RSS

Hari Ke 5 : Bangkok (Ayutthaya & Asiatique)

01 Mar

Oleh : Vicky Kurniawan

Bosan di Bangkok, hari ini saya memutuskan untuk pergi ke luar kota melakukan wisata budaya dengan mengunjungi Ayutthaya. Berjarak sekitar 85 km sebelah utara Bangkok, tempat ini dapat dikunjungi dengan menggunakan kereta, bis, minivan atau boat. Mulanya sih pengen ikut paket tur dengan perahu, tapi setelah dibanding-bandingkan harganya tidak ada yang murah. Akhirnya diputuskan naik kereta saja sekalian menikmati pemandangan luar kota Bangkok. Jadi jam tujuh pagi tanpa sarapan, kami sudah cabut dari hotel untuk mengejar kereta pagi ke Ayutthaya.

Salah Satu Sudut Ayutthaya (Photo By : Red List)

Salah Satu Sudut Ayutthaya (Photo By : Red List)

Sebagai ibukota kedua Siam setelah Sukhotai, sekitar tahun 1700 an Ayutthaya merupakan salah satu kota terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta orang. Selama berabad-abad, lokasinya yang ideal antara Cina, India dan Kepulauan Melayu membuat Ayutthaya menjadi kota perdagangan Asia dan dunia. Banyak pedagang-pedagang dari Arab, Cina, India, Jepang, Portugal, Belanda dan Perancis datang berdagang kesini yang menjadikan Ayutthaya menjadi kota yang megah dengan istana-istana berlapis emas dan penduduknya yang makmur sejahtera. Hal ini ditandai dengan seringnya diadakan upacara-upacara besar di kota itu. Tapi semuanya berubah ketika Burma menginvasi Ayutthaya dan membakar kota yang megah itu sehingga rata oleh tanah. Sekarang bila datang ke kota ini kita hanya bisa melihat reruntuhan sisa-sisa kejayaannya yang pada tahun 1991 dengan UNESCO akhirnya dimasukkan dalam World Heritage Site. Rute transportasi dari Hotel Nasa Vegas menuju Ayutthaya adalah sebagai berikut :

untitled

Peta jalur kereta dari hotel menuju Ayutthaya dapat dilihat pada gambar berikut (stasiun pemberhentian ditandai dengan kotak merah dan diberi nomor):

Nasa Vegas To Hua Lamphong

Stasiun MRT Hua Lamphong

Di Stasiun MRT Hua Lamphong ambil exit 2 yang jalannya akan langsung tersambung dengan pintu masuk stasiun kereta api Hua Lamphong (ingat mereka adalah 2 tempat yang berbeda). Di sepanjang lorong keluarnya terdapat semacam museum yang menceritakan sejarah MRT Bangkok. Bagaimana pembangunan MRT tersebut dimulai dan bagaimana prosesnya sempat terhenti karena krisis ekonomi dan berbagai tantangan teknis yang berhubungan dengan pembangunannya.

Exit menuju Stasiun Hua Lampong dan Museum MRT Hua Lampong

Exit menuju Stasiun Hua Lampong dan Museum MRT Hua Lampong

Dari museum tersebut terlihat betapa bangganya rakyat Bangkok karena pada akhirnya mereka punya “The First Metro in Thailand” dengan jalur bawah tanah yang berbeda dengan BTS Skytrain yang telah dimiliki sebelumnya. Saat ini MRTnya memang masih terbatas pada satu jalur yaitu jalur biru, sedangkan jalur kedua yang rencananya akan berwarna ungu sedang dalam tahap pembangunan.

Hua Lamphong Railway Station

Dikenal juga sebagai Bangkok Railway Station, stasiun ini merupakan stasiun utama dari jaringan perkeretaapian Thailand (State Railway of Thailand). Jadi semua kereta jurusan northern, eastern, northeastern dan southern Thailand semuanya berangkat dan terpusat disini. Sepintas bangunan bergaya Italia ini begitu mirip dengan Frankfurt Train Station dengan bagian depan berbentuk kubah separuh dengan jam besar dan ruang tunggu penumpang yang luas dan terbuka.

Bagian Luar dan Dalam Stasiun Hua Lamphong

Bagian Luar dan Dalam Stasiun Hua Lamphong

Tiket kereta menuju Ayutthaya bisa langsung dibeli di jajaran loketnya tanpa harus reservasi dulu. Ada 4 jenis kereta menuju Ayutthaya yaitu : Special Express, Express, Rapid dan Ordinary, masing-masing dibedakan berdasarkan harga, fasilitas dan kecepatannya. Jadwal kereta dari Bangkok menuju Ayutthaya dapat dilihat disini. Lega karena sudah mendapat tiket, kami mulai berkeliling mencari sarapan. Di sebelah kanan ruang tunggu terdapat Food Court dengan salah satu kios yang menjual makanan halal. Kami terpaksa minta dibungkus karena takut ketinggalan kereta.

Warung Makanan Halaldi Stasiun Hua Lamphong

Warung Makanan Halal di Stasiun Hua Lamphong

Naik keretanya cukup mudah, perhatikan saja nomor kereta di tiket kemudian lihat di papan informasi nomor jalurnya. Kebetulan saat berangkat saya mendapat kereta jenis Ordinary dengan banyak pemberhentian sehingga perjalanan terasa lama dan panjang. Suasana dalam kereta tidak beda jauh dengan kereta kelas ekonomi di Indonesia, dengan tempat duduk berhadap-hadapan yang tidak bisa diputar. Untungnya saya duduk berkelompok dengan satu keluarga Thailand (bapak, ibu, satu anak balita) yang sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga perjalanan terasa menyenangkan melihat kelucuan-kelucuan kami yang berusaha berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Saya mengajarkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris dan mereka mengajarkan saya beberapa kata dalam Bahasa Thailand.

Papan Informasi Jalur Kereta dan Suasana di Dalamnya

Papan Informasi Jalur Kereta dan Suasana di Dalamnya

Sampai di Bang Sue Junction, kereta berhenti cukup lama dan penumpang dengan jurusan Ayutthaya dipersilahkan memilih mau terus naik kereta ini (dengan catatan masih harus menunggu) atau pindah kereta Ekspress yang langsung berhenti di Ayutthaya. Akhirnya kami memilih ikut kereta Express dan diharuskan turun untuk antri beli tiket dan sekaligus ganti kereta. Untuk naik kereta Express ini terdapat tambahan biaya 10 B dan keretanya memang lebih cepat dan tidak berhenti-berhenti lagi. Kali ini saya mendapat pasangan duduk dua orang traveler dari Jepang dan segera terlibat percakapan seputar perjalanan mereka menjelajah Thailand dan rencana perjalanan saya ke Jepang. Tanpa terasa jam 12.15 kami tiba di Stasiun Ayutthaya (perjalanan kurang lebih memakan waktu 5 jam dihitung dari saat kami mulai meninggalkan hotel). Hal pertama yang saya lakukan adalah mengecek jadwal kereta menuju Bangkok supaya tahu alokasi waktu yang bisa kami habiskan disini. Kereta pulang ke Bangkok akan berangkat jam 17.00 jadi kami punya waktu 5 jam untuk menjelajahi kota ini.

423452248_79b246bc1c_z-horz

Stasiun Ayutthaya

Ayutthaya

Bila dilihat dari udara Ayutthaya tampak seperti pulau tersendiri yang dikelilingi oleh 3 sungai yaitu Chao Phraya River, Lopburi River dan Pa Sak River. Dulunya orang bahkan harus naik ferry untuk menyeberang sampai Ayutthaya. Sekarang setelah dibangun jembatan, kita bisa menuju kota ini tanpa menggunakan ferry. Keluar dari stasiun sudah langsung dikerubuti supir tuk-tuk yang berlomba-lomba menawarkan jasanya. Sewa tuk-tuk kurang lebih 200 B perjam, kalau dirasa cukup mahal bisa mengikuti jejak kami menyewa sepeda motor. Tepat didepan stasiun terdapat persewaan sepeda motor dan sepeda kayuh yang harganya cukup terjangkau yaitu 150 – 200 B untuk sepeda motor dan 40 B untuk sepeda kayuh. Harga tersebut untuk per 12 jam sewa karena tempat persewaan ini buka dari jam 6 pagi sampai jam 7 malam. Petugasnya hanya meminta fotokopi paspor sebagai jaminan dan kita bebas memilih mau naik sepeda yang mana. Pada saat berangkat bensin sepeda motor dalam keadaan penuh dan harus dikembalikan dalam keadaan penuh pula. Setelah mencapai kata sepakat, petugas akan menyerahkan kunci, rantai pengaman untuk mencegah kehilangan dan peta kota Ayutthaya lengkap dengan spot-spot yang menarik. Setelah urusan administrasi selesai, mulailah kami menjelajah kota ini.

Persewaan Sepeda Di Ayutthaya

Persewaan Sepeda Di Ayutthaya

Kendala pertama yang kami rasakan adalah menentukan arah. Terus terang peta yang diberikan timbul tenggelam antara jelas dan tidak sedangkan petunjuk arah juga minim. Tapi setelah tanya sana-sini bahkan ada yang berbaik hati mengantar sampai ke tempat tujuan akhirnya tuntas juga menjelajahi kota ini. Beberapa tempat yang sempat kami eksplorasi antara lain :

1. Wat Phra Mahathat

Kuil ini merupakan kuil terpenting selama masa keemasan Ayyuthaya. Meliputi satu kompleks kuil yang amat luas, ada beberapa hal yang bisa dilihat di tempat ini. Yang paling terkenal adalah patung kepala Budha yang terlilit akar pohon dan jajaran patung Budha tanpa kepala. Bila berfoto dengan patung kepala Budha, kita harus berjongkok karena tinggi kita tidak boleh melebihi kepala Budha yang dianggap suci tersebut. Tiket masuk kuil ini 50 B dan disitu disewakan juga audio guide sehingga bisa berkeliling sambil mendengarkan sejarah kuil ini.

wat-phra-mahathat-vert

Kepala Budha Dalam Akar Pohon (Atas) dan Jajaran Patung Budha Tanpa Kepala (Bawah)

2. Wat Phra Si Sanphet

Merupakan kuil terbesar di Ayyuthaya yang hanya digunakan untuk upacara keagamaan kerajaan. Dulunya kuil ini terkenal dengan jajaran Chedi-nya (stupa bergaya Thailand) dan patung emas Budha setinggi 16 m dengan berat 340 kg. Ketika Burma menjarah tempat ini mereka membakar patung Budha tersebut untuk melelehkan emasnya sekaligus membakar habis jajaran Chedinya yang kini hanya tersisa 3 buah. Ketiga Chedi tersebut menyimpan abu jenazah raja-raja Ayutthaya. Terletak dalam satu kompleks dengan kuil ini, terdapat reruntuhan Grand Palace, istana raja-raja Ayutthaya yang kini hanya tinggal puing-puingnya saja. Tiket masuk ketempat ini 50 B.

Ketiga Chedi di Wat Phra Si Sanphet (Photo By : ToThailand.com)

Ketiga Chedi di Wat Phra Si Sanphet (Photo By : ToThailand.com)

3. Viharn Phra Mongkol Bopit

Masih dalam satu kompleks Grand Palace dan Wat Phra Si Sanphet terdapat Viharn Phra Mongkol Bopit. Viharn (aula pertemuan) ini dibangun pada tahun 1950-an sebagai tempat penyimpanan patung Buddha berlapis perunggu setinggi lebih dari 12 m. Dulunya patung ini terletak di sebelah timur Grand Palace sebelum dipindahkan ke tempat yang sekarang. Di depannya terdapat lapangan terbuka bernama Sanam Luang yang dulunya digunakan sebagai tempat kremasi keluarga kerajaan. Pada saat saya kesana kuil ini sedang ramai sekali, banyak orang berdoa meminta banyak hal, memberikan saya kesempatan untuk ngadem setelah berpanas-panas diluar sambil mengamati cara mereka berdoa. Tiket masuknya gratis.

Bagian Depan Viharn Phra Mongkol Bopit dan Patung Budha Di Dalamnya

Bagian Depan Viharn Phra Mongkol Bopit dan Patung Budha Di Dalamnya

Karena perut sudah keroncongan, kami memutuskan untuk makan di tempat ini. Kebetulan di gerbang depannya banyak sekali orang berjualan. Kami makan di satu-satunya warung halal di tempat itu yang menjual ayam panggang dan sticky rice (beras ketan). Karena tidak ada pilihan lain selain sticky rice jadilah untuk pertama kalinya makan ayam sama ketan :). Karena warungnya lesehan (pakai tikar dan meja rendah serasa piknik) sekalian saja sholat disitu, kebetulan saat itu tidak ada pengunjung lain. Sehabis makan, kami melihat atraksi gajah di tempat itu. Kebetulan atraksinya gratis tapi kita boleh menyumbang sekedarnya. Lumayan menghibur juga karena gajahnya bisa menari dan melakukan banyak atraksi lain. Disini juga ditawarkan persewaan gajah untuk mengelilingi kompleks Grand Palace yang cukup luas. Puas istirahat, kami melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya yaitu Khun Phaen’s Residence.

4. Khun Phaen’s Residence

Terletak persis diseberang jalan, tempat ini merupakan rumah tradisional Thailand yang dulunya merupakan tempat kediaman Gubernur Ayutthaya. Dibangun pada tahun 1894, dulunya tempat ini adalah bekas penjara dan eksekusi (kalau di Indonesia sudah jadi rumah hantu nih). Tidak banyak yang bisa dilihat di tempat ini. Seperti juga kebanyakan rumah tradisional Thailand, eksteriornya terbuat dari kayu jati emas dengan sebuah ruang terbuka diapit 4 ruang kecil disekelilingnya yang berfungsi sebagai dapur dan kamar. Tiket masuknya gratis.

Bagian Depan Khun Phaen Residence

Bagian Depan Khun Phaen Residence

5. Wat Lokaya Sutharam

Yang paling menonjol dari kuil ini adalah patung Budha tidurnya (Reclining Budha). Dengan panjang sekitar 40 meter dan tinggi 8 meter, Budha tidur ini memang tampak mengesankan. Berbeda dengan patung Budha tidur di kuil Wat Pho, patung ini berada di area terbuka karena kuil yang menaunginya sudah terbakar habis. Sekarang patung ini hanya diselimuti kain kuning untuk melindunginya dari hujan dan matahari.

Reclining Budha di Wat Lokayasutham

Reclining Budha di Wat Lokaya Sutharam

6. Ayutthaya Floating Market

Tempat terakhir yang kami datangi adalah Ayutthaya Floating Market yang terletak diluar pulau Ayutthaya. Floating market ini memang dibangun untuk turis jadi sifatnya tidak alami sehingga serasa pergi ke tempat rekreasi saja. Tiket masuknya gratis dan didalam terdapat berbagai macam atraksi untuk menghibur para pengunjung yang sibuk berbelanja. Salah satu pertunjukkan yang saya saksikan sore itu adalah pertunjukkan drama. Panggungnya berada di sebuah pulau ditengah kolam sehingga pemainnya juga beraksi menggunakan perahu. Penontonnya (termasuk saya) banyak melihat dari atas jembatan kayu yang letaknya memang strategis karena berhadapan dengan panggung. Dramanya cukup menarik walaupun disajikan dengan bahasa Thailand. Sebetulnya pengen sekali melihat pertunjukkan tersebut sampai habis. Tapi karena hari sudah sore dan kami tidak mau ketinggalan kereta ke Bangkok maka diputuskan utnuk pulang saja. Baru saja beranjak turun dari jembatan, terdengar bunyi Krakkkk keras sekali dan jembatan yang baru saya turuni itu patah disusul jeritan para penonton yang ikut jatuh ke kolam. Seketika suasana menjadi kacau balau. Para pemain drama langsung bubar, mengayuh perahu menolong para penonton yang tercebur ke kolam. Parahnya, banyak anak-anak yang juga ikut tercebur maklum saat itu hari Minggu dan sedang padat-padatnya pengunjung di tempat itu.

Bagian Dalam Ayutthaya Floating Market dan Jembatan Yang Patah

Bagian Dalam Ayutthaya Floating Market dan Jembatan Yang Patah

Bersyukur karena terbebas dari musibah, akhirnya kami cepat-cepat pulang. Hebatnya penanganan musibah itu cepat sekali, karena begitu kami sampai di pintu gerbang sudah ada mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran, mobil polisi dan sekaligus mobil wartawan TV sudah nongkrong semua disitu. Setelah mampir ke pom bensin untuk memenuhi tangki sepeda motor (Alhamdulillah isinya tidak berkurang banyak) dan mengembalikan sepeda motor ke tempat persewaan, kami menuju stasiun untuk menunggu kereta menuju Bangkok. Peta Ayutthaya dan tempat-tempat yang telah kami jelajahi bisa dilihat pada gambat berikut :

Peta Ayutthaya. Tempat-tempat Yang Telah Dikunjungi : (1) Stasiun Kereta Ayutthaya

Peta Ayutthaya. Tempat-tempat Yang Telah Dikunjungi : (1) Stasiun Kereta Ayutthaya, (37) Wat Phra Mahathat, (51) Wat Phra Sri Sanphet, (52) Ancient Palace (50) Viharn Phra Mongkon Bopit (44) Khun Phaen’s Residence (22) Wat Lokaya Sutham

Kesimpulan akhir, bagi pecinta sejarah, arkeologi dan bangunan-bangunan kuno, Ayutthaya merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi karena kota itu penuh dengan reruntuhan kuil. Cocok rasanya kalau dijuluki kota seribu kuil atau wat karena hampir disetiap sudut kota terdapat reruntuhan kuil. Sedangkan bagi pecinta belanja atau wisata alam sebaiknya kunjungan ke tempat ini dihilangkan saja.

Asiatique The Riverfront

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 ketika kereta kami sampai di stasiun Hua Lamphong. Untung saja kami mendapat kereta Express sehingga waktu pulang tidak selama saat berangkat. Dari stasiun ini kami berencana mengunjungi Asiatique, kombinasi pasar malam dan mall terbaru di Bangkok. Rute menuju tempat ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Rute ke Asiatique

Peta rute keretanya sebagai berikut :

Rute kereta Asiatique

Pada saat jalan kaki dari stasiun Silom menuju stasiun Sala Daeng, tidak perlu bingung. Di pintu keluar stasiun Silom naik lift sampai lantai paling atas kemudian jalan melalui skyway (jalan layang) yang menghubungkan kedua stasiun itu. Peta jalan kaki dari Stasiun MRT Silom menuju stasiun BTS Sala Daeng dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Rute Jalan Kaki dari Stasiun MRT Silom ke Stasiun BTS Skytrain Sala Daeng

Rute Jalan Kaki dari Stasiun MRT Silom ke Stasiun BTS Skytrain Sala Daeng

Sesampai di Sathorn (Taksin) Pier, ambil arah kiri, di sudut ujung sebelah kiri itulah tempat kapal gratis menuju Asiatique berlabuh. Diatas jam 8 malam dermaga Asiatique Shuttle Boat akan berpindah ke tengah, tempat dermaga Chao Phraya Express Boat berada. Senang juga ke Mall sambil naik kapal, gratis lagi, bonusnya kita juga dapat menikmati pemandangan Chao Phraya River diwaktu malam dengan lampu-lampu gemerlap gedung-gedung di tepian sungainya.

Banner Penunjuk Boat Asiatique (Kiri), Free Boat Asiatique (Kanan Atas) dan Asiatique dilihat dari Chao Phraya River (Kanan Bawah)

Banner Penunjuk Boat Asiatique (Kiri), Free Boat Asiatique (Kanan Atas) dan Asiatique dilihat dari Chao Phraya River (Kanan Bawah)

Asiatique merupakan suatu pusat perbelanjaan baru yang menggabungkan konsep mall dan pasar malam. Disebut pasar malam karena jam bukanya dari jam 5 sore sampai 12 malam. Mall ini dibangun di dermaga bekas the East Asiatic Company, sebuah perusahaan pengeksport kayu jati tahun 1900 an. Pengelolanya berusaha menghidupkan kembali suasana kejayaan perdagangan jaman dulu dengan membuat replika gudang-gudang tua yang trendy. Keempat gudang (Warehouse) itu menaungi 1500 butik dan 40 restoran up market yang masing-masing memiliki tema yang berbeda. Bila ingin mencari souvenirs, handicrafts, perhiasan dan baju, kita bisa menjelajahi Charoenkrung District, sedangkan Town Square District merupakan suatu tempat makan terbuka dimana kebudayaan timur berpadu dengan barat. Berbagai macam restoran dengan menu barat dan timur berada disini. Bagi pecinta produk-produk fashion, Factory District merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan mata karena sekitar 500 butik ditempatkan disini. Kalau malas belanja dan hanya ingin duduk-duduk saja ada Waterfront District yang dipenuhi restoran berskala internasional dan bar dengan pemandangan terbuka ke arah sungai Chao Phraya. Untuk menjelajahi area-area tersebut, pengunjung dapat memanfaatkan trem gratis yang berkeliling dan berhenti di setiap area. Website resmi Asiatique dapat dilihat disini.

Bagian Dalam Asiatique (Photo By : Highlight Thailand & Pribadi)

Bagian Dalam Asiatique (Photo By : Highlight Thailand & Pribadi)

Selain sebagai tempat shopping dan dining, mall ini juga menjadi rumah untuk 2 pertunjukkan yang paling terkenal di Bangkok yaitu Calypso Ladyboy Cabaret dan Joe Louis Puppet Theatre. Kalau Calypso Ladyboy tentu saja sudah banyak yang tahu sedangkan Joe Louis dari dulu sudah terkenal dengan pertunjukkan panggung bonekanya. Didekat tempat ini juga terdapat atraksi film 4D, karena tiketnya yang tidak begitu mahal akhirnya kami mencoba juga. Lumayan seru karena kursi-kursinya ikut naik turun sesuai dengan film yang yang ada di layar. Sehabis jalan-jalan melihat toko-tokonya, kami duduk-duduk di riverfront pathway-nya, sebuah geladak kayu sepanjang 300 meter yang menyajikan pemandangan gemerlapnya sungai Chao Phraya di waktu malam. Indah dan gratis lagi. Karena perut mulai keroncongan, kami makan di Kentucky Fried Chicken yang menurut kami dari jajaran restoran di tempat itu harganya paling terjangkau oleh kantong.

Riverfront Pathwaynya (Photo By : Bangkok Post)

Riverfront Pathwaynya (Photo By : Bangkok Post)

Sehabis makan, jam sudah menunjukkan pukul 21.30. Malas naik boat dan kereta lagi, akhirnya di putuskan untuk pulang naik taksi saja. Beruntung sekali ada taksi yang mau mengangkut kami tanpa banyak tanya. Tapi sampai 5 menit taksi sudah berjalan, sopir tidak menyalakan argo dan waktu kami naik tadi dia juga tidak menawarkan harga. Sempat deg-degan juga jangan-jangan kena tipu. Akhirnya saya memberanikan diri bertanya, “Sir, why you don’t turn on the meter?”. Dia celingukan melihat argonya dan dengan tenang menjawab, “Oh, I forgot to turn it on”. Ha ha ha ha, kami semua tertawa (termasuk sopir taksinya). Kalau ketemu supir taksi model begini tentu tidak sayang memberi uang lebih.

Biaya Hari Ke-5

untitled5

 
69 Comments

Posted by on March 1, 2013 in Ayutthaya, Thailand

 

Tags: , , , , , , , ,

69 responses to “Hari Ke 5 : Bangkok (Ayutthaya & Asiatique)

  1. omnduut

    March 1, 2013 at 8:31 pm

    Lengkap banget tulisannya, saluuut 🙂

     
    • aremaronny

      March 2, 2013 at 6:33 am

      He he he. Enjoy banget baca tulisan mas ndut trip bareng CK. Sudah lama cari tulisan ngetrip bareng Claudia Kaunang tapi baru nemu satu ini. Dia salah satu orang yang memotivasi saya untuk ngetrip lagi 🙂

       
  2. mila

    March 5, 2013 at 2:56 pm

    wah seru tuh mba yang pas jembatan patah, nyarisss banget yah.
    pengen ke ayuthaya, wkt kmrn ke bangkok ga sempet

     
    • aremaronny

      March 16, 2013 at 7:08 pm

      He he iya mil..beruntung banget bisa lolos dari bahaya.

       
  3. lina

    March 5, 2013 at 4:55 pm

    Mau tanya.. Apakah ada makanan yang halal yg bisa dipilih di Asiatique ?

     
    • aremaronny

      March 17, 2013 at 12:23 am

      Saya sudah coba mencari mbak Lina, tapi kok belum ketemu yah. Mungkin saja saya yang tidak tahu Waktu itu akhirnya saya makan di KFC Asiatique.

       
  4. Cumi MzToro

    March 8, 2013 at 11:00 am

    Budha tidur nya selalu di selimutin biar ngak kepanasan dan keujanan, bisa jadi sebulan sekali di lulur yaaa :). Jadi kangen ayuthaya nich ……

     
    • aremaronny

      March 16, 2013 at 7:14 pm

      He he he bisa aja mas Cumi. Informasi tentang Pilipinanya berguna banget mas untuk perjalanan saya bulan September, thank’s ya..

       
      • cumilebay.com

        May 6, 2013 at 10:13 am

        Belum lengkap nulis ttg filipina nya, keburu males 😦

         
      • aremaronny

        May 7, 2013 at 6:07 am

        Ayo dong jangan males..soalnya saya butuh info Filipinanya :).

         
  5. ria

    March 18, 2013 at 10:26 am

    Wihh critnya lengkapp bgt mba.. Jdi pngen kliling dunia nih,, tpi biaya nya kurang,, heheh,, oya klo mw kya mba itu harus gimana yah? Mkdunya klo mw nyari2 tiket2 murah sma penginapan gtu.. †h♌ñkγ({})ü mba

     
  6. rucksack-traveler

    March 25, 2013 at 10:04 am

    Dulu saya keliling ayutthaya dengan gowes sepeda sampe keling, tapi gak sempet ke floating market nya…orang ayuttahaya ramah-ramah dan buah-buahan nya segar! sempet debat sama yang jualan buah…bilangnya thirty baht, sya pikir kok mahal, padahal dibangkok cm 20 baht an..hehehe….saya ulang 3x…thirty? thirty? thirty?…eh penjualnya liatin koin an 20 baht an..nah kan! its twenty not thirty..hahaha, ketawa bareng….what a such an experience!

    Maafkan saya, karena saya berbuat curang..hampir ke semua temple di ayuttahaya saya tidak bayar tiket masuk…karena saya dikira orang thailand dan setiap di pintu gerbang, saya langsung bidik kamera langsung berjalan kedalam, alhasil setelah di dalam..saya ngacir…jadi gak bayar dah!

     
    • aremaronny

      March 26, 2013 at 6:17 am

      Ha ha ha…hebat banget kakimu, apalagi liat kotanya yang begitu luas yah. Di Ayutthaya ini kami sering kesasar padahal peta kotanya sangat sederhana. Untung sering ketemu orang-orang baik yang setiap kali ditanya malah kita diantar langsung ngikutin sepeda motornya. Mungkin daripada pusing-pusing ngomong Inggris ya :).

       
  7. rucksack-traveler

    March 26, 2013 at 5:02 pm

    Ayutthaya gampang kok, cuma lurus-lurus doang…saya cm kesasar di wat lokaya sutharam, sayang saya kgk sempet ke Bang Phu In.

    hahaha..saya tiap bekpek berubah jadi kuda…lebih gila nya karena kesasar, jalan kaki dari Golden Tempel, tiba-tiba sampe di Giant Swing dan berakhir di deket monumen kebebasan kawasan khaosan, dan kembali ke hostel di soi rambuttri dan besokannya lanjut lagi jalan kaki dari Vimanmek Mansion jalan ke Marble Temple dan lanjut lagi jalan kaki ke Victory Monument

     
    • aremaronny

      March 27, 2013 at 6:49 am

      Ha ha ha…Ya Allah jadi jalan ya dari Vimanmek ke Victory Monument padahal kan jauh..he he..mungkin sudah waktunya bagi kita untuk bei alat GPS semacam garmin gitu yah..tapi bukan backpacker namanya kalau tidak pernah merasakan kesasar ya..

       
  8. rucksack-traveler

    March 27, 2013 at 12:50 pm

    iya, jauh bener…jalan bareng bule, langkah mereka cepet bener, saya ketinggalan mulu…sampe di erawan shrine tumbang dengan jaya, gelosoran di salah satu sudut…gempor sukses sampe hostel balseman

     
    • aremaronny

      March 28, 2013 at 6:26 am

      Ha ha ha..bule adalah orang yang harus kau hindari saat walking tour atau naik sepeda..wk wk wk. Waktu ikut Great Ocean Road Tour di Melbourne, satu mobil bareng bule semua. Beuh itu, kita ketinggalan terus. Sampai pada satu tempat pemberhentian kita bertekad harus mengalahkan bule-bule itu. Saat van dibuka. kita turun duluan dan jalan-jalan cepat-cepat, biasanya pipis dulu, ini sudah gak pake mampir ke Toilet. Jalan cepat aja gak pake tolah-toleh dan hasilnya…kita tetep aja ketinggalan dan naik van paling akhir :).

       
  9. Surya

    April 2, 2013 at 7:53 am

    Wah, liputan Ayutthaya ala Jejakvicky keren. Eh, tempat penyewaan sepedanya dimana tuh mbak. Dimananya stasiun? Kalau aku dulu nyewa kendaraan plus sopirnya. Awalnya kukirain tuk-tuk, eh ternyata Corolla Altis. Tapi ya mahal, 700 Baht, hiks hiks
    Tapi seru naik motor deh, bisa ekplore habis..

     
    • aremaronny

      April 2, 2013 at 3:35 pm

      Tempat persewaan sepeda motornya ada didepan stasiun kereta mas Surya. Wee enak dong kalau sewa mobil plus sopirnya jadi gak susah-susah cari arah.

       
  10. Surya

    April 2, 2013 at 7:55 am

    Tertarik sama Asiatique The Riverfront. Tempatnya keren kayak di sekitarnya Merlion Singapore atau Clarke Quay Singapore ya mbak. Kayaknya kalau ke Bangkok lg itu tempat tujuan utama deh, bagus buat hunting foto..
    Terima kasih infonya mbak

     
    • aremaronny

      April 2, 2013 at 3:36 pm

      He he bagus buat hunting foto tapi tidak bagus buat belanja :).

       
      • mayaaa

        November 23, 2014 at 5:36 am

        Oh harganya lbh mahal ya mba?tp lucu2 ga?spt handmade gitu atau produk pasaran?

         
      • aremaronny

        November 24, 2014 at 5:03 pm

        Ada beberapa yang lucu-lucu mbak, tapi kebanyakan seperti produk pasaran.

         
  11. Nurul

    April 3, 2013 at 3:42 pm

    Salam Arema mbak he he he , iseng2 nemu blog jadi inget ke Ayuthayya Agustus thn kemarin , saya pilih naik kereta express yg VIP ber AC biar adem … eh nggak taunya malah ketiduran di kereta dan bablas sampai 1 stasiun berikutnya ha ha ha kacau deh akhirnya harus numpang kereta lagi balik ke Ayuthayya wal hasil explore kota kurang dari 3 jam puter2 sewa tuk-tuk. demi mengejar kereta ke Bangkok jam 5 sore

     
    • aremaronny

      April 4, 2013 at 6:30 am

      Ha ha ha halo mbak Nurul kalau mbak berlokasi di Malang, ayuk gabung dengan kita di Backpacker Dunia Malang http://www.facebook.com/groups/263714413750696/. Molor di kereta dan di mobil itu juga jadi kerjaan saya mbak, untungnya saya nggak pernah kelewatan, biasanya sih melek, lompat dan langsung terbirit-birit turun..he he he

       
  12. Nurul

    April 4, 2013 at 10:38 am

    Ok mbak , thanks invite-nya …. ntar aku gabung yak pasti seru deh punya komunitas baru , ditunggu ya Mbak !

     
    • aremaronny

      April 4, 2013 at 8:31 pm

      Iya mbak Nurul, saya juga senang kalau mbak mau join. Biasanya kita gathering setiap bulan untuk sharing informasi seputar traveling..

       
  13. Davin Sebastian

    April 15, 2013 at 12:40 am

    mbak bole tanya, saya 19 april ini mau ke bangkok, dan rencana sampai kira2 di don mueang jam 20-21.00 an.. kira2 transport apa yah yg sesuai ke nasa vegas ?

    mau nyoba backpack sama teman kesana 😀

    thank you

     
    • aremaronny

      April 15, 2013 at 12:54 pm

      Mending mas naik shuttle bus gratisnya Air Asia ke Suvarnabhumi. Dari Suvarnabhumi baru naik City Line ke Nasa Vegas.

       
      • Davin Sebastian

        April 15, 2013 at 11:49 pm

        jauh ngga mba dari don mueang ke suvarnabhumi ?? rencana sih malem langsung ke asiatique..

        pesawat nya dimajuin jadi sampe disana jam 7 maleman..

        thx~

         
      • aremaronny

        April 16, 2013 at 11:40 am

        Don Mueang – Suvarnabhumi berjarak kurang lebih 45 km atau 45 menit kalau lalu lintas lancar

         
  14. Febrian Hendra

    June 12, 2013 at 9:38 am

    Td malam hujan di Bangkok ketika kami mau ke Asiatique. Udah dekil kayak babu. Dr National stadium kita naik BTS ke Saphan Taksin. Sempet ragu mau naik BTs karena ramenya rekkk…. Kebetulan kami dr Siam Paragorn. Sudahlah barang belanja banyak, rame org pula plus gak ngrti sama cara BTS nya di sini. Tanya penduduk lokalnya juga mereka gak iso bahasa inggris. Haduh,…. Hahaha….. Akhirnya tanya petugas penukaran uang deh. Dr Saphan Taksin kami naik boat ke Asiatique tp dgn kondisi badai! Kebayang dong gimana was-wasnya takut kenapa2 secara Chao Praya itu kayaknya dalemmmmmm banget. Hahaha….. Tp the worst part is…. Ketika mau pulang ke hotel kami yang ada di Thanon Sam Sean Sok Hoi gak ada satupun taksi yang mau ngangkut kami… Hiks. Its been 2 hours for me to standing dan kehujanan secara kami gak bawa payung… Untung ada 2 org pemuda thai yanga baikkk banget mau nego2 taksi dan kami syaratkan harus pake meter. Alhamdulillah, dapat juga tentunya pemuda tadi kami kasih tip 20 Baht. Hehehe….. What an adventure.

     
    • aremaronny

      June 13, 2013 at 2:59 pm

      Bener-bener What An Adventure yah….tapi seneng kan…:)

       
  15. utie

    June 18, 2013 at 6:24 pm

    mba, untuk naik Bangkok Eye tarifnya brp yah ? makasih 🙂

     
  16. arieharsa

    August 31, 2013 at 9:41 pm

    trm kasih utk penulis blog ini,mba vicky ya? salam kenal hehe
    sy sdh lama berencana jalan ke thailand,dan sy jg sdh lama ngintip blog ini yg isinya sgt informatif bgt. keren! makasih ya mba sdh bagi2 ilmunya
    kebtln sy jg berencana pergi ke ayutthaya nggak pake tur2an,jatuh2nya mahal bgt kynya ya…apalag yg pake perahu itu,asik sih kynya tp hrgnya ga asik bgt hahaha

     
    • aremaronny

      August 31, 2013 at 10:01 pm

      He he he bener mas Arief. Terima kasih juga karena telah mampir ke blog saya 🙂

       
  17. Zachbiel

    October 2, 2013 at 3:17 pm

    Mbak, kalo rute dari asiatique balik ke saphan taksin gimana yah? Apa naik boat gratis yang tadi lagi? Atau ada option lain? Mohon infonya.. Makasih

     
    • aremaronny

      October 2, 2013 at 3:29 pm

      Bisa naik boat gratis lagi mas Zachbiel.

       
  18. sakawulan

    October 2, 2013 at 3:35 pm

    Mas mau nanya, itu lokasi temple satu ke temple lainnya jauh ga? harus pake motor ya? kalau pke sepedah dari stasiun bisa ke lokasi yg mas kunjungin ga? makaaasiii 😀

     
    • aremaronny

      October 2, 2013 at 7:16 pm

      Pakai sepeda pancal juga bisa mbak tapi lebih capek. Sran saya sih sewa motor aja karena jarak wat yang satu ke yang lain agak jauh

       
      • sakawulan

        October 2, 2013 at 9:22 pm

        Oh gitu… Oke mba makasih byk infonya. Maaf td aku manggil mas ==, hehehe sangat bermanfaat 🙂

         
  19. arieharsa

    October 15, 2013 at 2:52 pm

    Halo mb vicky…ini hr terakhir sy di bangkok sejak dr tgl 9 kmrn dan bsk sy akan kembali ke Makassar via jkt. Semua data dan informasi di blog ini sgt membantu sekali. Semua informasi yg mbak tuliskan mjd referensi sy. Cm sayangnya sy tdk sempat ke Khaosan krn pd hr pertama dgn jadwal ke Grand Palace pasukan sy sdh pd kecapekan. Mau balik lg ke daerah sana jg sdh males dan bs mengganggu daftar itinerary yg sdh sy buat. Sy jg mengunjungi Ayutthaya dan jg sewa motor spt yg mb vicky infokan. Wau…bnr2 pengalaman luar biasa di bangkok. Petualangan yg sgt mengasyikkan. Sy hanya tersentuh taksi ketika landing di Don Mueang. Rencana mau naik kereta komuter tp sayang ketinggalan kereta dan kereta berikutnya datang 1jam lg,kelamaan…anak sy dah mulai gelisah hehehe shg sy putuskan utk sgr melanjutkan perjalanan ke hotel dgn menggunakan taksi.
    Selama di bangkok baru 2x naik tuk2. Selebihnya naik skytrain dan jalan kaki kemana-mana. Ada 1 sarana transport yg blm mbak sebutkan di blog ini (mungkin blm tertulis atau sy yg kelewatan) yaitu sarana trasportasi sungai/khlong. Sy sempat naik kapal khlong ini bolak balik pratunam-ratchatewi,shg kalo dr hotel mau ke MBK atau Jim Thompson misalnya…sy naiknya kapal khlong ini,krn kalo pae BTS jd muter2 dan mahal. Naik kapal ini cukup membayar 10 Baht per org dewasa,anak2 gratis. Sy tinggal di daerah pratunam dkt dgn Bayoke Sky dan BTS Ratchaprarop.
    Utk semua informasi yg telah mbak bagikan sy ucapkan trm kasih…semoga ilmu yg dibagikan ini mjd nilai ibadah bagi mb vicky hehe…amin…

     
    • aremaronny

      October 16, 2013 at 9:29 am

      Terima kasih mas Arie atas tambahan informasinya. Senang sekali bahwa semua catatan perjalanan saya ini tidak sia-sia dan bisa membantu perjalanan mas 🙂

       
  20. stella

    October 16, 2013 at 12:42 pm

    Mas Arie mohon info nya kalau saya nginep di hotel asia (lokasi di Ratchatewi) mau ke pratunam market,bisa naik khlong ini juga ya?

     
    • arieharsa

      October 17, 2013 at 8:55 am

      @mb stela :
      Bs mbak,mb stela tinggal jalan aja ke arah mbk,ikuti jalur bts,seblm ketemu per4an nanti ada jembatan,nah dibwh jembatan itulah dermaganya berada. Mb nyebrang dulu dijembatan itu krn letak dermaganya ada di sisi seberang sungai kalo dilihat dari posisi hotel asia. Stlh jalan menurun (stlh nyeberang) mb nanti belok kanan berbalik arah,akaj ada bbro warung yg berjualan, jalan trs nanti akan msk ky semacam tenda/atap seng gitu,ambil yg kiri,dah keliatan dermaganya. Selamat mencb mb.
      Dari dermaga ini bs jg ke Bobae market mb didaerah mahanak sana (arah ke grand palace)

       
      • stella

        November 15, 2013 at 11:21 am

        Okee Mas Arie..info nya helpful banget.. tp aman ga ya mas klo naik khlong ini saat malam hari? karena saya sampe bangkok sekitar jam 9 malam dan rencana mau langsung ke pratunam market setelah check in hotel (taruh barang dulu hehehe)..

         
      • arieharsa

        November 15, 2013 at 12:34 pm

        @mb stella
        Nah kalo mlm sy ga tau mb…sampe jam brp dia beroperasi. Kalo amannya sih aman2 aja kynya. Byk org kok

         
      • aremaronny

        November 15, 2013 at 2:50 pm

        Beneran nih mbak Stella, malam-malam mau ke pasar?

         
    • arieharsa

      October 17, 2013 at 9:20 am

      Tambahan :
      Dari pier itu cm sekali aja ke pier berikutnya di pratunam. Cm beda 1 dermaga aja

       
  21. dwiyo heru waskito

    October 22, 2013 at 11:22 am

    Terimakasih mbak Vicky atas informasinya yang jelas dan gamblang sehingga memudahkan siapa saja yang akan trip ke Bangkok (asal bisa baca)

     
    • aremaronny

      October 22, 2013 at 1:51 pm

      Terima kasih juga mas Heru karena sudah mau mampir disini

       
      • martha surjosumirat

        November 12, 2013 at 11:15 am

        Terima kasih untuk informasi perjalanannya , sehingga banyak membantu bagi yang akan berkungjung ke tempat ini.

         
      • aremaronny

        November 12, 2013 at 3:47 pm

        Terima kasih mbak Martha…

         
  22. tya

    January 8, 2014 at 2:21 am

    mbak vicky, saya berencana ke bangkok untuk 4 hari 3 malam, mohon petunjuk mengenai itinerary saya:
    hari 1
    pesawat saya 7.20,tiba dibangkok 10.45…
    dr don mueang airport->platinum shopping mall-> check in hotel nasa vegas-> dinner cruise

    hari 2
    grand palace, Wat Phra Kaew, wat pho, wat arun

    hari 3
    siam discovery (museum madame tussaud)->MBK->Jim thompson house-> thai massage

    hari 4
    chek out hotel-> Vimanmek Mansion Museum->Ananta Samakhom Throne Hall->Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall-> Royal Elephant National Museum ->don mueang airport

    mbak vicky sebenarnya saya pengen bgt ke Ayutthaya di hari terakhir tetapi tiket pesawat saya pukul 20.55. apakah memungkin kan untuk saya kesana..

    ini alternatif itinerary saya..
    Hari 1:
    dr don mueang airport->platinum shopping mall->MBK-> check in hotel nasa vegas-> dinner cruise

    hari 2:
    grand palace, Wat Phra Kaew, wat pho, wat arun

    hari 3
    siam discovery (museum madame tussaud)-> Vimanmek Mansion Museum->Ananta Samakhom Throne Hall->Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall

    hari 4:
    check out hotel-> Ayutthaya-> don mueang airport…

    mohon bantuannya, saya baru pertama kali ke bangkok…
    terima kasih

     
    • aremaronny

      January 8, 2014 at 12:23 pm

      Halo mbak Tya, itinnya sudah bagus banget, santai tapi tidak meninggalkan atraksi utamanya. Ayuthaya dibutuhkan waktu seharian mbak, saran saya jangan dibarengkan dengan waktu pulang ke Indonesia karena kereta Ayuthaya – Bangkok suka molor jadwalnya. Kalau pengen kesana coba ditukar dengan hari ke 3 atau hari ke 2.

       
  23. tya

    January 8, 2014 at 4:45 pm

    makasih masukannya mbak….
    setelah dipikir2 saya hapus ayuthaya dari itin saya mbak…
    ini dia itin saya:
    Hari 1:
    dr don mueang airport-> Pratunam Market ->platinum shopping mall-> check in hotel nasa vegas-> dinner cruise

    hari 2:
    siam discovery (museum madame tussaud),siam center-> MBK->asiathiq

    hari 3
    grand palace, Wat Phra Kaew, wat pho, wat arun ->khao san road (kuliner+thai massage)

    hari 4:
    check out hotel->)-> Vimanmek Mansion Museum->Ananta Samakhom Throne Hall->Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall -> don mueang airport…

    mbak moleh minta info lagi ga?
    1. kira-kira itinerary saya yg baru ini gmn mbak?

    2. transport dr platinum shoping mall ke nasa vegas naik apa?

    3. dari Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall ke airport naik apa?

    4. saya bingung di hari ke-4 krn sudah check out tentunya barang bawaan banyak, sebaiknya barang dititip di resepsionis aja, lalu saya ke Vimanmek Mansion Museum->Ananta Samakhom Throne Hall->Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall, setelah itu kembali ke hotel ambil barang di resepsionis kemudian langsung ke airport? atau saya bawa aja barang semuanya ke vimanmek mansion titip di penitipan barang,,,,dari sana baru ke airport? tapi apakah lokernya cukup besar untuk dimasuki ransel backpacker ukuran besar dan koper kecil?

    maaf ya mbak banyak bgt nanyanya.. makasih bgt bgt bgt loh…

     
  24. sangmane

    March 19, 2015 at 9:53 pm

    waah baca blog ini kayak sudah jalan2 ke thailand … ditunggu posting an selanjutnya

     
    • Vicky Kurniawan

      March 26, 2015 at 6:24 pm

      Terima kasih sudah mampir kesini ya mas

       
  25. Listya

    April 19, 2015 at 1:37 am

    Mba.. Kalo ga punya sim internasional, aman gak sewa motor di ayutthaya???

     
    • Vicky Kurniawan

      April 20, 2015 at 9:05 am

      Aman mbak Listya. Waktu itu suami saya hanya bawa SIM Indonesia. Itu aja sama tukang sewa motornya tidak ditanyai apa-apa 🙂

       
  26. geLintang

    November 14, 2015 at 11:43 pm

    kompliiiitttt,,,, makasiiihhh 😀

     
    • Vicky Kurniawan

      November 16, 2015 at 12:41 am

      Terima kasih sudah mampir ya mbak Dini

       
  27. cerita Travel

    May 11, 2016 at 5:46 pm

    nice sharing

     
  28. Dewie Anggraenii

    May 30, 2016 at 11:45 am

    mba adain trip ke thailand dong?saya mau pengen banget ksana tp ga da guide

     
    • Vicky Kurniawan

      May 30, 2016 at 9:47 pm

      He he he ikutin jejak saya aja pasti bisa…

       
  29. helmi

    September 30, 2016 at 1:34 am

    mba pas di asiatique kok nga naik boat lagi sh pulangnya.memang bisa yah dari asiatique langsung naik taxi,nga perlu naik boat lagi ke thaksin pier?mohon pencerahannya .terima kasih

     
    • Vicky Kurniawan

      September 30, 2016 at 9:30 pm

      Iya pulangnya nggak naik boat lagi soalnya kemalaman dan dari hasil itung-itungan waktu dan biaya kalau perginya berempat lebih murah pulangnya naik taksi :).

       

Leave a comment