang terlebih dahulu akhir bulan ini .. rencana saya mau naik bus dari Komtar Penang ke bukit bintang KL …. namun setelah membaca blog ini pikiran saya berubah 😀 …. sepertinya lebih baik jika mencari hotel di sekitar KL Sentral ya mbak … Pertanyaan saya ….. bagaimana dengan pusat kuliner disitu kemudian tentang pemilihan moda transportasi untuk ke berbagai tujuan …. bagaimana cara kita untuk mengetahui transportasi apa yang harus kita pilih …. apa ada panduannya ? satu lagi .. dimana kira2 letak my@hotel dari KL Sentral ya mbak ….. terimakasih atas bantuannya mbak vicky …. 😀

     
    • aremaronny

      June 12, 2014 at 1:56 pm

      Salam kenal Mbak Vie…
      1. Di seputaran My Hotel Sentral banyak terdapat makanan halal yang harganya cukup murah kok mbak. Jadi jangan terlalu kuatir.
      2. Untuk mengetahui moda transportasi yang digunakan mbak dapat menggunakan Google Map. Cukup mengisi nama tempat mbak sekarang berada dan tempat yang ingin dicapai nanti akan keluar berbagai macam pilihan moda transportasinya. Kalau mau naik kereta mbak dapat mendowload peta rute kereta di Kuala Lumpur disini http://klcityguide.my/kuala-lumpur-train-map/
      3. My hotel Sentral letaknya dekat sekali dengan KL Sentral. Petanya bisa dilihat disini http://www.myhotels.com.my/

       

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: