Oleh : Vicky Kurniawan
Australia….sebuah destinasi yang dekat tapi jauh dari jangkauan. Disamping visanya yang mahal, tiket pesawat dan biaya hidupnya benar-benar bisa membuat kantong kering kerontang. Jadi begitulah, saya menempatkannya jauh-jauh dari daftar destinasi yang selama ini selalu diisi dengan negara-negara yang masih terjangkau kantong pegawai saya. Ketika Air Asia mengadakan promo bulan Mei 2011, saya sudah bertekad akan pergi ke India maka dibelilah tiket Surabaya-Kuala Lumpur pulang pergi (Rp. 275.000) disusul tiket Kuala Lumpur-Mumbai yang saat itu berharga Rp. 93.000 sekali jalan. Karena berencana pulang dari New Delhi, maka bulan November 2011 saat Air Asia mengadakan promo lagi dibeli juga tiket New Delhi-Kuala Lumpur seharga Rp. 686.000,- sekali jalan. Dengan tiket sudah di tangan wajarlah kalau saya mulai bermimpi tentang India. Mulai dari membeli buku panduan Lonely Planet yang harganya naudzubillah, tanya-tanya di grup backpacker sampai menyusun itinerary yang lengkap dan detail sudah saya lakukan demi mimpi itu.
Tapi sekitaran bulan Januari, Air Asia akhirnya dengan sukses membangunkan mimpi India saya dengan menutup rute Kuala Lumpur-Mumbai dan New Delhi-Kuala Lumpur. Baiknya, mereka menawarkan 3 opsi yang semuanya tidak dikenakan biaya tambahan: (1). ganti uang (saya tolak mentah-mentah karena tiketnya cuman seharga sejuta). (2). ganti maskapai (tawaran yang menggiurkan, kapan lagi bisa terbang pakai Malaysia Airlines yang lengkap dengan bagasi dan makan secara saya tidak pernah beli keduanya di Air Asia). (3). ganti rute Air Asia X yang lain (tawaran yang sangat WOW…). Setelah sedikit cari-cari ternyata dari sekian banyak rute penerbangan Air Asia X tampaknya rute ke Australia-lah (terutama Sydney dan Melbourne) yang masuk dalam kategori mahal. Dengan budget airlines-pun harganya masih berkisar antara 7 sampai 8 juta. Jadi akhirnya kami (saya dan suami, teman backpack setia saya) gambling saja memutuskan mengambil pilihan ke 3 dengan Sydney dan Melbourne sebagai destinasinya. Kapan lagi yah terbang ke kedua kota itu hanya dengan sejuta rupiah. Sebuah keputusan yang bukan tanpa risiko, karena kalau visanya tidak keluar kami malah kehilangan semuanya. Tidak juga ke India apalagi ke Australia dan tidak melihat rumah Sharukh Khan ataupun rumah kangguru :).
Perjuangan kami yang pertama adalah merubah tiket. Walaupun Air Asia sudah memberikan pilihan sungguh tidak gampang bagi kami dan mereka mencapai kata sepakat. Apalagi kami masih punya tiket Surabaya-Kuala Lumpur pulang pergi yang harus disesuaikan juga jadwalnya. Sebenarnya mereka bisa saja tidak menghiraukan jadwal tiket SUB-KUL kami karena belinya tidak Fly-Through tapi terpisah. Tapi Air Asia memang super duper baiknya. Akhirnya setelah saling bersilat e-mail, 3 minggu sebelum tanggal keberangkatan sampailah di inbox kami tiket Kuala Lumpur-Sydney (sebagai pengganti tiket KL-Mumbai) dan pulangnya Melbourne-Kuala Lumpur (sebagai pengganti New Delhi-KL) dengan jadwal sempurna yang sudah disesuaikan dengan tiket Surabaya-Kuala Lumpur kami. Weeee…pokoknya tidak kapok deh beli tiket Air Asia lagi :).
Perjuangan yang kedua adalah mengurus visa dalam waktu yang singkat. Perlu waktu satu minggu bagi kami untuk memenuhi segala dokumen persyaratan visa sehingga praktis hanya 2 minggu yang tersisa untuk mulai apply ke kedutaannya. Belum pernah pengalaman mengurus visa (kecuali VOA) ternyata bikin deg-degan juga apalagi harga visanya yang selangit jadi semakin banyak harga yang sudah dipertaruhkan. Tapi yah namanya rejeki, ketika paspor sudah diterima dengan sticker visa didalamnya baru deh bisa lompat-lompatan seperti kangguru. Perjuangan kami mengurus visa kilat bisa dibaca disini.
Perjuangan yang ketiga tidak lain dan tidak bukan adalah membuat itinerary. Seperti juga menulis, dalam membuat itinerary saya selalu tergantung mood. Jadi tidak bisa tergesa-gesa. Biasanya saya bertapa dulu di sebuah gua sambil membaca setumpuk buku panduan, riset sana-sini di internet sambil menunggu ilham dari langit tempat tujuan mana yang dipilih (he he seperti cari nomer aja). Pokoknya saya slow banget kalau soal iten. Nah sekarang dalam waktu 3 minggu disamping keringetan ngurus visa, saya juga harus menyiapkan iten yang lengkap dengan alokasi biaya, tempat-tempat yang akan dituju serta jalur-jalurnya. Semakin lama membuat itinerary tentang Australia semakin stress lah saya melihat anggarannya yang bikin keder kantong. Bayangkan, setelah membuat itinerary India dengan harga-harganya yang serba murah (kadang melotot tidak percaya saking murahnya) sekarang membuat iten Australia yang bikin mata saya jadi tambah melotot saking mahalnya.
Anyway, perjuangan diatas akhirnya tidak sia-sia. Saya berhasil menuntaskan perjalanan selama 9 hari keliling Sydney dan Melbourne dari tanggal 10 s/d 18 April 2012 tanpa hambatan yang berarti. Bahagianya, hampir semua destinasi yang saya inginkan dapat tercapai (kecuali Canberra :(..ihiks..ihiks..). Sedihnya, pengeluarannya ternyata juga beda-beda tipis dengan yang dianggarkan (kalau soal budget, I really hate when I’m right). Perjalanan yang menguras tabungan saya dan tetangga ini menghabiskan biaya sekitar Rp.9, 5 juta rupiah per orang (asumsi nilai tukar AUD$ Rp. 9.800) dengan rincian sebagi berikut : Tiket pesawat + Airport Tax (Juanda) Rp. 1.2 juta, Visa Rp. 1.3 juta, Makan Rp. 900.000, Transportasi Rp. 1,5 juta, Tiket atraksi Rp. 2.3 juta dan akomodasi Rp. 2,3 juta. Dari rincian diatas bisa dilihat bahwa tiket atraksi dan akomodasi berperan besar dalam membuat kantong bolong. Jadi inilah tips berhemat ala chef Farah bila jalan-jalan ke Australia :
- Rajin-rajinlah mencari tiket pesawat promo. Entah apa yang terjadi bila saya dapat tiket pesawat dengan harga normal, bisa-bisa saya tidak gajian 2 tahun untuk bayar hutang. Tapi teman, sehebat-hebatnya dirimu dapat tiket promo, nggak bakalan deh dapat semurah saya terbang ke Australia dengan hanya 1 juta (ih sombong bin sirik entar kualat lho :)).
- Sebisa mungkin uruslah visa sendiri bila dirimu punya jantung cadangan dan tidak punya darah tinggi.
- Cari hostel yang peralatan dapurnya lengkap, jadi kamu bisa masak sendiri. Kegiatan masak memasak ini memang benar-benar bisa menghemat biaya makan. Kalau biasanya sekali makan Rp. 100.000 (kira-kira AUD$ 10), dengan masak sendiri bisa bertahan 2-3 hari apalagi kalau kamu tidak keberatan makan nasi, telur, mie setiap pagi dan malam :).

Sydney Central YHA salah satu Hostel yang memiliki fasilitas dapur yang lengkap (Photo By : ytravelblog.com)
- Masih berkaitan dengan soal makan, bila makan diluar biasanya porsi yang disediakan selalu banyak (maklum porsi bule atau kuli?). Kalau kamu pergi berdua tentunya tidak masalah karena bisa sepiring berdua seperti orang pacaran. Tapi kalau perginya sendirian, bawa saja kotak makanan untuk menyimpan sisa makanan yang tidak habis atau bisa juga dengan tidak malu minta dibungkus (restoran biasanya menyediakan kotak-kotak semacam ini). Lumayanlah tidak makan nasi, telur dan mie lagi :).
- Untuk menghemat biaya transport, sering-seringlah jalan kaki dan manfaatkanlah fasilitas-fasilitas transportasi gratis seperti Tourist Shuttle Bus dan City Circle Tram gratis di Melbourne dan Shutle Bus no. 555 di Sydney CBD. Tidak seperti saudara-saudaranya di Asia Tenggara, kendaraan umum disini tergolong mahal. Sekali naik bisa 30-40 ribuan walaupun dalam jarak dekat (biaya berdasarkan zona).
- Cari atraksi yang gratisan dan sebisa mungkin hindari atraksi berbayar. Jangan seperti saya yang selalu tertarik bila ada promo “bayar 1 dapat 4 wahana” :). Biasanya tuh di hostel sering sekali ada pengumuman yang gratis-gratis seperti itu mulai dari tur gratis sampai makan gratis jadi jangan lupa selalu pantengin terus buletin boardnya.
- Cari couch surfing yang bisa menyediakan akomodasi. Menginap di rumah teman atau saudara sangat membantu keadaan keuanganmu di Australia. Maklum akomodasi disini mahal sekali. Kalau biasanya saya bisa dapat sekamar dengan suami sekarang harus rela tinggal di dorm yang berisi 8 orang.
Jadi begitulah curhat panjang lebar saya. Baru kali ini beli tiket India tapi berangkatnya ke Australia. Bener-bener nggak nyambung dah..!!. Tapi benar sekali pepatah yang menyatakan “Manusia merencanakan dan Tuhanlah yang menentukan” and God really works in mysterious way. Sampai sekarangpun belum percaya kalau akhirnya saya bisa pergi ke Australia di tahun 2012.
Happy traveling….:).
indahmegandana
May 7, 2012 at 8:22 pm
Akhirnya keluar juga cerita australianya.
Subhanallah…mbak vicky kayaknya selalu beruntung,ya.bener-bener bikin iri…hehehe
Semoga saya juga bisa ke sana
indahmegandana
May 7, 2012 at 8:25 pm
Subhanallah..kayaknya mbak vicky selalu beruntung. bener-bener bikin iri…hehehe
semoga saya juga bisa kesana #mulaihiduphematdanmenabung
aremaronny
May 8, 2012 at 7:16 am
Ha ha ha terima kasih Indah. Saya yakin kamu pasti bisa. Yang penting bermimpi dulu nanti pasti ada jalan. Saya beli buku panduan Australia setahun yang lalu. Kadang-kadang kalau tidak ada kerjaan suka dibaca dan diliatin tuh gambar-gambarnya sambil mimpi pergi ke sana. Eh, Alhamdulillah kesampaian juga :).
Di Nie
May 10, 2012 at 4:17 pm
Seru ceritanya *angkat jempol tangan dan kaki 😀
aremaronny
May 10, 2012 at 10:03 pm
ha ha ha..terima kasih Dini…kalau semua diangkat nanti keguling dong..he he
Di Nie
May 12, 2012 at 6:42 pm
Sudah diantisipasi Mbak……ngangkat jempolnya sambil duduk biar ga keguling heheheh
Dhea
May 13, 2012 at 4:04 pm
Selamat sore Mba Vicky.
Kenalkan saya Dhea, reporter majalah Gogirl!.
Saya membaca review Mba Vicky ttg Batu Secret Zoo di blog mba (https://jejakvicky.wordpress.com/2011/08/18/bertemu-hiu-di-batu-secret-zoo/). Kebetulan saya ada rencana mau memasukkan Batu Secret Zoo ke artikel saya berikutnya. Kalau saya ingin bertanya2 seputar BSZ bisa mba?
Regards,
Dhea
dhea@gogirlmagazine.com
08179002451
aremaronny
May 13, 2012 at 5:58 pm
boleh mbak Dhea silakan saja alamatkan ke email saya Oktavi23@yahoo.com
indah2306
May 14, 2012 at 8:22 pm
Mana foto ku Ron! Haha
aremaronny
May 15, 2012 at 6:34 am
Belum mbak, mbak nanti masuk hari ke 2 :).
indah2306
May 15, 2012 at 10:52 am
Lhaa tau gitu nginep tempat ku ae yo..
Tapi yo ngono, kamar nya cuma 2 🙂
aremaronny
May 16, 2012 at 6:37 am
ha ha ha..nggaklah mbak, nanti merepotkan. Apalagi ronny kalau tidur suka ngorok dan makannya banyak. he he ..peace yo yang..:)
Mila Said
May 16, 2012 at 8:35 am
aku bener2 sirik sama tiket pesawat nya ituuuu…. aku PP bayar 3,5 juta huhuhuuuu…..
aremaronny
May 16, 2012 at 5:25 pm
ha ha ha..mil, promo AA terbaru cuman 2,5 juta, Surabaya – Kuala Lumpur -Melbourne pulang pergi :)..
indah2306
May 18, 2012 at 6:15 pm
Wah hebat ya, aku aja blm dapet ticket semurah itu, soalnya saban pulang mesti high season pas anak2 libur skul, tapi kalo sebentar aja emang lebih murah. Aku dulu paling murah 1500 an return 3 org plus 1 baby Denpasar -Sydney . Kalo ada info ticket murah kabarin yo… Siapa tau mau pulkam 🙂
aremaronny
May 19, 2012 at 4:05 pm
he he he halah itu kan cuma karena kena reroute mbak. AA lagi ada promo untuk tahun depan mbak. Coba di cek disini http://www.airasia.com/my/en/promotion/rr1280105b.page?mb
mahadewi
May 21, 2012 at 11:01 am
aduhh…bikin iriii banget…btw,kapan dung ke india nya mbak?
aremaronny
May 21, 2012 at 5:33 pm
he he he…belum kesampaian, nggak tau kapan tapi tetap terobsesi kepengen kesana 🙂
Bramantyo
May 25, 2012 at 6:31 pm
Mbak Vicky, tulisannya enak banget dibaca. Saya lagi bikin perencanaan juangka puanjaaaaaang buat jalan2 ke ustrali bareng anak bojo.Tulisan Mbak Vicky bikin saya semangat 45! Thanks alot ya!
aremaronny
May 26, 2012 at 2:05 am
Terima Kasih mas Bramantyo. Semoga jangka puanjaaaang-nya tidak panjang-panjang yah :).
shanty
July 15, 2012 at 5:53 pm
salam kenal mbak vicky, aku awal sept mau ke malay n taun depan mau ke aussie…jadi baca blog mbak vicky sangat membantu sekali, makasih yah….ohya, btw kalo buat ke sydney, bulan yang cocok dengan udara di Indo bulan apa yah? Mbak vicky bulan mei kan? masih dingin yah? makasih infonya yah….(fb: shanti ochan thea / http://www.shantiochan.blogspot.com)
aremaronny
July 16, 2012 at 12:24 pm
Waktu kesana bulan april saat musim gugur masih dingin banget dengan suhu antara 15-22 derajat celcius. Kalau mau cari suhu seperti di Indonesia berkunjunglah ke Sydney pada musim panas di bulan Desember sampai Pebruari karena suhu saat itu berkisar antara 19-26 derajat mbak. Tapi kadang juga naik sampai diatas 30 derajat.
rika dwj
August 10, 2012 at 12:44 pm
udh lama dibaca dan puluhan kali biar nanti lulus ujian..hehehe…makasih yaa sharingnya, sangat mendetail dan pasti sangat menbantu ( maaf baru komen…kelamaan yaa). mg2 crt melbournenya udh keluar sebelum aku berangkat
aremaronny
August 10, 2012 at 7:14 pm
Halo Rika..iya nih targetnya sih bulan september harus selesai semua..BTW, kapan berangkat?
shavi
December 4, 2012 at 9:41 pm
masha allah betpa beruntungnya kamu kak bisa dapet kejutan yg ga dikira2 pengen deh bisa kaya gt beli tiket kemana dapetnya kemana 😀
aremaronny
December 5, 2012 at 6:42 am
He he once in a lifetime kayaknya…
@s3l3t
March 21, 2013 at 9:28 am
kjika besar nati saya ingin ke sydney.,
aremaronny
March 22, 2013 at 6:17 am
Insyallah pasti terkabul. Pasang saja poster kota Sydney di dinding kamarmu sebagai penyemangat. Someday you will be there, believe me :).
Geetyong
March 29, 2013 at 8:21 am
ish…penerbangan saya ke Vietnam juga dicancell tp ga ada tuh opsi pindah rute. pdhl lumayan bisa ke OZ sejutaan doank tiketnya. tp stres klo mikirin biaya hidup di sana kali ya mba, bisa nangis darah ibu bapak saya di kampung 😀
Gitya
aremaronny
April 2, 2013 at 1:02 pm
He he he, mungkin angkatan saya terakhir kalinya AA menawarkan reroute, soalnya setelah itu dia cuman menawarkan Refund, Credit Shell, atau dipercepat.
Adrian
May 11, 2013 at 7:04 pm
Aku pertama kali ke luar negeri ya ke Aussie, di Adelaide tepatnya. Ke sana bulan Juni-Juli tahun 1993, kebetulan Om & Tante lagi studi di sana. Jaman segitu naik Garuda dari Juanda transit Bali, tau berapa harga tiketnya? 600rb pp berdua (kata Mama, soalnya kan tinggal ikut aja, ga ikut bayar). Di sana 3 minggu, makannya lebih sering masak sendiri, belanja di Asian Market (kata Mama cukup nyambel + lalapan, pokok sudah sampe Aussie). Kapan ya ke sana lagi?
aremaronny
May 13, 2013 at 6:23 am
Ha..ha..ha..murah banget tuh Adrian kalau cuman 600 rb, tahun 1993 yah..wee..itu aku baru lulus SMA kamu udah pergi ke Australia. Memang kalau mau ngirit harus masak sendiri dan benar kata mamamu, kalau belanja bahan makanan belinya di Asian Market karena harganya jauh lebih murah daripada supermarket seperti 7 eleven. Insyaallah kamu pasti bisa kesana lagi, biasanya kenangan masa kecil kuat banget kalau dijadikan motivasi.
sonthy
June 11, 2013 at 9:02 am
Mba, tolong infonya kira-kira minimum Saldo untuk tabungan kita berapa ya? (supaya bisa lolos di imigrasi)… heheheee…. soalnya saya & teman2 sudah siap tiket PP & hotelnya selama di Aussie (rencananya 3hari di Sydney & 3hari di Melbourne)… Tks before…
aremaronny
June 12, 2013 at 6:52 pm
Menurut teori sih 1 juta perhari, jadi kalau 6 hari yah 6 juta. Tapi untuk amannya sediakan saja 20 juta. Tapi sekali lagi yang dilihat disini bukan hanya saldonya tapi aliran dananya, teratur atau tidak.
Diah Mitasari (Mita)
December 28, 2013 at 11:34 am
Oh Darling, your blog is going be one of my best favorite :)….*hug Mba Viccy*
aremaronny
December 28, 2013 at 7:40 pm
He he he terima kasih…
hni
January 7, 2014 at 8:11 am
halo mba…
boleh share itin India yang tak (belum) jadi dipakai itu? Pengen banget ke India dan lagi tahap nyusun cari info. Well, so far ngumpuin info dulu. Baru cari temen seperjalanan dan tiketnya hehe… But India is one of my dream destinantion 🙂
Thank’s
aremaronny
January 7, 2014 at 3:27 pm
Boleh saja mbak Hani, tolong minta alamat e mailnya.
ghiet
April 22, 2014 at 11:15 pm
mba vicky, aussie salah satu impian saya niy… jd termotivasi ngumpulin uang buat pergi kesana…
bismillah i can go there…
ijin nyontek itin nya ya hehehe
sukses buat mba n fam…
aremaronny
April 23, 2014 at 1:07 pm
Ayo mbak, engkau pasti bisa.
Hati Hasanah
January 9, 2015 at 1:45 am
Terima kasih infonya mbak vicky…..
http://www.hatihasanah.com
Anis Hidayah
November 27, 2015 at 7:13 am
Hmmm,,, bener banget kalau ingin sedikit ribet,,,, pasti bisa jalan – jalan dengan biaya yang seminim mungkin 🙂
Vicky Kurniawan
November 28, 2015 at 7:34 pm
Betul itu mbak Anis
pipiet larasatie
February 21, 2016 at 9:18 am
Reblogged this on Pipiet's Blog and commented:
hehehe…duh lucu banget…niat ke India, terdampar di Australia. Well, life is full with surprises, right? Tinggal kita yang beradaptasi dan memanfaatkan kesempatan tersebut. Salut deh mbak Vicky 🙂
Vicky Kurniawan
February 21, 2016 at 8:46 pm
Terima kasih suah mampir ya mbak Pipiet….
pipiet larasatie
February 22, 2016 at 10:43 am
Sama sama ya Mbak…pengalamannya top bingit 🙂
Wahid
February 27, 2016 at 8:57 pm
Ane pengen banget tuh ngerasain backpacker ke Australia gimana rasanya yaa? hehehe
kali ada yg trtarik, share cost gitu
Vicky Kurniawan
February 29, 2016 at 3:27 pm
Ayo mas Wahid berangkat sendiri aja nggak usah nunggu teman. Nanti di Hostel pasti akan dapat teman.
ajad
July 18, 2016 at 11:17 am
mba boleh minta itin ke indianya ga?
Vicky Kurniawan
July 18, 2016 at 7:54 pm
Sayang saya belum pernah ke India jadi tidak sempat mengetes apakah itin yang sudah terlanjur saya buat sesuai atau tidak
lya
September 6, 2016 at 7:12 pm
Wahhh….itu di taon 2012.kl libuean tahun ini 2016 lbh bengkak lg dah….hrs sring2 bca tips n trikny nih….biar bs mnghemat.smg trcapai y Allah….jln2 k ausie…aamin…
Vicky Kurniawan
September 7, 2016 at 9:32 pm
Amin…semoga terkabul dan saya yakin pasti akan terkabul 🙂