Oleh : Vicky Kurniawan
Setelah 3 hari di Singapura, malam ini kami berencana melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur dengan naik kereta malam. Setelah check out dan menitipkan tas kepada resepsionis hostel, kami melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tanjung Pagar untuk membeli tiket kereta ke Kuala Lumpur. Sengaja tas tidak dibawa karena berdasarkan informasi tidak ada penitipan tas di stasiun tersebut. Dari hostel kami naik bis menuju stasiun. Setelah malang melintang dengan MRT, ini pertama kalinya selama 3 hari kami naik bis umum. Naik bis sama mudahnya dengan naik MRT. Sebelum naik di haltenya tercantum rute dan harga, kita tinggal mencari tujuan dan nomor bis. Pembayaran dapat menggunakan kartu EZ Link atau uang tunai dengan jumlah pas karena supir tidak mau repot-repot dengan kembalian. Seluk beluk tentang jalur bis di Singapura dapat dilihat disini http://www.smrt.com.sg/buses/buses.asp.
Stasiun Tanjung Pagar
Stasiun ini juga biasa disebut Keppel Road railway station atau Singapore railway station. Merupakan milik Keretapi Tanah Melayu (KTM), operator kereta api Malaysia yang menyewa bangunan dan tanah disekitarnya selama 999 tahun (wow lama banget ya). Tapi menyusul perjanjian atara pemerintah Singapura dan Malaysia pada tahun 2010, per tanggal 1 Juli 2011 nanti bangunan stasiun ini tidak akan digunakan lagi (akan masuk sebagai bangunan konservasi) dan stasiunnya akan dipindahkan lebih mundur lagi di Woodlands Train Checkpoint. Memang sudah lama stasiun ini menjadi ‘bahan pertengkaran’ karena wilayahnya yang berada dalam area Singapura tapi masuk wilayah Malaysia. Akhirnya dicapai kesepakatan Read the rest of this entry »