RSS

Hari Ke-3 (Hongkong)

14 Nov

Oleh : Vicky Kurniawan

Terinspirasi salah satu judul film “Minggu Pagi Di Victoria Park” saya jadi sangat tertarik untuk memasukkan taman ini ke dalam daftar itinerary saya. Maka jadilah hari ke 3 ini rencananya akan kami habiskan untuk menjelajahi taman-taman di kota Hongkong. Disamping gratis, keluyuran di taman merupakan kegiatan favorit saya. Selain menyejukkan jiwa dan mata, mengamati orang yang lalu lalang di taman setidaknya memberikan sedikit gambaran tentang budaya warga setempat (cieh..sok..).

Hongkong Park

Setelah sarapan, jam 7 pagi seperti biasa kami sudah cabut dari hostel. Tujuan pertama adalah Victoria Park yang terletak di Hongkong Island. Dari stasiun Tsim Sha Tsui kami naik MTR sampai stasiun Admiralty, kemudian pindah jalur ke stasiun Tin Hau. Di Tin Hau keluar di exit A1 dan jalan kaki ke Victoria Park.

Victoria Park

Taman ini dinamai menurut Queen Victoria, Ratu Inggris yang patungnya diletakkan di gerbang utama yang menghadap jalan Causeway Road. Terkenal juga sebagai kampung orang Indonesia saking banyaknya TKW (BMI) yang sering ngumpul-ngumpul disini kalau hari Minggu. Dulunya taman ini merupakan tempat kongkow-kongkow para TKW Philipina, setelah kalah jumlah dengan TKW Indonesia mereka akhirnya memindahkan diri ke seputaran Statue Square di Central. Sebagai taman terbesar di Hongkong Island, taman ini memang memiliki fasilitas yang lengkap. Ada yang berbayar seperti : Bowling Green, Tennis Court tapi ada juga yang gratisan seperti : Children Playground, Basketball Court, Fitness Station dan Jogging Trail.

Patung Queen Victoria dan Sudut Tertawa Di Victoria Park

Pada saat saya keluyuran disini banyak sekali warga Hongkong yang berolahraga, ada yang jalan kaki, lari-lari tapi lebih banyak yang Tai Chi baik berkelompok atau sendiri-sendiri. Waktu yang tepat untuk mengunjungi taman ini adalah bulan Maret saat diadakan Hongkong Flower Show yang merubah Victoria Park menjadi taman sejuta bunga dan bulan September saat Mid Autumn Festival waktu diadakannya festival lampion di tempat ini.

Latihan Tai Chi (Lonely Planet) dan Flower Festivals di Victoria Park (Travelermania.com)

Setelah menjelajahi taman ini hampir kurang lebih 1 jam, kami berjalan kaki ke daerah Causeway Bay. Di tengah jalan, mampir dulu di Wellcome Supermarket untuk beli cemilan dan minuman. Dibandingkan dengan 7 Eleven, supermarket ini jauh lebih lengkap dan murah. Bahkan ada beberapa barang yang harganya lebih murah daripada supermarket Indonesia sebagai contoh : harga 1 kg anggur merah hanya HK$21 atau sekitar Rp. 25.000 saja.

Causeway Bay

Sebagai salah satu pusat belanja paling top di Hongkong, Causeway bay dipenuhi oleh berbagai macam mall. Ada yang besar macam Sogo dan Times Square tapi ada juga yang kecil seperti World Trade Centre dan Lee Gardens. Bukan hanya mall, bagi penggemar buku di tempat ini juga terdapat Hongkong Central Library dan bagi penggemar fotografi Causeway Bay Typhoon Shelter (Marina) merupakan tempat yang tepat untuk memotret Yachts dan China Junks Boats.

Suasana Causeway Bay Di Pagi Hari

Termasuk dalam salah satu tempat sewa mall termahal di dunia, jangan bayangkan area ini jalan-jalannya sebesar kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya atau Jakarta. Times Square, mall yang paling ngetop disana hanya terletak di jalan kecil dibelakang sebuah gedung. Untuk mencapai mall ini dari Victoria Park ikuti terus penunjuk jalan ke arah MTR Causeway Bay, masuk ke stasiun ini tapi jangan naik keretanya, jalan saja terus ke Exit A kemudian ikuti penunjuk arah ke Times Square.

Jardines Bazaar dan Jardine Crescent

Bila suka pasar terbuka, di area ini juga terdapat Jardine’s Bazaar yang menjual makanan kering tradisional dan Jardine’s Crescent yang menjual aksesoris, baju, tas dan sepatu. Kedua tempat ini dapat dicapai dari MTR Causeway Bay Exit F.

The Peak

Dari daerah Causeway Bay, kami naik MTR ke stasiun Admiralty. Di stasiun ini keluar di exit C1, jalan kaki sedikit ke depan Admiralty Garden dan Queensway Plaza kemudian naik bis No. 15 menuju The Peak. Perjalanan dengan bis selama 30 menit ini menawarkan lebih banyak pemandangan indah daripada naik The Peak Tram. Melewati Stubbs Road yang berkelok-kelok mengingatkan saya akan kelokan jalan Batu – Pujon, sempitnya sama cuman jalan yang ini lebih tahan longsor karena salah satu sisinya sudah di tembok. Untuk pemandangan yang maksimal, naik saja di tingkat atas (bisnya berbentuk Double Decker). Dari atas, kita akan melihat bagian belakang gedung-gedung di daerah Central, Wan Chai dan Causeway Bay dilatar belakangi pemandangan selat Victoria Harbour yang indah.

Pemandangan Dari Bis Menuju The Peak

Bis yang kami tumpangi berhenti di terminal bis The Peak Galleria, pusat perbelanjaan yang terletak persis di seberang Peak Tower. Shopping Centre dua lantai ini dipenuhi toko-toko yang berjualan baju, souvenir, dan perhiasan. Tidak ada yang menarik di tempat ini kecuali Viewing Deck-nya (terletak di lantai 3) yang berukuran lebih besar daripada deck serupa di  Peak Tower.  Sayangnya pemandangan ke arah Victoria Harbour di tempat ini terhalang oleh bangunan Peak Tower di depannya. Di Dekat The Peak Galleria ini terdapat Visitor Information Centre yang uniknya berada dalam trem kuno yang dulunya pernah beroperasi sampai tahun 1989.

Viewing Deck Di The Peak Galleria dan Visitor Information Centre

Dari The Peak Galleria, kami menyeberang menuju Lion Pavillion di Findley Path. Viewing deck bertingkat dua sumbangan dari The Lions Club Of Tai Ping Shan ini juga menawarkan pemandangan indah seputaran Hongkong dan jalur The Peak Tram. Sayangnya pavillion ini sangat sempit sehingga orang harus sabar menunggu diluar bila penuh.

Lion Pavillion

Setelah puas menikmati pemandangan dari Lion Pavillion, kami menuju Peak Tower. Gedung yang bagian atasnya berbentuk wajan ini didesain supaya tahan dengan kecepatan angin 270 km/h atau setara dengan Typhoon No.10 (maklum ini Hongkong, surganya Typhoon). Selain toko dan restoran, di Level P1 terdapat Museum Lilin Madame Tussaud dengan 100 koleksi boneka lilin dari para negarawan, olahragawan sampai artis dan seniman. Mulanya saya ingin beli tiket 3 in 1 combo package yang meliputi Single Peak Tram+Madame Tussaud+Sky Terrace, sayangnya saya tidak baca tulisan kecil di websitenya yang menyatakan bahwa Combo Tiket hanya bisa dibeli di Garden Road Peak Tram Terminus..ha ha (lha wong saya naiknya nggak pakai tram). Akhirnya, hanya beli tiket Madame Tussaudnya saja dan batal naik ke Sky Terrace.

The Peak Tower dan Suasana Di Dalamnya

Di museum lilim Madame Tussaud ini ada 2 patung yang menurut saya cukup unik yaitu patung lilin Miriam Yeung, artis dan penyanyi Hongkong, yang dipasangi sensor sehingga bisa tertawa dan patung Andy Lau yang terbuat dari silikon (dan bukan lilin) yang detak jantungnyapun bisa terdengar. Lebih jauh tentang museum lilin ini bisa diklik di http://www.madametussauds.com/HongKong/en/Default.aspx. Setelah hampir 2 jam berfoto narsis dengan para selebritis dunia itu, kami menuju viewing deck gratis di lantai 5 sebagai ganti karena tidak bisa naik ke Sky Terrace. Pemandangan dari sini walaupun tidak sespektakuler pemandangan dari Sky Terrace, cukup lumayan mengingat harganya yang gratis.

Cuma Sepinggang Yao Ming

Usai menikmati pemandangan dari lantai 5, kami turun ke terminal The Peak Tram. Dulunya orang mencemooh dan menertawai ketika Alexander Findlay Smith mengemukakan rencananya untuk membangun Trem yang bisa naik sampai ke The Peak. 7 tahun kemudian mereka juga ikut bangga ketika Trem pertama mulai berjalan. Walaupun usianya sudah ratusan tahun, tidak pernah terjadi kecelakaan di lintasan ini. Padahal lintasan sejauh 1,4 km yang dilalui memiliki tingkat kemiringan sampai 27 derajat dan lintasannya naik terus sampai ketinggian 396 mt diatas permukaan laut.

The Peak Tram Dari Luar Dan Dalam

Dari hasil surfing gambar-gambar dan cerita di internet, saya tertarik sekali untuk naik The Peak Tram. Jadi kami memutuskan pulangnya akan naik trem ini. Setelah bayar pakai Octopus Card bersama-sama turis yang lain siap-siap merasakan naik trem kuno ini. Bayangannya, saya akan naik trem tua di lintasan yang meliuk-liuk dengan pemandangan indah di sekitarnya pokoknya seperti Katon Bagaskara di Video Clip Negeri Di Awan deh he he he. Tapi yaiks..lagi-lagi meleset..karena kita naik waktu pulang, jadi jalannya mundur. Sempat terpikir di satu titik mungkin tremnya akan memutar, ternyata sampai perjalanan berakhir tremnya tetap jalan mundur. Lintasannya ternyata tidak meliuk-liuk tapi lurus dari atas ke bawah dan perjalanannya tidak lama hanya 7 menit. Jadi waktu sampai di terminusnya masih bengong, yaelah ternyata “cuman” segini aja rasanya naik trem terkenal seantero Hongkong (he he he). Website resmi The Peak dapat diakses di sini http://www.thepeak.com.hk/en/home.asp.

Hongkong Park

Begitu turun dari The Peak Tram, kami berjalan kaki ke arah kanan menuju Hongkong Park yang letaknya tidak begitu jauh dari terminal trem tersebut. Ada dua hal yang menjadikan taman seluas 8 hektar ini menjadi menarik. Pertama, adanya Edward Youde Aviary yang merupakan kandang burung terbesar di Hongkong. Kandang seluas 3000 m2 ditutupi jaring-jaring dengan ketinggian 30 mt. Di dalamnya pengunjung dapat menjelajahi kandang ini melalui jembatan kayu yang dipancangkan 10 mt dari permukaan tanah sehingga jarak pandang dengan burung-burung itu sangatlah dekat. Rasanya bukan seperti jalan-jalan di Hongkong tapi serasa berjalan di hutan hujan yang penuh burung berkicau. Melihat kandang burung ini saya jadi bangga sekaligus sedih karena dari 100 jenis burung yang ada kebanyakan malah berasal dari hutan Indonesia. Disini mereka dirawat dengan baik, tapi di negrinya sendiri malah disia-sia dengan penebangan hutan yang sembarangan.

Edward Youde Aviary Dari Luar Dan Dalam

Tempat kedua yang patut dikunjungi adalah Flagstaff House Museum of Tea Ware. Bagi penggemar keramik dan peralatan minum teh, museum ini merupakan tempat yang tepat untuk dikunjungi. Koleksinya meliputi sejumlah keramik dari jaman dinasti Song sampai Ming, juga peralatan minum teh antik baik yang terbuat dari porselen sampai yang terbuat dari Yixing Clay yang terkenal dengan warna-warninya. Menariknya lagi museum ini tiket masuknya gratis.

Flagstaff House Museum of Tea Ware dan Salah Satu Koleksi Uniknya

Dari Hongkong Park, kami jalan kaki kembali ke The Peak Tram Lower Terminus untuk naik bis 15 C yang pemberhentiannya persis berada di sebelah gedung ini. Bis berbentuk open deck ini (naik saja di tingkat atas) membawa kami ke Central Pier melewati daerah Central yang merupakan pusat bisnis Hongkong. Lumayan juga, dari atas bis kami bisa melihat gedung-gedung tinggi menjulang dan kesibukan orang yang lalu lalang di kawasan itu.

Turun di Central Pier, kami berjalan kaki menuju Central Pier No.2. Dari pelabuhan ini kami naik ferry (bisa bayar pakai Octopus) menyeberang ke Ma Wan Island tempat Ma Wan Park dan Noah’s Ark berada.

Ma Wan Island

Kami tiba di Ma Wan Island sekitar jam 3 sore. Perjalanan selama 15 menit menggunakan ferry sangatlah nyaman karena sepi penumpang dan tempat duduknya empuk (sampai hampir ketiduran). Untuk perjalanan sesingkat itu saja, di setiap tempat duduk disediakan pelampung yang terlipat rapi di setiap kursi. Sempat surprise juga, karena seumur-umur naik ferry menyeberangi selat Bali yang notabene durasinya lebih panjang dan lebih berbahaya tidak pernah kelihatan namanya pelampung di tiap kursi. Boro-boro pelampung, kursi saja terkadang tidak kebagian he he he..

Ferry Menuju Ma Wan Island

Dari Park Island Pier kami masih harus berjalan kurang lebih 600 mt menuju tengah pulau. Rencananya ada 3 tempat yang ingin kami kunjungi yaitu : Ma Wan Park, Noah’s Ark dan Ma Wan Tung Wan Beach. Ketiga tempat itu ternyata kurang istimewa atau masuk dalam kategori biasa saja. Ma Wan Park sebenarnya adalah taman yang bertema Fun and Learning. Di dalamnya banyak terdapat Outdoor Exhibition yang bertemakan pendidikan seperti Windmill Station, Heritage Center dan Hilltop Lookout. Sehingga diharapkan pengunjung (terutama anak-anak) dapat bermain sambil belajar.

Ma Wan Park

Sayangnya saat saya kesana, Noah’s Ark-nya sendiri malah tutup karena ada acara exhibition yang khusus dibuka untuk kalangan tertentu. Website resmi Noah’s Ark dapat dilihat disini http://www.noahsark.com.hk/eng/index.php . Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Ma Wan Tung Wan Beach. Terletak persis di bawah Tsing Ma Bridge, pantai ini memiliki pasir putih yang lembut dan airnya cukup jernih. Sayangnya, kami orang Indonesia dimana pantai-pantai yang dimiliki jauh lebih indah jadi lihat pantai segitu mah rasanya biasa.

Pintu Gerbang Noah's Ark dan Ma Wan Tung Wan Beach

Dalam perjalanan pulang ke Park Island Pier, kami mampir sebentar di supermarket Park N Shop untuk makan siang. Saat makan, angin berhembus cukup kencang sempat terpikir juga kalau ada Typhoon. Jadi setelah makan, cepat-cepat kembali ke pelabuhan untuk naik ferry ke Tsuen Wan Ferry Pier. Dari tempat ini jalan kaki sedikit ke MTR Tsuen Wan West dan naik MTR sampai Mei Foo kemudian interchange jalur merah ke stasiun Tsim Sha Tsui. Rencananya kami mau kembali dulu ke hostel untuk sholat dan istirahat sejenak sebelum menonton Symphony Of Light. Ternyata benar juga, begitu sampai di hostel sudah tertempel peringatan Typhoon Signals No.3.

Kowloon Park

Kami cukup beruntung karena hostel yang ditempati terletak sangat dekat dengan Kowloon Masjid and Islamic Centre yang merupakan satu dari empat masjid besar di Hongkong. Berada dalam satu komplek Kowloon Park, taman seluas 13 hektar yang merupakan oase ditengah hiruk pikuk daerah Tsim Sha Tsui yang ramai. Seperti taman-taman lain di Hongkong, taman ini juga memiliki fasilitas olahraga yang lengkap dan dua museum sebagai pelengkap. Sehabis sholat maghrib di Kowloon Masjid sebenarnya kami berencana ‘tengok-tengok’ sebentar ke Kowloon Park. Sayangnya saat itu hujan turun sehingga acara tengok-tengok jadi batal dan sembari berjalan ke Avenue Of The Star kami mampir dulu di Mirador Mansion dan Chungking Mansion.

Kowloon Park (Photo By : chinatravelguide.com)

Mirador Mansion dan Chungking Mansion

Terletak tidak jauh dari gedung Golden Crown Court, kedua gedung ini menjadi begitu terkemuka dengan banyaknya hostel murah yang berlokasi di dalamnnya. Di lantai bawah biasanya ditempati toko-toko, restoran dan money changer. Jangan tertipu dengan pintu masuknya yang terkesan kotor dan kumuh, beberapa hostel disini cukup bersih dan nyaman walaupun rata-rata kamarnya sempit dengan kasur yang keras. Di bagian bawah Chungking Mansion banyak terdapat restoran India yang halal dan sepertinya gedung ini memang dimonopoli oleh etnis India karena hampir semua pemilik tokonya orang India.

Pintu Masuk Chungking dan Mirador Mansion

Bila anda tidak sempat membeli souvenir di Ladies Market, ada sebuah toko souvenir di lantai bawah Mirador Mansion yang menurut saya harganya hampir sama. Sayangnya penjaganya ketus sekali, baru pegang-pegang kain sedikit tangan saya sudah dipukul sambil mengomel bahasa Cina (idih galak amat…untung udah belanja di Ladies Market). Setelah puas menjelajahi kedua gedung ini, kami berjalan kaki ke Avenue Of The Star untuk melihat pertunjukkan Symphony Of The Lights.

Symphony Of The Light

Pertunjukkan laser,lampu dan musik yang diikuti oleh 44 gedung di kedua sisi Victoria Harbour ini dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai pertunjukkan musik dan lampu permanen terbesar di dunia. Dengan durasi pertunjukkan selama kurang lebih 15 menit, Symphony Of The Light ini digelar setiap jam 8 malam. Tapi pertunjukkan sewaktu-waktu dapat dibatalkan bila pemerintah mengeluarkan Typhoon Signal No. 3 keatas. Ada 3 tempat terbaik untuk menyaksikan pertunjukkan ini. Pertama, di Avenue Of Stars. Kedua, di waterfront promenade diluar Golden Bauhinia Square di Wanchai dan Ketiga, sambil naik Star Ferry menyeberangi Victoria Harbour. Pertunjukkan ini biasanya disertai oleh narasi yang menerangkan tahap-tahap pertunjukkan. Di hari Senin, Rabu dan Jum’at digunakan bahasa Inggris sebagai narasinya, sedangkan Mandarin digunakan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu dan Cantonese setiap hari Minggu. Pada event-event tertentu seperti Natal dan Tahun Baru selain laser dan lampu juga ditambah dengan pertunjukkan kembang api.

A Symphony of Lights (Photo By : hlee810.com)

Sesampai di Avenue Of The Star kami duduk manis menunggu pertunjukkan dimulai. Sekitar 5 menit kemudian dikeluarkan pengumuman bahwa pertunjukkan dibatalkan karena Typhoon Signal-nya semakin meningkat. Yah, sudahlah memang belum rejeki…

Temple Street Night Market

Batal melihat Symphony Of The Light, kami berjalan kaki menuju stasiun Tsim Sha Tsui dan naik MTR ke stasiun Yau Ma Tei. Tujuan utama ingin melihat-lihat Temple Street Night Market salah satu pasar malam yang cukup terkemuka di Hongkong. Berlawanan dengan Ladies Market, pasar ini sering juga disebut Man Market karena banyaknya baju dan “barang-barang” pria yang dijual disana. Mulai dari Jeans, T-Shirt, jam tangan sampai barang-barang bekas.

Temple Street Night Market

Disini souvenir lebih sedikit macamnya dibanding di Ladies Market. Keunggulan utama pasar ini mungkin terletak pada deretan Food Stallnya. Berderet-deret Dai Pai Dong (warung makan pinggir jalan) terletak disini. Kebanyakan mereka menjual sea food, Mie dan Chinese Food dengan harga berkisar HK$40-70 perpiring. Hari sudah menjelang malam dan typhoon signal meningkat menjadi 5 ketika kami pulang kembali ke hostel untuk beristirahat.

Biaya Hari Ke-3

 
71 Comments

Posted by on November 14, 2011 in Hongkong

 

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

71 responses to “Hari Ke-3 (Hongkong)

  1. anggi

    November 15, 2011 at 3:00 pm

    Mbak Vicky,
    gimana sih caranya bisa backpacker seperti mbak dan suami? setelah saya eksplore blog ini sepertinya mbak bisa jalan jalan dengan budget minimal.
    ajari saya dong mbak 😉

     
    • aremaronny

      November 16, 2011 at 6:25 am

      ha ha ha..anggi..kamu terlalu melebih-lebihkan saya..sebenarnya saya hanya punya dana 5 juta saja untuk traveling selama sekali dalam setahun (maklum hanya pegawai administrasi biasa). Jadi saya pilih negara-negara yang cukup dengan dana itu. Negara-negara Asia Tenggara pasti cukup dengan dana segitu. Selanjutnya yang paling penting berburu tiket. Itu harus sabar banget bahkan saya pernah dapat tiket untuk satu tahun ke depan (he he). Kemudian pilih penginapan termurah, yang penting dekat dengan stasiun atau terminal dan bersih. Makan seadanya dan kalau tidak terpaksa tidak pernah naik taksi. Pokoknya segala cara untuk irit deh..Untuk mencegah kesasar, kamu juga harus kuat riset…Jadi kalau saya pengen ke Eropa atau negara lain yang diperkirakan lebih dari 5 juta harus nabung selama 2 tahun atau kalau tidak mengajukan pinjaman lunak ke suami..he he he

       
      • Ferry

        July 23, 2012 at 11:13 am

        Mbak, kamar di hongkong tsb, bisa untuk 2 atau 3 orang sekamar? ataua dihitung per kepala dengan harga segitu?
        salam,
        Ferry

         
      • aremaronny

        July 23, 2012 at 6:27 pm

        Yang saya tempati bisa untuk berdua..tidak dihitung perkepala.

         
  2. anggi

    November 16, 2011 at 11:10 am

    Mbak vicky,
    Noted mbak. Btw cara melakukan riset diantaranya browsing dan baca blog backpacker, selain itu riset dengan cara apalagi mbak?
    Waaahhh jadi terinspirasi saya dengan cara mbak , so inspiring 🙂

     
    • aremaronny

      November 18, 2011 at 7:22 am

      tentu saja riset buku panduan perjalanan..he he..untuk perjalanan dalam negeri buku-buku panduan serial Travelicious dari penerbit B-First itu cukup baik..Untuk perjalanan ke luar negeri, buku-buku panduan perjalanan terbitan B-First dan Lonely Planet sudah sangat memadai. Sayangnya buku-buku LP mahal dan tidak semua toko buku ada..sebaliknya buku-buku terbitan B-First harganya murah dan tersedia di hampir semua toko buku..kelemahannya : infonya kadang kurang lengkap dan masih terbatas di beberapa negara saja. Tapi untuk awal buku-buku B-First sudah cukup bagus sebagai gambaran dasar penyusunan itinerary..

       
  3. rafting

    November 17, 2011 at 11:39 am

    salam kenal mbk..tulisan mbk vicky keren2…, kuliner wisata yang hebat…

     
    • Vicky Kurniawan

      November 18, 2011 at 7:12 am

      Terima kasih..kebetulan sudah lama kepingin rafting di Kasembon..saya sudah pernah di Sungai Progo masak Kasembon yang dekat belum pernah coba. Rencana pengen ngajak teman-teman SMA, minimal berapa orang? berapa hari sebelumnya mesti pesan? bulan apa yang ideal untuk rafting?

       
  4. diana

    February 16, 2012 at 12:03 pm

    Lengkap bgt itinerary_nya mba 🙂
    Dulu saya ke HK krn ada free reward dr kantor, pake tour, jd ya terbatas gitu deh..baru tau dr sini banyak bgt tempat wisata yg kelewat 😦
    Nabuuuung aahhh

     
    • aremaronny

      February 17, 2012 at 6:40 am

      Bagus Diana..itu aja saya juga banyak yang belum dikunjungi..waktu dan tenaga terbatas sih..:)

       
  5. winda

    February 21, 2012 at 3:59 pm

    Mba Vicky…makanan di food stall temple street ini halal ga…hehehe bikin ngiler yaa…

     
  6. renika

    March 2, 2012 at 3:17 pm

    Salam kenal, Mbak Vicky waktu ke Hongkongnya bulan berapa? Kok banyak hujan dan typhonn ya ..
    Saya berencana bersama keluarga akhir juni sampai Juli 12 ke Hongkong dan Macau Liburan anak sekolah), tiket air asia sudah dibeli. Kalau lihat cuacanya khan summer, tapi masih banyak hujan dan typhoon, jadi takut agendanya berantakan deh. Mau booking tiket masuk seperti ngong ping dll lewat website ada promo disc 10% tapi kalau ada hujan dan badai bgm ya? Tolong solusinya dong.
    Oh, ya. Kalau bawa anak-anak, paling kecil 8 tahun, ittenarynya hari minggu dari Ngong Ping terus ke the peak+sky tower+madame tussaud kira-kira waktunya cukup nggak? Thanks.

     
    • aremaronny

      March 3, 2012 at 1:20 pm

      Saya berangkat 26 September s/d 3 Oktober 2011 mbak. Tidak apa-apa kok. Kalau menurut saya sama dengan musim angin di Indonesia. Kalau terjadi hujan dan badai kita tetap bisa menuju Ngo Ping dengan menggunakan bis (cable car akan ditutup). Tapi tidak akan nyaman mbak karena areanya kebanyakan outdoor. Jadi menurut hemat saya walaupun diiming-iming diskon 10 % jangan dibeli dulu, mending belinya langsung aja pada harinya karena Ngo Ping sebaiknya memang didatangi saat cuaca cerah. Sensasi naik cable carnya yang tidak tergantikan. Kalau dari Ngo ping mau terus ke the peak+sky tower+madame tussaud waktunya juga cukup. Cuman tidak efisien kalau dilihat dari rutenya karena keduanya melenceng jauh. Anyway, itinerary tetap pada kesukaan masing-masing orang :)..

       
  7. yulika

    May 21, 2012 at 8:52 pm

    Salam kenal mba, kalau ke hk bulan januari bw anak-anak cuaca disana kondusif gak mba? thanks 🙂

     
    • aremaronny

      May 22, 2012 at 2:28 am

      Bulan Januari cuaca agak dingin sekitar 15 c (bulan terdingin dalam setahun), tapi enaknya tidak turun hujan. Saya kira dengan suhu segitu enak banget dibikin jalan walaupun agak dingin. Tidak usah bawa baju banyak-banyak karena nggak akan keringetan tapi bawa saja jaket lebih dari satu.

       
  8. santi pras

    February 21, 2013 at 9:11 pm

    mba… mohon info hostel yang recommen bersih dan dekat lokasinya dgn MTR.. karena golden crown utk tgl 6-10 Maret 2013 udah full.. tks ya

     
    • aremaronny

      February 22, 2013 at 11:55 am

      Mbak Santi coba ke Yiu Fai Guesthouse yang masih satu gedung di Golden Crown Court. Website resminya disini http://yiufaiguesthouse.com/

       
  9. Rini Widarni

    February 24, 2013 at 11:39 am

    Salam kenal mbak vicky..mei 15 – 22 aku ber5 rencana travelling Hkg-Macau-Shenzhen, sdh booked di Golden crown.. ada bbrp tempat yg aku blm dapat detail transportasinya yaitu ke mid-level escalator, repulse bay, jumbo boat restaurat, kayaknya itu semua di hongkong island ya..jd aku mau bikin itenerary 1 hr itu dihongkong island, diakhiri di peak tower…tolong bantu ya mbak..tks

     
    • aremaronny

      February 25, 2013 at 6:41 am

      Salam kenal juga mbak Rini. Untuk ke Repulse Bay : Dari hostel naik MTR dari stasiun Tsim Sha Tsui ke stasiun Admiralty, keluar di exit C2, jalan kaki ke depan Admiralty Garden naik bis no 6 arah Stanley turun di pemberhentian ke 17. Untuk ke Jumbo boat restaurant infonya ada disini mbak http://hongkongextras.com/_aberdeen.html

       
  10. Rini Widarni

    February 25, 2013 at 6:35 pm

    oiya mbak tanya lagi…kebetulan tahun lalu saya ke hkg, nginepnya di chungking mansion cuma gak sempet explore hongkong island dan ke shenzhen…sekarang nginep di golden crown, kl adanya disebrang mesjid berarti sekitar 200 m ya dr chungking, kalo dr bandara turunnya di busstopTST yg didepan chungking atau ada halte sblmnya yg lbh dekat….Thanks

     
    • aremaronny

      February 26, 2013 at 7:30 am

      Turunnya bisa di halte depan Chungking atau satu halte sebelumnya mbak. Karena Golden Crown Court itu sebenarnya dekat banget sama Chungking, tapi lebih dekat ke arah masjid.

       
  11. Rini Widarni

    February 26, 2013 at 5:19 pm

    makasih infonya ya mbak vicky..sorry aku tanya detail soalnya aku bawa temen2ku, yg jiwanya masih jaman kuliahan tp udah pd stw, jd kl tarik2 koper kejauhan takut pd cemberut….hhehehe.. jgn bosen replynya ya mbak…Thanks.

     
    • aremaronny

      February 26, 2013 at 6:17 pm

      he he he nggak apa-apa mbak Rini, saya memahami betul rasanya jadi tour leader :).

       
  12. santi

    February 26, 2013 at 10:52 pm

    mb vicky.. saya udah dpt konfirmasi hotel dr golden crown, trus disuruh bayar dp… caranya gimana ya, mba? please, urgent cuma dikasih waktu 24 jam soalnya.. hehehe tks

     
    • aremaronny

      February 27, 2013 at 9:40 am

      Mbak Santi, waktu itu saya bayar pakai kartu kredit mbak, via Paypal.

       
  13. santi

    February 26, 2013 at 11:24 pm

    oh iya, mba.. better via cc apa transfer bank?

     
    • aremaronny

      February 27, 2013 at 9:40 am

      Via kartu kredit saja mbak lebih praktis.

       
  14. santi

    February 27, 2013 at 9:05 am

    mba… maaf ternyata saya nginepnya di Homy Inn… kira2 deket Golden Crown ga ya? karena saya mau nyontek rute naik bis dan mtr nya mba vicky…. tks ya mba

     
    • aremaronny

      February 27, 2013 at 10:42 am

      Homy inn jaraknya sekitar 500 mtr dari Golden Crown mbak, tapi kalau lewat jalan tikus nggak akan sampai segitu.

       
  15. winda

    April 17, 2013 at 9:56 am

    mba vicky mw tny dunk…kalo sistem MTR di hongkong itu spt di singapore gak? Misalnya qta ga pake octopus card, qta byr di machine, itu berlaku utk 1 single trip walaupun pindah line MRT….misalnya dr Orchard ke changi, naik MRT ke city hall dl, baru pindah line ke changi…byr sekali di station tmpt qta naik…apakah di hongkong spt itu? atau byr msg2 di stiap line? Trus mengenai pemakaian octopus card, misalnya qta beli perdana HKD 150, terdiri dr HKD 50 sebagai deposit, dan HKD 100 utk pemakaian, apakah yg HKD 50 depositnya bs dipakai jg? Mhn infonya ya mbak…tengkyuuu

     
    • aremaronny

      April 18, 2013 at 6:04 am

      Sistem MTR nya sama dengan MRT Singapore, hanya perlu satu kartu untuk naik kereta atau bis. Depositnya tidak bisa dipakai.

       
      • Santi Prasetiawati

        April 18, 2013 at 3:31 pm

        Mba.. sebelumnya makasih banget..karena tulisan mba, perjalanan saya ke HK-Macau awal Maret lalu sukses… meskipun ga jadi ke SZ krn waktunya yg kurang akibat delay AA di Malaysia… referensi teman mba Vicky utk ke Macau sehari juga berguna banget… Selama di Macau saya tidak keluar uang utk transport krn mengandalkan bus2 gratis dari hotel2 casino..Itin teman mba itu bisa dicontek buat yg pengen ke Macau dlm sehari…

         
      • aremaronny

        April 19, 2013 at 9:16 am

        He he he saya ikut senang karena perjalanannya lancar. Semoga lain waktu diberi kesempatan untuk berkunjung ke Shenzhen yah..

         
  16. winda

    April 29, 2013 at 11:03 am

    mba vicky…di golden crown court guest house kan menjual tiket disneyland, peak tram +madamme tussaud dgn harga lbh murah drpd di counter langsung ataupun online….btw itu hanya khusus utk tamu yg menginap di golden crown/yiu fai saja kah? atau umum jg boleh? bs pesen online atau harus lgs kesana ya mba? Mohon infonya, makasih mbak…

     
    • aremaronny

      April 30, 2013 at 12:20 pm

      Sepertinya orang umum juga bisa beli mbak Winda. Tidak usah pesan online tapi langsung datang saja, tapi cek dulu jam buka tutup resepsionisnya ya, karena resepsionisnya tidak buka 24 jam.

       
  17. neny

    April 30, 2013 at 9:27 am

    salam kenal mba….
    mba aq juni-jli ada rencana liburan ke hongkong-shenzen-macau ber 3 ma suami+anak, tapi masih bingung mo jalan sendiri aja ato ikut paket tour soalnya ini pertama kalinya kesana, dan takut terkendala bahasa nya, ada saran ga mba? makasih mba

     
    • aremaronny

      April 30, 2013 at 12:28 pm

      Kalau saya boleh menyarankan mending mbak Neny jalan sendiri saja. Rute transportasi di Hongkong cukup jelas dan petunjuk arah juga lengkap jadi tidak usah takut kesasar. Selain itu mbak bisa menyesuaikan jalan dengan kondisi anak, jadi bisa lebih santai. Kalau ikut tur, biasanya jadwalnya padat.

       
  18. Indira A

    May 13, 2013 at 7:43 pm

    Halo mbak Vicky, saya mau tanya-tanya dong hehe. Saya rencana mau ke Hongkong akhir Juni, nah bagusnya bawa dollar dari Indonesia atau sdh langsung bawa dollar hong kong saja? Kira kira timing nya yang bagus kapan ya supaya rate nya bagus? 😀 Trims mbak…

     
    • aremaronny

      May 14, 2013 at 6:16 am

      Bawa dollar Hongkong secukupnya saja mbak, selanjutnya bawa Dollar US untuk ditukarkan disana bila sewaktu-waktu membutuhkan..

       
  19. Roosdiana

    May 21, 2013 at 9:09 am

    Hallo mbak,
    Salam kenal ya,,,,,,, bulan juli ini saya rencana jln” ke Hongkong dengan keluarga, 2 anak remaja putri. Tolong dong infoin guesthouse yang bersih , aman, yang bisa untuk 4 orang. Kalo bisa yg dekat mesjid itu. Tk yaaaaa

     
  20. kuswandi

    June 27, 2013 at 1:35 am

    Mulanya saya ingin beli tiket 3 in 1 combo package yang meliputi Single Peak Tram+Madame Tussaud+Sky Terrace, sayangnya saya tidak baca tulisan kecil di websitenya yang menyatakan bahwa Combo Tiket hanya bisa dibeli di Garden Road Peak Tram Terminus

    dari kutipan vicky, jadi baiknya. pp naik trem lebih baik ya? 3 in 1 apa saja?
    madame
    sky terrace
    single peak tram PP ya (2ways)

    belinya dimana ya? di the peak *sudah di atas atau *masih di bawah sebelum ke the peak?

     
    • aremaronny

      June 27, 2013 at 5:52 am

      Kalau mau beli Combo Tiket harus dibeli di bawah mas, sebelum naik Tram. Waktu itu saya maunya juga beli tiket ini, karena berangkatnya naik bis (tidak melewati terminal tram di bawah) jadi pas sampai diatas cuman bisa melongo aja waktu dibilangin kalau tiketnya hanya bisa dibeli dibawah :).

       
  21. dina

    August 1, 2013 at 3:12 pm

    mba viky ,mau tanya doong , beli dollar HKG lebih murah dimana ?? di HKG’y langsung apa di Indonesia mba ??

    Thank youu

    Dina

     
    • aremaronny

      August 1, 2013 at 6:14 pm

      Waktu itu saya bawa US Dollar dan beli langsung di Hongkong mbak, saya bawa sedikit saja dari Indonesia untuk berjaga-jaga kalau belum dapat money changer yang kursnya tepat.

       
  22. gege

    October 2, 2013 at 12:47 pm

    mba viky, minta suggest donk, untuk itin saya di H1 : tiba hongkong 1435, langsung ke chungking mansion untuk check in, kemudian on foot ke Avenue of star, dari situ langsung ke the peak + madamme tussaud + sky terrace (naik apa ya selain taxi?) , balik ke TST pengen naik Boat yg mengarungi Victoria harbour yg bisa skalian dinner di Boat klo gak salah namanya Aqua Luna gtu,. possible gak mba ya?

    Thank you

     
  23. Clarissa

    October 3, 2013 at 3:55 pm

    mba Vicky…ulasannya kereeennn….:)
    mau tanya mba, klo madame tussaud itu bukanya sampai jam berapa ya?
    lihat websitenya, ada disc 50% kalau datang di atas jam 9pm

    terima kasih

     
    • aremaronny

      October 4, 2013 at 11:19 am

      Bukanya dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam mbak, dengan last admission jam 09.45. Saya kira bisa dicoba mbak asal tidak keberatan tergesa-gesa karena jatahnya hanya 1 jam.

       
  24. Latifah nurul aini

    December 10, 2013 at 10:49 pm

    mb vicky ,, nonton shymphony of the light free ya ? , dr 3 lokasi tempat nonton yg disebutkan kl mau dilanjut ke temple street nigh market mana yg paling dekat ?

     
    • aremaronny

      December 11, 2013 at 9:50 am

      Iya mbak free. Yang paling dekat sama Temple Street Night Markey yang di Avenue of The Star.

       
  25. Nico

    December 28, 2013 at 9:53 am

    Salam kenal mba Vicky,, ulasan mba sangat baik skali senang bacanya. Saya rencana akhir tahun ini di HK (3hari lagi) hehehe… Sy mau nanya, kalau kita ber5 apa bisa pake 1 atau 2 kartu octopus? Kemudian kalau dari admiralty, naik bus no brp yah ke Jumbo restorant?

     
  26. yenyen

    June 16, 2014 at 5:28 pm

    selamat siang mbak, saya dari comic guest hotel mau ke Kowloon Park Pagi2 buka tidak ya?
    dan apakah ladies market siang buka? thanks.

     
    • aremaronny

      June 16, 2014 at 10:51 pm

      Kowloon Park mulai buka jam 5 pagi sampai jam 12 malam mbak. Kalau ingin lihat pertunjukkan burung gratis bisa datang hari Jum’at jam 07:30 sampai 09:30. Hari Minggu,ada pertunjukan bela diri dan dragon dance gratis jam 14:30 sampai 16:30.

       
  27. Jason Carlo

    June 21, 2014 at 7:32 am

    Mbak Vicky..mau tanya..kalo naik tram itu buka nya jam berapa ya? krn sy sudah pesan tiket madame tussauds yang jam 10 pagi. Mohon infonya ya 🙂

     
    • aremaronny

      June 22, 2014 at 8:32 am

      Peak Tram mulai beroperasi jam 7 pagi mas Jason…

       
  28. Leil

    September 18, 2014 at 5:06 pm

    Mau tanya saya kira2 bulan oktober tgl 10 ke hk..kira2 cuaca di sana gmn ya?

     
    • aremaronny

      September 19, 2014 at 7:38 am

      Hongkon di bulan Oktober suhunya berkisar 23-27 derajat celcius mbak leil. Kelembapan menurun dan enaknya tidak ada hujan sama sekali. Tapi karena bulan ini waktu yang paling enak untuk mengunjungi Hongkong harga hotel jadi banyak yang naik.

       
      • Leil

        September 22, 2014 at 2:38 pm

        Brarti ga dingin ya soalnya ada yg blg dingin.. 🙂

         
  29. tya

    May 19, 2016 at 5:23 pm

    Mbak.mo nanya lg. Klo victoria park hr sabtu ada jualan makanan indonesia jg ga?? Apa memang hrs hr minggu ksana?? Apa sabtu&minggu sam ramainya divictoria park. Krn jadwal saya hr minggu mo ksana.krn minggu dah brgkt k shenzhen

     
    • tya

      May 19, 2016 at 5:45 pm

      Sorry maksudnya hr sabtu ksana mbak? Byk yg jualan makanan jg g klo sabtu?

       
      • Vicky Kurniawan

        May 20, 2016 at 1:19 pm

        Saya kurang tahu mbak Tya, Victoria Park paling rame kalau para Tenaka kerja Indonesia libur. Libur mereka ada yang dihari Sabtu dan lebih banyak di hari Minggu.

         
  30. sherly

    September 10, 2016 at 6:41 am

    haloo salam kenal, mba vicky…

    saya rencana ke hk dgn suami & 2 anak (5, 7 thn) tgl 12-16 des ini. mo tau kira2 cuaca disana bgmn ya? dan tmpt memginap yg okedaerah TST dimana mba.? makasih banyak mba

     
    • Vicky Kurniawan

      September 11, 2016 at 8:09 pm

      Lebih lengkap tentang cuaca dan events apa yang terjadi di Hongkong pada bulan Desember dapat dilihat pada link berikut ini http://www.chinahighlights.com/hong-kong/weather/december.htm. Penginapan yang nyaman menurut saya yang berada dalam gedung Golden Crown saja karena relatif lebih sepi daripada Chungking dan Mirador Mansion

       
      • sherly

        September 12, 2016 at 10:58 pm

        Wahh sipp.. many thanks yah mbak 😊

         
      • Melind

        October 28, 2016 at 10:54 am

        Hiii mba vicky…kl beli tiket disneylandnya di indo ato di hongkong?

         
      • Vicky Kurniawan

        October 28, 2016 at 4:38 pm

        Beli di Hongkong mbak. Mending mbak beli di hostel atau hotel tempat mbak menginap karena harga biasanya lebih murah daripada beli di loket.

         
  31. wah cerita yg menarik jadi pengen ngikutin rutenya 😂 kebetulan lagi di hongkong ini

    December 4, 2016 at 11:38 am

     
  32. kiki

    January 12, 2018 at 11:24 am

    halo mb vicky, lagi2 q nanya, hehe. kalau hotel Golden Crown itu enak ga buat nginep suami istri dan 1 anak 2thnan? makasih

     
    • Vicky Kurniawan

      January 23, 2018 at 8:21 pm

      Enak kok mbak. Cuman yah itu kamarnya sempit sempit bagaikan kamar kos aja. ha ha ha

       

Leave a Reply to diana Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: