Oleh : Vicky Kurniawan
Salah satu ketidaknyamanan dari tiket promo adalah jam terbangnya yang ajaib. Seperti jam terbang saya ke Manila ini, jam 00.25, jamnya kuntilanak buang anak. Tapi sekali lagi mengingat harga, rasanya berlebihan kalau mengeluh terlalu banyak 🙂 . Untung saja Cebu Pacific yang terkenal suka delay kali ini terbangnya tepat waktu dan nggak molor. Jadi dengan lancar jam 05.25 saya mendarat di bandara internasional Manila, Ninoy Aquino International Airport atau sering disingkat NAIA.
Ninoy Aquino International Airport (NAIA)
Terletak sekitar 7 km dari pusat kota, NAIA seperti juga Soekarno Hatta memiliki banyak terminal yang terpisah satu sama lain. Transportasi antar terminal juga dilayani dengan shuttle bus. Bersamaan dengan Clark International Airport, NAIA melayani penerbangan domestik dan internasional untuk area Manila. Hanya saja Clark International Airport lebih dikhususkan untuk penerbangan Low Cost Carrier karena landing fee-nya yang lebih rendah daripada NAIA.
NAIA memiliki 5 terminal dan Cebu Pacific bersama dengan Airphil Express menjadi tenant utama di Terminal 3. Terminal ini merupakan terminal terbaru dan terbesar dalam komplek NAIA. Pertama kali mempelajari transportasi di bandara ini, saya agak risau juga mengingat shuttle bisnya yang agak ruwet. Tapi untunglah, pesawat Cebu menuju Caticlan juga terbang dari terminal 3. Mungkin lain cerita kalau untuk penerbangan berikutnya saya harus naik Tiger yang mangkal di terminal 4. Saat riset tentang transportasi, saya menemukan satu blog yang cukup jelas menerangkan tentang Shuttle Bus yang menghubungkan terminal 1 sampai 3 NAIA. Nama blognya Directions On Web yang bisa diklik disini. Read the rest of this entry »