Oleh : Vicky Kurniawan
Hari ini kami berencana meninggalkan Bangkok menuju kota pantai paling terkenal, Pattaya. Saya penasaran dengan kota ini karena dulu waktu kecil mama saya sering sekali menyanyikan lagu Pantai Pattaya-nya Dara Puspita (Girls Band Indonesia jaman tahun 60’an) yang memuji-muji keindahan pantainya. Menurut rencana kami akan menginap 2 malam di Pattaya sebelum balik lagi ke Bangkok untuk pulang kembali ke Indonesia. Terletak sekitar 150 km sebelah Selatan Bangkok, kota ini mudah dicapai dengan angkutan umum seperti bis dan minivan. Kalau mau naik bis bisa berangkat dari terminal Ekkamai di bagian Timur Bangkok. Tapi karena malas pergi ke terminal itu, kali ini saya memilih naik bis dari bandara Suvarnabhumi.
Motif utama mengunjungi Pattaya sebenarnya didorong oleh keingintahuan tentang kota dan pantainya. Banyak sekali yang bilang mirip Legian di Kuta Bali. Tapi apa yang saya lihat disini ternyata jauh lebih vulgar :). Bar Beers sudah buka dari pagi dan orang menawarkan masuk ke Bar go-go tanpa melihat usia atau jenis kelamin. Maklum saja Pattaya memang sangat terkenal dengan bar go-go, diskotek, kabaret waria serta Bar Beers-nya. Namun kini tampaknya kota ini berusaha berbenah memperbaiki citra dengan membuka berbagai sarana hiburan untuk keluarga seperti Pattaya Park Water Park, Underwater World dan Mini Siam. Tapi bagi saya pribadi, liburan ke Pattaya tetap saja kurang cocok untuk keluarga dan anak-anak kecuali bila kita ingin menyambungnya dengan kunjungan ke tempat lain.
Transportasi Menuju Pattaya
Selain naik bis dari terminal Ekkamai, cara lain yang lebih nyaman menuju kota ini adalah naik bis dari Bandara Suvarnabhumi. Salah satu agen yang menyediakan jasa transportasi menuju Pattaya adalah Bell Travel Service (website resmi dapat diklik disini). Agen ini menyediakan penjemputan point to point dari Bandara Suvarnabhumi menuju hotel manapun di Pattaya. Cara pemesanannya mudah saja. Cukup isi data pada kotak Shared Transfer di sebelah kiri website, perlu diingat bahwa harga beli online lebih murah daripada beli langsung di kantornya. Saat itu karena websitenya sedang dalam perbaikan akhirnya saya book lewat website dan bayar di Counter Bell Service Suvarnabhumi Airport yang terletak di Level 1 Gate No. 8.
Perjalanan menuju Pattaya memakan waktu kurang lebih 4 jam mulai dari keluar dari Nasa Vegas Hotel sampai check inn di Tune Hotel Pattaya. Jadi keluar dari Nasa Vegas Hotel jam 6 masuk di Tune Hotel Pattaya jam 10 pagi. Rute transportasi dari hotel menuju Pattaya sebagai berikut :
Akomodasi di Pattaya
Di Pattaya kami menginap di Tune Hotel Pattaya yang saat kami pesan beberapa bulan sebelumnya memberikan diskon besar-besaran, sehingga harga per satu kamar Double hanya Rp. 70.050 permalam atau Rp. 35.025 kalau dibagi dua orang. Tidak usah pakai AC karena kipas anginnya sudah cukup sejuk dan tidak usah pakai TV karena kami akan jarang tinggal di hotel. Tune Hotel memang menjadi favorit kami karena desain kamarnya yang minimalis, bersih dan lokasinya yang strategis. Sebagai contoh Tune Hotel Pattaya ini, jalan sedikit saja sudah sampai di Pattaya Beach. Sampai di hotel karena belum boleh Check Inn, kami menitipkan tas dulu sebelum jalan-jalan. Website resmi Tune Hotel Pattaya dapat dilihat disini
Travel Agen Ke Koh Samet
Hal pertama yang kami lakukan setelah keluar dari hotel adalah mencari travel agen murah untuk day tour ke Koh Samet besok harinya. Kebetulan disamping hotel, di jalan menuju Beach Road Pattaya kami menemukan satu travel agen yang sudah buka. Setelah melalui tawar menawar yang cukup ketat akhirnya disepakati harga tur seharian ke Koh Samet 830 B per orang melalui Malibu Travel (website resminya dapat diklik disini). Harga resmi di website 1050 B, jadi lebih baik jangan beli online tapi langsung tawar menawar saja di tempat. Harga tersebut sudah termasuk transportasi pulang pergi Pattaya – Koh Samet, tiket masuk National Park Koh Samet dan makan siang disana. Belakangan setelah jalan-jalan keliling kota dan survey di beberapa tempat ternyata ada cara lain menuju Koh Samet tanpa ikut tur. Dari Pattaya kita naik minivan ke pelabuhan Ban Phee dengan biaya sekitar 250 B. Kemudian dari Ban Phee kita bisa naik ferry ke Koh Samet (biayanya 50 B sekali jalan). Ditambah dengan National Park Entrance Fee sebesar 200 B kalau ditotal sekitar 800 B pulang balik tanpa makan siang. Jadi next time kalau mau menawar a day tour ke Koh Samet jangan jauh-jauh dari angka 800 B :). Kelebihan diatas angka itu anggap saja sebagai ekstra makan siang.
Transportasi di Pattaya
Jenis transportasi yang paling populer di Pattaya adalah songtaew (Baht Bus), yang dapat membawa sekitar 11-12 penumpang (10 di belakang, dan 2 di depannya). Dinamakan Baht Bus karena sekali naik bayarnya jauh dekat 10 Baht. Dari beberapa buku panduan dan informasi di internet yang saya baca, ada satu tips untuk menghindari scam saat naik Baht Bus ini. Pilih songtaew yang sudah ada penumpangnya, kalau naik songtaew yang masih kosong mereka pasti akan bertanya tujuan kita dan mulai menawarkan untuk charter.
Songtaew ini dapat ditemukan dimana saja karena seperti kebanyakan angkot di Indonesia, mereka berhenti dimana saja (tidak ada halte khusus) tapi kelemahannya mereka tidak memiliki arah yang pasti walaupun sebenarnya rute mereka melingkari kota, tapi bisa saja di tengah jalan sopir memutuskan untuk balik atau melewati jalan pintas karena sepi penumpang (persis angkot Indonesia kan). Payahnya semua rute dibadan bus ditulis dalam bahasa Thailand. Jadi sebelum naik songtaew ini paling tidak pahamilah peta Pattaya sehingga kalau tiba-tiba sopir berbelok kearah yang tidak dikehendaki kita bisa turun dan menunggu songtaew lain di tempat yang tepat. Kalau perginya beramai-ramai akan jauh lebih murah menyewa songtaew kosong untuk pergi ke tujuan tertentu. Kalau sudah begitu tipsnya hanya satu, pandai-pandailah menawar :). Rute utama Baht Bus tercantum dalam peta dibawah ini.

Garis Merah dan Hijau adalah Jalur Utama Lintasan Baht Bus. Jalur Baht Bus menuju Jomtien dan Wong Amat Beach berada diluar peta ini
Pattaya Beach
Setelah kelar urusan travel, kami berjalan kaki menuju Pattaya Beach Road untuk melihat pantai Pattaya yang terkenal itu. Pattaya Beach terbentang sejauh 3 km dimulai dari Dusit Resort Hotel disebelah Utara sampai bukit kecil dengan menara suar disebelah Selatan. Saking panjangnya, pantai ini sampai dibagi menjadi 3 zona : North, Central dan South. Di bagian North terdapat berbagai macam hotel dan restoran berpemandangan laut. Di Central Pattaya banyak terdapat hotel kelas menengah, beer bars, a-go-go bars, toko-toko fashion dan pusat perbelanjaan seperti Royal Garden Plaza and Mike Shopping Mall. Sedangkan South Pattaya, terkenal sebagai daerah yang paling sibuk, dengan Walking Street dan Bali Hai Piernya.
Pantainya sendiri terkesan biasa-biasa saja, seperti juga kebanyakan pantai di Bali, di pinggiran pantai banyak berjajar kursi berpayung yang disewakan untuk duduk-duduk. Pedagang asongan dan jasa pijat juga banyak berkeliaran. Bagi penggemar watersport tersedia persewaan jet ski, wind surfing sampai paragliding. Tapi kalau kamu suka pantai yang tenang jelas bukan disini tempatnya.
Pattaya Town
Puas melihat-lihat pantainya, kami masuk ke Royal Garden Plaza yang bentuknya memanjang dari Beach Road sampai tembus ke Pattaya Second Road. Di lantai 2 mall ini terdapat museum Ripley’s Believe It or Not. Atraksi yang ditawarkan bermacam-macam, selain melihat patung yang aneh-aneh, museum ini juga punya 4 D moving Theater dan Sky Rider (naik balon udara beneran diatas kota Pattaya). Tiketnya berkisar antara 250 – 1500 THB dan buka dari jam 11 pagi sampai 11 malam. Website resminya dapat diklik disini. Kami tidak masuk dan hanya melihat-lihat bagian depannya saja sebelum makan siang di Mc Donald yang terletak di Ground level plaza ini.

Bagian Depan Royal Garden Plaza dan Balon Udara Ripley (Photo By : Ripley’s Believe It Or Not Museum)
Setelah makan siang, kami mencoba naik Baht Bus kembali ke hotel untuk check in. Walaupun besar, kota ini jalannya tidak terlalu ruwet. Tiga jalan utama yang akan paling sering kita lewati adalah : Pattaya Beach Road (Pattaya Saineung), Pattaya Second Road (Pattaya Saisong) dan Pattaya Third Road (Pattaya Saisam). Baht Bus akan berkeliaran dan berputar-putar disekitar situ saja, jadi kalau naik bis ini sense akan arah memang penting. Rute perjalanan sepagian bisa dilihat pada peta berikut :

Garis Hijau adalah Rute Jalan Kaki dan Garis Biru adalah Rute naik Baht Bus (Sumber Peta : Rough Guide dengan modifikasi sendiri)
Tiffany’s Show Pattaya
Saat kami mencari tiket day tour menuju Koh Samet, petugas travel agen juga menawarkan tiket untuk melihat pertunjukkan Tiffany’s Show. Memang tidak afdol rasanya kalau ke Pattaya tapi tidak melihat pertunjukkan ini. Selama 28 tahun Tiffany menyajikan pertunjukkan kabaret dengan para waria sebagai pemainnya. Warianya bukan yang kasar seperti yang ada di sinetron-sinetron Indonesia dan pertunjukkan lawak Srimulat tapi sudah cantik jelita melebihi wanita sungguhan. Selain cantik mereka juga luwes sampai-sampai setiap tahun diadakan pemilihan Miss Tiffany yang akan menjadi bintang utama dalam pertunjukkan mereka. Jadi yah, ini pertunjukkan serius yang menawarkan keindahan dan kemegahan pertunjukkan Kabaret. Dari kostum, koreografi, tata lampu dan musik semua dikerjakan dengan profesional dan standar yang baik. Tapi sayang disayang, suami saya tidak mau melihat pertunjukkan ini. Alasannya sungguh klasik, dia tidak mau buang uang melihat pria menari (kalau saya sih sebenarnya seneng aja yah :)). Tapi untungnya dia bersedia mengantar saya yang sangat penasaran untuk melihat-lihat gedung pertunjukkannya. Jadilah sehabis check in, istirahat sebentar dan sholat, kami jalan-jalan mencari gedung pertunjukkan Tiffany’s Show. Gedungnya sendiri ternyata gampang dicari, terletak di sisi jalan yang sama dengan Tune Hotel Pattaya (sama-sama di Pattaya Second Road), kami hanya perlu berjalan sekitar 5 menit untuk sampai didepannya.
Ada tiga pertunjukkan setiap malamnya : jam 18.00, 19.30 dan 21.00 dengan 2 pertunjukkan ekstra saat hari libur. Harga tiket termurah via travel agen adalah 416 THB tanpa antar jemput dari hotel dan duduk di kelas Mezanine dan yang termahal 637 THB dengan antar jemput dari hotel dan duduk di kelas VIP Gold yang berada persis didepan panggung. Sayangnya tidak boleh membawa kamera, tapi jangan kuatir karena Photo Session diperkenankan setelah pertunjukkan. Photo Sessionnya sendiri diadakan diluar gedung. Jadi kalau pengen foto dengan para pemain tapi tidak ingin melihat pertunjukkannya, kita bisa datang saat Photo Session saat jeda waktu antar pertunjukkan. Tunggu saja di luar gedung dan setelah berfoto kita hanya perlu menyelipkan 40 baht sampai 100 baht tergantung pada ranking pemainnya (yang berada di jajaran depan lebih mahal daripada yang jajaran belakang). Di tempat berfoto ada pengumuman yang tertempel di dinding, isinya sebuah peringatan untuk melaporkan ke pihak manajemen bila ada pemain Tiffany’s yang berlaku tidak sopan selama Photo Session. Dari depan gedung Tiffany’s kami jalan kaki menuju Wong Amat Beach.
Wong Amat Beach
Wong Amat Beach adalah versi yang lebih tenang dari pantai Pattaya. Terbentang antara Soi 20 sampai Soi 16 Pattaya Nakluea Road, pantai sejauh 1 km memang tidak banyak pengunjungnya karena terletak jauh dari jalan besar. Pasirnya memang tidak seputih pantai Pattaya tapi lebih bersih, pantainya sendiri landai sehingga menyenangkan untuk dipakai berenang. Tapi yang lebih penting, pantai ini jauh lebih tenang dan sepi dengan banyak pepohonan disekitarnya sehingga terkesan sejuk dan rindang.
Untuk mencapai pantai ini, dari gedung pertunjukkan Tiffanny’s jalan kaki terus disisi jalan yang sama sampai bundaran Dolphin Roundabout (patung lumba-lumba dengan air mancur). Menyeberang di Dolphin Roundabout jalan kaki terus tetap disisi jalan yang sama sampai Soi 20 Pattaya Nakluea Road. Masuk di Soi 20 dan jalan lurus sampai di ujung jalan. Kami jalan kaki menyusuri pantai ini sampai di ujung Soi 18. Keluar dari Soi 18 kami naik Baht Bus menuju Pattaya Beach. Rute jalan kaki dan naik Baht Bus dari hotel sampai Wong Amat Beach dapat dilihat pada peta berikut :

Garis biru adalah rute jalan kaki dan garis merah adalah rute naik baht bus (Peta : Google Map dengan modifikasi sendiri)
Sesampai di Pantai Pattaya kami duduk-duduk saja sambil melihat matahari terbenam. Ketika matahari benar-benar tenggelam, kami naik Baht Bus menuju Walking Street Pattaya, suatu kawasan paling terkenal di kota Pattaya.
Walking Street Pattaya
Sebenarnya kalau kuat, bisa saja jalan kaki dari Pattaya Beach Road menuju Walking Street karena area ini tepat berada di ujung Beach Road. Awal mulanya saya mengira Walking Street ini semacam pasar malam untuk membeli oleh-oleh. Begitu melihat nama “Walking Street” di peta Pattaya, saya langsung memasukkannya dalam itenerary tanpa melakukan riset lebih lanjut apa sebenarnya kawasan itu. Apalagi disitu tertulis hanya dibuka pada malam hari, jadi wajarkan kalau saya mengira itu semacam night market dan memasukkannya sebagai kegiatan malam hari daripada bengong di hotel. Jadi bisa dibayangkan saat masuk kedalamnya, saya melongo ketika tidak ada satupun pedagang souvenir yang tampak :).
Belakangan setelah menyusuri jalan itu dan melakukan sedikit riset di internet, saya baru tahu kalau Walking Street Pattaya merupakan red-light district tempat berkumpulnya bar ago-go, bar beers dan rumah bordil. Walking Street ditutup untuk kendaraan mulai jam 6.00 sampai jam 2.00 malam. Selain bar ago-go dengan pertunjukkan aneh-aneh, sebenarnya di kawasan itu juga banyak terdapat restoran seafood, gift shop bahkan beberapa department store. Walaupun tergolong sebagai kawasan red-light district suasananya cukup aman, yah mereka memang menawarkan kita untuk masuk ke salah satu bar tapi tidak memaksa atau menganggu. Kalau melihat foto-foto pertunjukkan yang disodorkan ke kita, pertunjukkan dengan gerakan yang paling tidak masuk akalpun ada disini :).
Jadi apa yang menarik dari Walking Street selain bar ago-gonya?. Kalau menurut saya tentu saja food streetnya. Disini ada penjual makanan ekstrem seperti kalajengking, ulat, jangkrik, belalang dan kecoak goreng. Kalau tidak ketemu penjual beginian di Khaosan Road, di Walking Street ini pasti ada. Selain makanan ekstrem, Banana Pancake dan Papaya Pok-Pok atau Som Tamnya juga enak untuk dicoba. Som Tam atau Papaya Pok-Pok adalah sejenis rujak dengan pepaya muda sebagai bahan utamanya.
Bali Hai Pier
Berjalan terus sampai ujung Walking Street, kita akan bertemu dengan Bali Hai Pier. Kenapa namanya Bali? he he he itupun saya tidak tahu alasannya. Yang jelas Bali Hai Pier ini hanyalah sebuah dermaga penyeberangan ferry ke Koh Larn atau Coral Island. Tapi bukan itu saja dari dermaga ini kita juga bisa berangkat makan malam ke salah satu kapal yang berfungsi sebagai restoran terapung. Kapal-kapal restoran itu berlabuh kurang lebih 100 meter dari Bali Hai Pier dan dengan lampu-lampu gemerlapnya bisa jadi tontonan tersendiri di waktu malam.
Bagi penggemar seafood bisa mencoba Oriental Star, Oriental Princess atau Dolphin Seafood, ketiganya adalah restoran terapung khusus Seafood. Walaupun tertulis 100% fresh, tapi saya meragukan kalau ikannya ditangkap diseputaran Pattaya :). Bagi penggemar bakar-bakaran atau BBQ bisa mencoba Oriental Moon yang didalamnya ada Ichiban Seafood dan BBQ Restorant. Bila ingin makan di salah satu restorant ini, check inn dulu di salah satu counter check inn di Bali Hai Pier, selanjutnya pengunjung akan diantar naik tuk tuk gratis sampai ujung dermaga tempat shuttle boat gratis yang akan mengantar sampai ke kapal. Terus terang saya tidak mencoba makan di salah satu restoran itu karena dua hal : saya meragukan kehalalannya (setelah cek menu di website walaupun restoran Seafood ternyata mereka juga menyajikan menu babi) dan alasan kedua tentu saja pada harganya :). Bila tertarik makan di salah satu restoran diatas bisa cek menu dan situasinya disini. Selain melihat kelap kelip Floating Restoran, di Bali Hai Pier ini kita juga bisa berfoto dengan latar belakang tulisan Pattaya City yang terlihat gemerlap diatas bukit.
Dari Bali Hai Pier kami kembali menyusuri Walking Street menuju Beach Road. Rencananya dari Beach Road mau jalan-jalan saja ke arah hotel sambil mencari makan malam dilanjutkan pulang kehotel naik Baht Bus. Tapi tanpa terasa kami jalan-jalan terus sampai ke hotel sambil lihat-lihat para penjual souvenir disepanjang Beach Road tanpa dapat makan malam. Total jalan kaki dari Walking Street menuju Tune Hotel Pattaya kurang lebih 3 km. Phew..what a tired night dan what a tired day karena seharian jalan kaki terus kemana-mana. Jadi dimana kita makan malam?..lagi-lagi di Family Mart :). Peta jalan kaki dari Walking Street Pattaya ke Tune Hotel Pattaya ada di bawah ini.
mulyadi
March 30, 2013 at 9:39 am
Mba vicky, kalo ke koh larn dari bali hai pier brp biayanya? Trus kalo ke floating marketnya, bgmana rutenya kalo dari koh larn?
aremaronny
April 2, 2013 at 2:03 pm
Dari Bali Hai Pier naik ferry 30 B sekali jalan. Kalau mau naik speed boat sewanya sekitar 1500 – 2500 B tergantung ukuran.
Surya
April 2, 2013 at 8:07 am
Salah satu yang bikin pingin balik ke Thailand adalah banana pancake-nya…
Btw, mbak Vicky kapan ke Philipina -nya? Mantap nih, tiap tahun jalan-jalan ke Luar Negeri 🙂
aremaronny
April 2, 2013 at 3:37 pm
Insyaallah bulan September mas, Alhamdulillah semuanya hanya karena rejeki dari Allah.
mila said
April 5, 2013 at 12:17 pm
tampak crowded ya mba.. aku kurang tertarik sama tempat yg rame2 gitu hahahaaa ndeso ya mba akunyah hihihihii
aremaronny
April 6, 2013 at 11:47 am
He he sama mil :).
Michael Christoffel
April 8, 2013 at 5:58 pm
Haii mba, mau nanya dong, kalo dari pataya beach ke Walking street and Bali Hai pier bisa di akses pake kendaraan umum apa tidak ? terus kendaraan umumnya itu apa?
aremaronny
April 9, 2013 at 6:01 am
Kalau malam hari tidak bisa karena Walking Street ditutup untuk kendaraan umum. Tapi mas bisa naik Baht Bus dari Pattaya Beach ke depan gang Walking Street.
Michael Christoffel
April 9, 2013 at 11:37 pm
Kalo ke Bali Hai pier bisa naik kendaraan umum apa mba? hehe maaf nie kalo banyak tanya
aremaronny
April 10, 2013 at 5:19 am
Kalao mau ke Bali Hai Pier cukup jalan kaki dari area Walking Street.
Marlon C. Medina
April 25, 2013 at 12:21 pm
Berjalan street adalah tempat yang paling indah di Pattaya (pendapat pribadi saya)… ini adalah “Jantung” dari malam Entertaiment di Pattaya….. semua yang terbaik klub dan bar yang ada.Lucifer, Insomnia, Marinir dan tentu saja Club, What’s Up, kincir angin, Babydolls dan banyak, banyak orang lain! Berjalan street adalah hanya 1!Pattaya adalah hanya 1!Jika Anda mendapatkan kesempatan, don’t miss it!
aremaronny
April 26, 2013 at 9:55 am
Thank you Marlon for sharing thought with us..it’s really nice picture in your blog…
Intan
August 30, 2013 at 1:40 pm
mba vicky kalo dari central pattaya phathaya klang 15 ke walking street jauh ga ya? tq
aremaronny
August 31, 2013 at 10:38 am
Jalan kaki kurang lebih 2 km mbak
intan
September 14, 2013 at 6:25 pm
jauh ya mba? kalo naik shongtew bisa?
aremaronny
September 15, 2013 at 12:32 pm
Bisa mbak Intan.
Jason Carlo
September 9, 2013 at 9:23 pm
Foto pake kamera apa mbak? Bagus banget 😀
aremaronny
September 11, 2013 at 5:56 am
Nikon D-90, tapi beberapa foto saya ambil dari internet mas Jason karena punya saya kurang bagus. Maklum masih belajaran 🙂
Zuli
October 2, 2013 at 11:38 am
mbak kalo mau k silverlake dr dket walkingstreet bagusnya sewa mobil atw angkutan umum ya mbak ?minta pencerahannya ah ,hehe ..makasih
aremaronny
October 2, 2013 at 3:25 pm
Angkutan umum tidak ada yang samapai Silverlake mas Zuli, jadi mending sewa taksi saja
Zuli
October 3, 2013 at 8:52 am
o gtu ya hehe ok lah siap ..oiya mau tanya 1 lg ni ,penasaran dgn spiderman show ,cari tiketnya dmana ya itu ??hihi …makasih lg loh
aremaronny
October 3, 2013 at 12:21 pm
Langsung aja ke travel agen yang banyak terdapat di Pattaya mas, jangan lupa browsing harganya dulu supaya tidak dapat yang mahal.
yoza
March 4, 2014 at 3:44 pm
Mbak vicky, kalo mau lgsg k pataya dari don mueang, apakah jg naik bell travel service jg spt di bandara svarnabumhi? Tks
aremaronny
March 14, 2014 at 6:55 am
Sayangnya Bell Service hanya melayani rute dari Suvarnabhumi dan Hotel-hotel di Bangkok saja mas.
budi
May 2, 2014 at 3:15 pm
mas klo naik bis dari Bandara Suvarnabhumi ke pataya beach berapa harganya
aremaronny
May 4, 2014 at 4:11 am
Kurang lebih 134 Baht.
DK
March 6, 2015 at 8:03 pm
mba saya mau liburan 6 d 5 n di bangkok dan pattaya,. tolong bantu rencana perjalanan dan penginapannya mbaaaaaa…
Vicky Kurniawan
March 7, 2015 at 7:14 am
He he he dilihat di blog sepertinya sudah lengkap mas. Bacanya dimulai dari sini https://jejakvicky.com/2012/11/29/8-hari-keliling-bangkok/
Gustina Ling-ling
March 29, 2015 at 4:11 am
kalau dari walking street jauh tidal ke pattaya view point?
Vicky Kurniawan
March 30, 2015 at 12:10 pm
Lumayan jauh kalau jalan kaki mbak.
frederik
May 6, 2015 at 11:28 am
KALO DARI BANGKOK KE PATTAYA BAY……
NAIK APA MBAK………????
BISA JALAN DARAT & UDARA ?
BERAPA JAM ?
PETANYA KURANG LENGKAP……………
KRN CUMA PETA PATTAYA BAY SAJA………….
JADI TIDAK KELIHATAN KOTA BANGKOKNYA……..???
Vicky Kurniawan
May 8, 2015 at 1:03 pm
Bangkok ke Pattaya bisa naik bis atau minivan. Kalau jalan Udara tidak ada karena terlalu dekat. Peta dari Bangkok ke Pattaya bisa dilihat disini https://www.google.com/maps/dir/Bangkok+Thailand/Pattaya,+Bang+Lamung+District,+Chon+Buri,+Thailand/@13.3882219,100.7648863,11z/data=!4m8!4m7!1m2!1m1!1s0x311d6032280d61f3:0x10100b25de24820!1m2!1m1!1s0x310295924d31d7e3:0xa97ff301a9bd10ff!3e0
frederik
May 12, 2015 at 11:21 am
OK mbak……terima kasih….
tapi petanya “ga da tulisan Pattaya”
begitu juga waktu saya search di google….ga nemu tulisan Pattaya…..
padahal daerah Pattaya termasuk daerah wisata terkenal di Thailand………….
Kalo daerah Phuket ada di peta….jadi saya kira…Pattaya itu deket dg Phuket….
Vicky Kurniawan
May 16, 2015 at 8:47 pm
He he jauh banget.
frederik
May 12, 2015 at 11:32 am
Besok hari Rabu pagi….InsyaAllah saya & beberapa teman kantor
dapat jatah ke Bangkok & Pattaya selama 4 hari……………
Kebetulan beberapa dari kami adalah Muslim….
mohon mbak Vicky…..
buat 1 rekomendasi atau pembahasan atau “judul” khusus
mengenai Musholla atau Masjid
yang bisa dikunjungi di daerah wisata/restaurant/hotel/mall
karena nanti tentunya kami akan shalat Dzuhur, Ashar & Maghrib pd saat jalan-jalan…….???
TERIMA KASIH………….
andin
February 5, 2016 at 10:19 pm
Salam kenal mb vicky. Terima kasih info2nya di blog mbak. Mbak saya mau tanya nih. Saya ada rencana daytrip ke Pattaya dari Bangkok. Saya naik bus jadi bakal tiba di AC bus atation pattaya. Saya punya itin : sanctuary of truth aorenya ke pantai pattaya dan malam walking street lalu kembali ke terminal lagi. Itu ada gak ya transportasi umum dr tempat2 tadi?
Kemudian pantai apa yg disarankan mba vicky?
Terima kasih mbak saya tunggu balasannya ya.
Vicky Kurniawan
February 8, 2016 at 9:26 pm
Salam kenal juga mbak Andin. Sebenarnya dari Bis Station Pattaya mbak bisa naik Songthaew yang lewat di Naklua Road. Nanti turun di soi 12 Naklua Road dan jalan kurang lebih 10-15 menit. Tandanya jelas kok. Cuman susahnya itu Songthaewnya suka tiba-tiba muter balik di tengah jalan, supirnya kebanyakan tidak bisa bahasa Inggris dan beberapa jurusan ditulis dalam bahasa Thailand di bodi mobil. Saran saya kalau jamnya cocok cari aja travel agen dekat stasiun nanti minta tur kesana, jangan lupa ditawar dulu harganya. Patoka harganya bisa dilihat disini http://www.hotels2thailand.com/pattaya-day-trips/the-sanctuary-of-truth-pattaya.asp
ronal
April 6, 2016 at 3:45 pm
Salam kenal mba Vicky. Mau tanya tune hotel di pattaya ud tutup y? kok saya search ga ketemu, di webnya jg ga ada 😦
Vicky Kurniawan
April 6, 2016 at 9:16 pm
Iya mas Ronal sekarang namanya ganti menjadi Red Planet Pattaya Hotel https://www.redplanethotels.com/hotel/pattaya
ronal
April 7, 2016 at 7:26 am
oO, pantes sy cari2 kaga ketemu, hahaha
sekarang ud mahal ternyata harganya y..
thanks mba Vicky infonya 🙂